Quote:Quote:MUKADDIMAH
Image courtesy of thelombokface.blogspot.com
Gula Gending, begitu masyarakat Lombok biasa menyebutnya, yakni sejenis gulali atau manisan yang begitu populer pada era 80an sampai 90an, terutama bagi anak-anak pada masa itu, ane pun begitu menyukai manisan ini karena memang rasanya manis dan enak. Ketika ane kecil, ane sering sekali melihat penjualnya lewat di depan rumah, namun sejak tahun 2000an ane sudah jarang sekali melihatnya. Kenangan lama ane bersama manisnya gulali ini secara tiba-tiba terbuka kembali ketika secara tidak sengaja menemukan seorang bapak penjual gula gending di Kapal Penyebrangan dari Sumbawa menuju Lombok, ane kemudian menghampiri beliau dan mengajaknya berbicara tentang gula gending tersebut. Sebuah pembicaraan yang sangat menarik dan ane tertarik untuk mengangkatnya menjadi sebuah Thread sederhana dengan harapan bisa memberikan Informasi kepada semua Kaskuser yang membacanya.
Semoga thread sederhana ini bisa Bermanfaat
Quote:Quote:Sekilas Tentang Gula Gending Sasak Lombok
Image courtesy of viva.co.id
Gule Gending berasal dari bahasa Sasak Lombok, yakni Gule (Gula) dan Gending (menabuh gendang). Jadi dapat disimpulkan bahwa Gula Gending adalah sejenis gulali atau manisan yang dijual dalam wadah yang sekaligus berfungsi sebagai gendang yang dimainkan untuk menarik calon pembeli. Ada dua unsur sekaligus yang tertuang dalam gula gending ini, yakni unsur kesenian dalam wadah gendang dan juga unsur kuliner dalam gulali atau manisannya. Di beberapa tempat, gending yang dimainkan malah dianggap juga sebagai sebuah kesenian, dalam acara tertentu kadang para penjual tersebut akan diundang untuk memeriahkan sebuah acara, tentu saja yang dipertontonkan hanyalah keahlian memainkan gendang, ini tentu saja menjadi sebuah atraksi yang menarik bagi masyarakat. Cara menjual gula gending ini adalah dengan menyandang rombong dengan tali dari kain di salah satu bahu sambil berkeliling kampung sambil memukul-memukulnya sehingga tercipta sebuah alunan musik yang menarik minat pembeli. Di Beberapa tempat gulali yang dijual ini juga ada, hanya saja yang membedakannya dengan yang ada di Lombok adalah cara berjualannya yang menggunakan gending yang berfungsi juga sebagai wadah untuk membawa gulali.
Quote:Quote:Gulali atau Manisan yang Dijual
Image courtesy of kidnesia.com
Gulai atau Manisan yang memiliki daya tarik ini, terbuat dari adonan tepung terigu, gula, dan air yang digoreng dalam minyak panas. Adonan harus tetap diaduk selama setengah jam, kemudian setelah matang diangkat dan diletakkan di atas lempengan aluminium. Keseruan terlihat saat adonan gule gending ditarik-tarik kemudian ditaburkan tepung, hingga menjadi berserabut. Ada yang menyebutnya jaja rambok (jajan uban) karena bentuknya memang seperti uban, ada juga yang menyebutnya jajan kumis kucing karena bentuknya juga memang mirip kumis kucing. Untuk lebih tampak menarik adonan dicampur pewarna roti.
Quote:Quote:Gending atau Rombong
Image courtesy of kidnesia.com
Gending yang ditabuh merupakan wadah bagi gulali atau manisan yang dijual. Orang Sasak biasa menyebutnya Rombong, terbuat dari seng lembaran dan 6 buah kaleng bekas, biasanya wadah minyak goreng. Bentuk rombong sangat sederhana, yakni setengah lingkaran dan berongga. Manisan disimpan didalam wadah tertutup berada di tengah-tengah rombong. Selanjutnya, 6 buah kaleng kotak di bagian depannya dijadikan sebagai tangga nada, seperti do, re, mi, dan seterusnya. Permukaan wadah berfungsi sebagai bas. Jadi diperlukan keahlian khusus untuk membuat dan memainkan rombong Gule Gending ini. suara yang dihasilkan cukup nyaring dan menarik, Nah suara alat musik inilah yang akan menjadi daya tarik. Sasaran utamanya anak-anak. Suara musik ini memancing khalayak berkumpul. Setelah ramai, secara tidak langsung barang dagangannya laku terjual.
Quote:Quote:Fakta Menarik Tentang Penjual Gula Gending
Image courtesy of jajar-karang.blogspot.com
Quote:Saat ini kebanyakan penjual gula gending adalah para lansia, kebanyakan dari mereka tetap melakukan kegiatan ini selain untuk mendapatkan penghasilan juga karena merasa terpanggil untuk tetap melestarikan kesenian tersebut, sangat jarang sekali anak muda yang mau untuk mempelajari kesenian tersebut, biasanya bakat ini diturunkan secara turun temurun dari generasi sebelumnya.
Quote:Penjual Gula gending juga sebagai pembuat gulali atau manisan yang dijual, keahlian membuat gulali ini juga diwariskan secar turun temurun, tidak sembarangan orang bisa membuatnya, salah sedikit saja maka hasilnya akan rusak. Biasanya pembuatan gulali ini adalah pada malam hari, kemudian keesokan harinya mulai dijual.
Quote:Para Penjual gula gending biasanya mulai menjajakan jualannya sejak pukul 07.00 sampai menjelang maghrib. Lokasi berjualannya biasanya jauh dari daerah asal, bahkan bisa sampai ke sebrang pulau, biasanya para penjual ini tidak akan pulang sebelum jualannya habis terjual, jika masih ada sisa, maka akan dilanjutkan keesokan hari, mereka bahkan sampai menginap dimana saja sambil menunggu pagi berikutnya, jika sudah habis, barulah mereka pulang dan membuat lagi gulalinya.
Quote:Ciri Khas yang paling menonjol dari para penjual ini adalah keramahan dan juga semangat tidak putus asa untuk tetap berkeliling sambil memainkan gendingnya, hanya pada saat mereka beristirahat dan melayani pembeli saja mereka berhenti bermain, jika mereka memainkan musik berarti gulalinya masih ada, jika mereka berjalan atau sudah menaiki kendaraan maka itu berarti gulainya sudah habis, pantang bagi mereka untuk naik kendaraan jika masih ada jualannya, mereka akan tetap setia berjalan keluar masuk kampung mencari pembeli.
Quote:Quote:Gula Gending Saat Ini
Image courtesy of km-gerbangpatuhkarya.blogspot.com
Saat ini sudah sangat jarang sekali kita bisa menemukan para penjual gula gending keluar masuk kampung menjajakannya gulalinya, selain karena gulalinya sudah banyak pesaing yang lebih modern, pada generasi muda juga malas untuk mempelajari cara memainkan alat musiknya, gula tanpa gending bagaikan sayur tanpa garam, jika tidak bisa membuat sendiri gulali atau manisan serta memainkan gendingnya maka orang tidak akan bisa menjadi penjual gula gending. Saat ini memang gula gending sudah dikategorikan sebagai sebuah kesenian, bahkan sudah masuk ke dalam pelajaran di sekolah, hanya saja jika sudah tidak dipelajari lagi, maka kesenian ini akan kembali terlupakan. Semoga saja kesenian ini masih bisa bertahan ditengah kemajuan zamanâ¦.
Quote:
Hasil Pemikiran Sendiri
Sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/5444f52bde2cf24e248b456b