Pesan Para Mahasiswa Indonesia di Luar Negeri Untuk Jokowi

Tanggal 20 Oktober 2014, Indonesia akan memulai babak baru dengan resminya Bapak Joko Widodo atau sering dikenal dengan panggilan Jokowi dilantik sebagai orang nomor satu di Indonesia. Istilah RI-1 akan resmi melekat mulai tanggal 20 Oktober 2014 nanti sampai dengan lima tahun ke depan. Sebagai presiden Indonesia yang akan menjabat sampai tahun 2019 nanti, tentunya Jokowi akan dihadapkan dengan berbagai masalah yang sudah menanti dan harus segera diselesaikan. Perbaikan-perbaikan di sana-sini juga harus segera dilakukan, terlebih lagi dalam bidang pendidikan.



Banyak yang mengatakan bahwa pendidikan yang baik akan menciptakan sebuah negara yang hebat. Jika ingin Indonesia hebat maka perbaikan pada sistem, kurikulum, dan aturan-aturan lainnya dalam pendidikan haruslah segera direalisasikan. Negara-negara maju di luaran sana sudah menerapkan sistem pendidikan yang lebih tertata, baik, berkualitas, dan menarik. Hal inilah yang membuat banyak sekali mahasiswa asal Indonesia lebih memilih berkuliah di luar negeri daripada di negeri sendiri, ya walaupun masih lebih banyak yang kuliah di dalam negeri, tapi lebih banyak juga yang tidak kuliah.

Ingin tahu bagaimana harapan mereka tentang pendidikan di Indonesia dan Jokowi? Mari kita simak bersama hasil wawancara selengkapnya di bawah ini.

Spoiler for Mahasiswa S2 di Toyohashi University of Technology, JepangVeri Ferdiansyah, S2 di Toyohashi University of Technology, Jepang

Semoga pendidikan di Indonesia bisa lebih merata di bawah pimpinan Presiden baru, Pak Jokowi. Kalau bisa nggak gonta-ganti kurikulum terus seperti yang sudah terjadi, dan jadi lebihterjangkau dalam urusan biaya pendidikan terutama untuk pendidikan tinggi/ universitas.

Spoiler for Mahasiswa S2 di University of Vaasa, FinlandiaBimo Murti, S2 di University of Vaasa, Finlandia

Menurut saya, terkait soal pendidikan di Indonesia di kedepannya, baik itu 5 ataupun 10 tahun mendatang, ada harapan untuk menjadi lebih baik. And having hope is one of the important elements to have progress for the better. Harapan saya berbasis dari beberapa hal terkait kesadaran pada proses pendidikan :
Dengan adanya wacana yang didengungkan terkait 80-20 rules dalam program pendidikan, yaitu dimana saat anak masih usia dini, 80% pengajaran adalah berbentuk pendidikan karakter dan 20% ilmu praktikal dan pengetahuan.
Begitu SMA keatas, itu akan dibalik dimana 80% pengajaran adalah berupa ilmu praktikal dunia kerja dan pengetahuan, dan 20% pendidikan karakter.
Poin kedua, secara umum, sudah mulai muncul berbagai ikon dan program inspiratif untuk anak muda di bidang pendidikan, baik dari sisi pengetahuan maupun karakter (e.g Anies Baswedan dengan Indonesia Mengajar, ataupun Abraham Samad/ KPK dengan program Budaya Antikorupsi Berbasis Keluarga).
Poin ketiga, semakin terbukanya pemerintah dan masyarakat Indonesia dengan pembaharuan sistem pendidikan dan penerapan nilai-nilai baru dalam pendidikan. Laporan OECD tahun 2014 menetapkan Indonesia di peringkat kedua dalam hal inovasi di bidang pendidikan. Peningkatan kerjasama pendidikan (baik dalam hal pertukaran pelajar/ staff, seminar pendidikan, ataupun kunjungan studi banding) antara Finlandia dan Indonesia semakin tinggi dalam dekade terakhir. Berbagai nilai-nilai pendidikan Finlandia yang dinilai cukup unorthodox, tidak biasa, dan seringkali bertentangan dengan nilai tradisi pendidikan di Asia, sudah mulai masuk dan bisa diterima oleh berbagai kalangan masyarakat dan pemerintah.


