Spoiler for No Repsol
Quote:Quote:Pertanyaan yang Bikin Kita Pengen Nonjok Penanyanya
Tonjok-menonjok bukanlah hal yang hanya bisa dilakukan seorang petinju di atas ring. Orang awam seperti kita pun bisa melayangkan tonjokan sambil ngadu cupang di atas kubah masjid, terlebih di kubah masjid itu dibangun ring tinju.
Biasanya, faktor utama yang bikin orang pengin nonjok adalah karena pertanyaan yang teramat sangat menyinggung perasaan. Pertanyaan kayak gimana sih? Yang jelas, pertanyaan-pertanyaan di bawah ini orang pengin nonjok uppercut sang penanya, supaya dagunya pindah ke ginjal.
Apa sajakah pertanyaan yang bikin pengin nonjok itu?
1. Kapan Nikah?
Untuk sebagian orang yang udah dikejar umur agar segera berumah tangga, pertanyaan âKapan nikah?â adalah pertanyaan yang hampir sama kayak ketika kamu lagi bangun tidur dan bengong, terus tiba-tiba ubun-ubun kamu dikeplak pake linggis. Sakit.
Quote:âKapan nikah?â
ââ¦â
âBro, lo ditanya diem aja? Lo kapan nikah?â
ââ¦â
JRAAAATT!!! CRAT!!!
Tidak lama kemudian suara sirine ambulance datang menghampiri lokasi kejadian perkara, setelah didapati seorang pria tewas mengenaskan dan tidak dapat diidentifikasi identitasnya dikarenakan wajahnya tidak dikenali lagi akibat ribuan tonjokan bertubi-tubi.
Spoiler for
2. Kapan Lulus?
Ah, sebentar, mohon sekali para sepuh kampus sekalian yang membaca kalimat ini untuk memaafkan gue, karena gue tau banget perasaan kalian gimana saat ditanya, âKapan lulus?â Tabahkanlah hatimu, Kisanak. Meski kamu terbiasa mendengar pertanyaan itu, tapi sakit hatinya tetap sama.
Pertanyaan âkapan lulus?â itu adalah suatu hal yang sangat sensitif untuk dilakukan. Tolong sekali wahai teman-teman sekalian, janganlah bertanya kepada mahasiswa angkatan tua, âKapan lulus?â Apalagi jika dia sudah kuliah sejak zaman nyonya Meneer baru bisa merangkak, dan skripsinya masih mentok di paragraf pertama âKata Pengantarâ. Jangan. Sayangi dirimu, karena kamu pasti kena tonjok jika nekat melakukannya, bahkan lebih buruk dari tonjokan.
Spoiler for
3. Kapan Nyusul?
Manjadda Wajaddaâ¦, pecel ayam adalah salah satu anugerah terindah di dalam hidup ini. Janganlah ketika kamu baru jadian langsung bertanya, âKapan nyusul?â Kepada teman mantan seperjombloan kamu.
Sungguh, secara kode etik perpacaran, itu adalah pertanyaan yang kasar dan sangat menghina sekali. Niscaya, teman-teman seperjombloan kamu akan sakit hati kemudian menghalalkan segala cara untuk membuat malam Minggu kamu seperti di zaman romusha dulu. Menderita. Mereka bukan lagi akan menonjok kamu, tetapi akan melempar setiap tempat di mana kamu nge-date dengan bambu runcing yang dilumuri saripati tunas jengkol muda. Uhhhâ¦
Spoiler for
4. Perasannya Gimana?
Terkadang, gue merasa ada yang salah dengan IQ wartawan yang sedang mengunjungi tempat bencana alam dan bertanya kepada salah satu korban bencana dengan kalimat. âPerasaannya gimana?â
YA MENURUT NGANAAAA?!
Pernah gue melihat salah satu stasiun kereta televisi yang di mana ketika itu bencana banjir Jakarta, wartawannya bertanya secara live kepada salah satu korban bencana.
Quote:Wartawan: âGimana, Mbak, perasaannya setelah rumah Mbak habis terbawa banjir?â
Si Mbak: *menyeka air mata dan dakinya* *menghembuskan napas panjang sambil tersenyum tegar* âYa beginilah, Mas. Seperti yang bisa dilihat, keadaan saya seperti iniâ¦
Wartawan: âSerius mbak?â
Si Mbak: âIya, Masâ¦â
Namun saat gue lagi serius menyimak percakapan, tiba-tiba layar televisi 9â inci gue jadi gambar semut abu-abu dan terdengar teriakanâ¦
âYA SEDIH LAH BEGOK! YAKALI SELURUH HARTA GUE HANYUT KE BAWA AIR TERUS GUE GOYANG UBUR-UBUR LALU PERGI KE HUTAN TERIAKKU DAN MENDAKI GUNUNG MELEWATI LEMBAH? PIKIR AJA SENDIRI!â
Setelah teriakan tersebut, stasiun televisi tersebut langsung mengganti siaran beritanya menjadi iklan. Tapi, setelah iklan berakhir langsung ada headline news yang memberitakan bahwa wartawan tadi masuk instalasi gawat darurat setelah menerima 7.124.678 tusukan pisau plastik mainan di bagian jakunnya. Sungguh kejadian yang sangat ironis dan mengiris hati.
Spoiler for
Melihat dari kejadian tersebut, maka bisa disimpulkan bahwa kita semua cerdaslah memberikan pertanyaan, apa pun itu. Jangan sampai sang narasumber merasa tersinggung dan sakit hati, meskipun itu hanya pertanyaan sepele atau basa basi. Justru, kita harus lebih cerdas memilah kata dan topik pertanyaan supaya nggak basi apalagi menyulut api amarah.
Yah, sekian pertanyaan-pertanyaan yang gue tau. Adakah di antara kisanak-kisanak yang mulai rutin mengkonsumsi pecel ayam untuk menambahkan pertanyaan lain di kolom comments? Silakan, kakanda persilakan, dengan pertanyaan sopan tentunya.
Ngomong-ngomong, kapan lulus dan kapan nyusul?
Spoiler for TerakhirSekian trit dari ane, bila agan berkenan boleh dong di dan timpuk ane
Spoiler for Mata AirSumber
Sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/5392983f148b46490a8b4666