Spoiler for Mahasiswi Prince of Songkla University, ThailandDevindra, Prince of Songkla University, Thailand

Presiden boleh ganti berapa kali, tapi pendidikan karakter, wawasan kenegaraan, kecintaan pada ibu pertiwi tak boleh berubah-ubah.
Kalau bertambah itu bagus, dan mohon untuk soal pendidikan lebih diperhatikan terutama sarana dan prasarana, karena peningkatan kualitas suatu negara ditentukan oleh tingkat kecerdasan, pendidikan dan ketanggapan masyarakatnya terhadap lingkungan, serta kedewasaan masyarakat dapat dibentuk salah satunya melalui pendidikan. Soal wawasan kenegaraan salah satunya menjadikan tari tradisional sebagai kegiatan intrakurikuler seperti pramuka. Sebenarnya pramuka itu kan dari luar negeri tapi di Indonesia bener-bener di kembangkan, masak tari-tarian, lagu-lagu daerah, dan paduan suara, yang dari dalam negeri nggak dikembangkan, kan sayang banget.

Spoiler for Mahasiswa S2 di Delft University of Technology, BelandaKiki Wirianto, S2 di Delft University of Technology, Belanda

Kalau untuk harapan dari saya sendiri adalah, sebaiknya pemerintah merealisasikan pemerataan pendidikan di seluruh Indonesia.
Seperti yang kita tahu, universitas-universitas unggulan di Indonesia hampir semuanya terletak di pulau Jawa. Saya punya mimpi di mana setiap daerah di Indonesia memiliki sekolah dan universitas yang baik sehingga mampu menjadi sarana pengembangan diri bagi anak-anak di daerah tersebut. Dengan demikian, tidak perlu ada lagi yang namanya urbanisasi besar-besaran karena di daerah 'terpencil' sekalipun terdapat fasilitas yang sama baiknya dengan di kota-kota besar. Jadi intinya, saya berharap pemerintah membangun banyak sekolah dan universitas di pelosok-pelosok Indonesia. Percayalah, bahwa hal ini akan menjadi investasi yang sangat berharga bagi Indonesia di masa depan.

Spoiler for Mahasiswi di University of Auckland, New ZealandAtalya Ticoalu, University of Auckland, New Zealand

Saya sendiri tidak yakin berapa besar Jokowi akan mengalokasikan dana pemerintah dalam bidang pendidikan, tapi saya harap dapat membuat pertimbangan yang baik untuk meningkatkan jumlah dananya dan membuat pendidikan Indonesia lebih maju dan baik.
Saya percaya bahwa sebuah sistem pendidikan yang baik adalah salah satu kunci terbesar untuk merubah masa depan negara Indonesia. Berikanlah kepada Guru/ Dosen/ Sekolah-sekolah/ Universitas dan semua dukungan yang dibutuhkan mereka untuk tumbuh, jadi generasi muda kita mampu memimpin negara ini di kemudian hari memiliki pendidikan yang sama dengan generasi muda dari seluruh dunia.


Spoiler for Mahasiswa S2 di De La Salle University, FilipinaIbnu Asqori Pohan, S2 di De La Salle University, Filipina

Harapan saya terhadap pemerintahan baru nanti di bawah pemerintahan Presiden Jokowi, khususnya dibidang pendidikan adalah Presiden Jokowi dapat menjamin bahwa seluruh masyarakat Indonesia dapat memperoleh pendidikan dasar sesuai dengan amanah Undang-undang Dasar 45.
Sehingga nantinya Indonesia menjadi negara yang bebas buta huruf dan aksara.


Spoiler for Mahasiswa S1 di Queensland University of Technology dan S2 di James Cook University, AustraliaSeno Aditya Putra, S1 di Queensland University of Technology dan S2 di James Cook University, Australia

Harapan saya terhadap pendidikan Indonesia setelah saya mengalami studi di dua negara berkembang (Jepang dan Australia) yaitu diharapkan adanya refleksi dan rombakan kritis terhadap sistem edukasi yang terlalu mementingkan nilai dan melupakan nilai utama sebuah pendidikan.
Betul nilai adalah sebuah tolak ukur, akan tetapi tujuan utama pendidikan adalah agar kita meresapi ilmu bukan menghafal. Saya mengharapkan pendidikan di Indonesia dapat merata hingga pelosok dan mampu mengangkat potensi anak bangsa yang bertalenta untuk memajukan negara, khususnya di masa pemerintahan yang baru ini di bawah Presiden Jokowi.

Spoiler for Mahasiswa S2 Double Degree di Technische Universiteit Eindhoven (Belanda) dan Aalto University (Finlandia)Ajimufti Azhari, S2 Double Degree di Technische Universiteit Eindhoven (Belanda) dan Aalto University (Finlandia)

Mimpi saya untuk dunia pendidikan di Indonesia kedepannya sih agar pemerintah bisa menjamin pendidikan hingga jenjang S1 terjangkau untuk semua kalangan, terutama kalau memang kita mau mulai bersiang ke pasar ASEAN.
Ditambah pemugaran sektor riset yang kalau kata saya potensinya besar di Indonesia, tapi masih ter-cluster akibat adanya konflik kepentingan (belum ada skema kerjasama riset antara pemerintah, industri dan institusi pendidikan yang utuh).

Spoiler for Mahasiswi S1 di University of Groningen dan S2 di Erasmus University Rotterdam , BelandaAnanda Putri Widayanti, S1 di University of Groningen dan S2 di Erasmus University Rotterdam , Belanda

Karena saya ingin jadi dosen dan berkarir di dunia akademik, saya peduli sekali dengan kurikulum dan terutama sistem belajar-mengajar.
Saya harap Presiden Jokowi bisa lebih sensitif dalam menyikapi masalah-masalah dalam dunia pendidikan.
Terutama untuk pendidikan dasar yang fundamental buat perkembangan Indonesia.
Kalau dibandingkan dengan Belanda, semua anak-anak di Belanda pasti bersekolah dan hampir sekitar 80-90% melanjutkan ke universitas.
Saya mau Indonesia bisa seperti itu nantinya, sehingga bisa melahirkan generasi yang cerdas. Saya percaya, pendidikan adalah hal yang paling fundamental untuk membentuk kepribadian dan arah bangsa Indonesia.

Spoiler for Mahasiswa S-3 di Tokyo University of Agriculture (TUA), JepangRamadhona Saville, S-3 di Tokyo University of Agriculture (TUA), Jepang

Saya rasa saya bukan orang yang pas untuk memprediksi pemerintahan baru dalam bidang pendidikan. Namun saya memiliki banyak sekali harapan. Harapan untuk bidang pendidikan pada masa kepemimpinan baru di era Presiden Joko Widodo, diantaranya adalah :
1. Sudah bukan rahasia lagi bahwa pendidikan di Indonesia kebanyakan adalah tentang "menghafal", banyak pelajar di Indonesia yang bisa menghafal dengan baik, namun kurang memahami konsep dari pelajaran tersebut, sehingga cenderung kurang berkembang.
Saya harap di kepemerintahan baru, diadakan kajian yang baik sehingga sistem pendidikan kita dapat dibenahi, bukan membentuk "penghafal", tetapi membentuk pelajar yang mengerti akan konsep.
2. Biaya pendidikan di sekolah menengah dan pendidikan tinggi yang relatif mahal, pertanyaanya, bagaimana orang kurang mampu bisa mengenyam pendidikan dengan biaya semahal itu?
Cap "sekolah negeri" sekarang rasanya juga kurang begitu berarti karena kenyataanya banyak sekolah negeri yang lebih mahal dari "sekolah swasta".
Saya harap pemerintah dan pengambil kebijakan bisa membenahi hal ini dengan baik, tanpa ada keinginan politik atau keinginan memperkaya diri sendiri.
3. Lebih memperkuat dana riset, dan saya rasa bukan rahasia lagi dana tersebut banyak yang hilang di perut para pejabat. Ambil lah contoh konkret, negara maju mana yang risetnya jelek? Saya rasa tidak ada, negara-negara maju risetnya sangatlah baik, bahkan peneliti berkebangsaan Indonesia banyak yang berkiprah di negara maju untuk riset. Kalau negara kita tidak membenahi diri, kita akan makin terjajah oleh negara lain.
4. Aplikasikan riset dari para peneliti Indonesia, peneliti berkebangsaan Indonesia banyak yang berkiprah di negara orang adalah hal yang lumrah saat ini. Salah satu sebabnya adalah karena hasil risetnya hanya menjadi tumpukan kertas yang tidak diaplikasikan di negara sendiri. Saya harap di kepemerintahan baru, riset yang ada bisa diaplikasikan step by step.
5. Benahi lembaga pemerintah yang bergerak di bidang pendidikan, yang sepertinya tidak usah saya sebut namanya. Banyak orang baik di lembaga tersebut, namun tidak bisa juga ditampih bahwa banyak juga oknum yang "tidak baik" yang memanfaatkan kacaunya birokrasi negara kita. Saya harap pemerintah juga bertindak lebih tegas dalam membenahi hal tersebut.
6. Saya juga berharap adanya upaya pemerataan pendidikan di seluruh Indonesia, bukan hanya di daerah pulau Jawa.
7. Mengutamakan kepentingan kualitas pendidikan sebagai pembentuk generasi penerus bangsa jika ingin maju, dibanding kepentingan PARTAI serta kancah perpolitikan.
8. Perhatikan juga anak-anak jalanan yang sudah sangat banyak jumlahnya terutama di daerah kota besar dan di pulau Jawa. Didik dan berilah pelatihan keterampilan untuk mereka dengan baik, sehingga mereka dapat mencari uang dengan lebih baik, bukan pemalak dan pemeras berkedok pembawa gitar. Dimanakah aplikasi Undang-Undang negara kita yang bunyinya sangat indah "Fakir miskin dan anak terlantar DIPELIHARA OLEH NEGARA" ?


Spoiler for Mahasiswi Universite Libre de Bruxelles, BelgiaSteffi Melinda, Universite Libre de Bruxelles, Belgia

Pendidikan indonesia bisa lebih merata lagi. Kurikulum dirancang sesuai dengan kebutuhan Indonesia 5-10 tahun ke depan, dan kinerjanya dimonitor setiap tahun, tetapi tidak mengubah banyak variabel sekaligus. Pendidikan lanjutan untuk guru dan pengajar (dosen) diperbaharui supaya kesempatannya lebih besar. Sehingga kuantitas dan kualitas pengajar meningkat.
Yang paling penting adalah metode pengajaran, supaya kurikulum yang dibangun tidak berpaku pada satu pihak (agama/ ras/ sektor) tetapi dibangun lebih menyeluruh untuk semua bidang di pendidikan dasar.
Pada pendidikan lanjut dibuat lebih fokus, detail, dan memicu mahasiswa lebih aktif.

Spoiler for Mahasiswi Melbourne University, AustraliaVanessa Sunggono, Melbourne University, Australia

Harapan aku buat pendidikan Indonesia, tentunya agar pendidikan di negara kita lebih maju, baik secara quality (kualitas) dan quantity (jumlah)-nya.
Untuk sarana dan prasana dalam kegiatan belajar dan mengajar sebaiknya di perbanyak dan diperlengkap, serta diberi kemudahan dalam akses penggunaannya. Mungkin untuk alat peraga, komputer, dan perpustakaan untuk sekolah-sekolah dasar sampai menengah, dan laboratorium untuk perguruan tinggi.

Spoiler for Mahasiswa Oxford Brookes University, SingapuraSuhendy Lie, Oxford Brookes University, Singapura

Saya harap anak-anak di Indonesia bisa belajar tentang apa yang mereka inginkan dan tidak perlu belajar terlalu banyak hal dalam akademik, jadi bisa mastering pada bidang yang disukai. Daripada kalau belajar terlalu banyak dan pada akhirnya menjadi master of nothing.
Kemudian kembali pada seorang guru. Seorang guru harus mau di debat/ dikritik ketika dia salah. Selama ini menurut pengalaman di Indonesia, untuk mengkritik atau mendebat seorang guru merupakan hal yang jarang terjadi. Guru tidak mau disalahkan, dan hal ini membuat takut para siswa, tentunya takut kalau nanti nilainya menjadi jelek.

Spoiler for Mahasiswi Otago University, New ZealandJoanne Widjaja, Otago University, New Zealand

Aku harap pendidikan di Indonesia bisa terjangkau oleh seluruh masyarakat.
Selain itu, aku juga berharap kesejahteraan guru dan kualitas pengajaran akan lebih baik lagi demi meningkatkan kemampuan siswa. Bukan hanya kemampuan akademis, tapi juga nilai-nilai moral seperti bersifat jujur, berani, hormat dan berpikiran terbuka.

Spoiler for Mahasiswa S3 di Tokyo University of Agriculture and Technology (TUAT), JepangAbdur Rohman, S3 di Tokyo University of Agriculture and Technology (TUAT), Jepang

Harapan saya untuk pendidikan di Indonesia ada empat :

Pertama, titik tekan pendidikan di Indonesia hendaknya bagaimana membentuk karakter yang unggul pada peserta didik : berpikir positif, kejujuran, kedisiplinan, ketekunan, dan kreativitas.

Kedua, ada sistem peningkatan mutu, imbalan dan sanksi yang jelas dan menarik untuk para guru di semua jenjang pendidikan.

Ketiga, ada kolaborasi yang baik antara pendidikan, riset, dan industri, terutama industri kecil dan menengah.

Keempat, ada dukungan dana lebih besar untuk riset-riset yang strategis bagi hajat hidup orang banyak.

Spoiler for Mahasiswa Universitas Seikh Ahmad Kuftaro Damascus, SyriaMuhammad Mahrus, Universitas Seikh Ahmad Kuftaro Damascus, Syria

Harapan saya agar Presiden Jokowi nantinya mampu :
1. Mengetahui apa yang diinginkan rakyat, kemudian dapat membantu anak-anak Indonesia mewujudkan cita-citanya untuk sekolah dan kuliah, sehinggadapat tercipta generasi bangsa yang tangguh, bukan malah banyak orang dibawah standar karena sekolahnya tidak sampai ke jenjang yang lebih tinggi.
2. Memberikan beasiswa penuh untuk anak-anak yang berprestasi yang ingin kuliah di dalam negeri ataupun di luar negeri, termasuk ke negara-negara Islam, baik yang berada di Asia ataupun Afrika.
3, Dapat menyediakan lapangan kerja yang besar dan mengajarkan ketrampilan untuk rakyatnya agar ketika mengirim tenaga kerja keluar negara pun penuh dengan ketrampilan/ skill. Hal ini juga dapat dijadikan sebuah jalan keluar untuk mengurangi pengiriman TKW yang kurang memiliki keterampilan, atau TKW ilegal ke luar negeri.


Spoiler for Mahasiswi S1 di UC Berkeley dan S2 di Harvard University, USARisa Santoso, S1 di UC Berkeley dan S2 di Harvard University, USA

Tentunya harapan paling besar adalah peningkatan kualitas atau mutu pendidikan di Indonesia, terutama untuk sekolah-sekolah di daerah yang jauh dari jangkauan. Masih banyak sekali anak-anak di daerah pedalaman yang ingin belajar dan meraih cita-citanya namun mereka tak seberuntung anak-anak yang tinggal di kota.
Akses untuk menuju lokasi sekolah-sekolah yang ada di pedalaman juga harus diperbaiki, agar guru atau pendidik tidak kesulitan dan tidak menhabiskan banyak waktu diperjalanan. Harapan lainnya adalah agar pemerintahan yang baru dapat meningkatkan kualitas para pendidik untuk memberikan materi pembelajaran yang lebih tepat guna untuk kedepannya.

Spoiler for Sumber Artikel gan, lebih keren & lengkap di sini. Klik untuk dapat info lengkap berbagai beasiswa di luar negeri!http://www.berkuliah.com/2014/10/men...sia-di-10.html

Bagaimana menurut agan/ aganwati semuanya? Apa ada masukan lain untuk Jokowi?
Mari berbagi pendapatnya di trit ini agar Indonesia semakin baik

Sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/543ce58cc2cb17515c8b456c