vice.com
Liputan6.com, Seoul : Obsesi operasi plastik di Korea Selatan bergeser dari operasi mata dan hidung ke prosedur pembedahan yang radikal. Untuk pemulihannya pasiennya harus rela merasakan kesakitan.
Seperti dikutip timeslive.co.za, Selasa (4/6/2013), solusi radikal itu ditawarkan bagi siapa saja yang memiliki cacat wajah atau tak mampu menyunyah dengan baik karena berlebihan rahang atas atau bawah. Operasi itu menyetel kembali rahang atas dan bawah. Namun, kini penggunaannya malah menyebar dan berisiko membuat orang cacat.
Salah satu prosedur yang dilakukan dalam operasi tersebut yakni memotong tulang agar rahang terlihat ramping dan itulah yang sedang tren dan menarik perhatian industri kecantikan di Korea Selatan.
"Ya, itu awalnya diciptakan untuk memperbaiki deformitas gigi, tetapi Anda tidak bisa menyalahkan seseorang untuk melakukan operasi agar terlihat cantik, terutama di tempat seperti Korsel di mana kecantikan, terutama bagi perempuan, dianggap segala-galanya," kata Dokter yang tak mau disebutkan namanya itu.
Menurutnya, komplikasi itu muncul karena banyaknya orang yang melakukan operasi dalam waktu singkat.
Wajah kecil dengan dagu berbentu `V` dan garis rahang sebagai tanda kecantikan yang feminin di Asia Timur. Begitu pula dengan hidung mancung dan mata besar.
"Operasi ini mengubah tampilan Anda jauh lebih dramatis, dibandingkan katakanlah botoks atau pekerjaan di hidung karena mengubah seluruh struktur tulang di wajah Anda," kata Choi Jin-Young, profesor kedokteran gigi, di Soul National University.
"Tapi, ini sangat kompleks, operasi berbahaya".
Prosedur tersebut melibatkan anastesi (mati rasa) umum dan memakan waktu berbulan-bulan untuk memulihkannya. Bahkan orang bisa berisiko mengalami komplikasi termasuk, mati rasa di wajah secara permanen atau mengalami kelumpuhan.
Persaingan yang ketat meningkatkan sejumlah ahli bedah plastik mempromosikan prosedur yang lebih radikal. Sejumlah selebriti kabarnya dibayar untuk menjalani operasi rahang ganda dan kemudian muncul di acara televisi dan mengatakan perubahannya itu mengubah karier dan kehidupan pribadinya.
Tak ada data resmi berapa banyak operasi rahang ganda yang sudah dilakukan. Satu-satunya penelitian memperkirakan per tahunnya ada sekitar 5.000, tapi tak membedakan antara prosedur kosmetik dan prosedur medis.
Sekitar 52 persen yang menjalani operasi mengalami masalah sensorik seperti wajah mati rasa.
Lembaga perlindungan konsumen di Seoul melihat, daftar keluhan melonjak dari 29 pada 2010 menjadi 89 pada tahun lalu. Dan diyakini ada banyak masalah usai operasi yang tak dilaporkan.
"Mulutku terasa bergerak ke kiri dan daerah rahang telah mati rasa," ujar salah satu user di salah satu forum konsumen medis, dengan menampilkan foto mulutnya yang miring.
"Saya bahkan tak bisa merasakan ketika air liur terus menetes ke luar dari mulut saya," katanya.
Agustus lalu, seorang mahasiswa berusia 23 tahun di sebuah perguruan tinggi menjalani operasi rahang ganda dan bunuh diri. Dia meninggalkan catatan bunuh diri menjelaskan keputusasaan setelah operasi. Dia tidak dapat mengunyah makanan atau berhenti menangis karena kerusakan saraf di saluran air mata.
Shin Hyon-Ho, seorang pengacara malpraktik medis di Seoul, mengatakan, ia sudah melihat beberapa kasus dari operasi yang mengakibatkan sakit kronis rahang, mulut miring, gigi sejajar, dan ketidakmampuan untuk mengunyah atau tersenyum.
"Jumlah kasus dari operasi plastik berkembang..dengan komplikasi yang semakin serius," ujar Shin.
(Mel/Abd)
Manusia sudah diciptakan Tuhan dg bentuk yg paling sempurna, memodivikasi ciptaan Tuhan bukan membuatnya lebih sempurna, tp justru membuat semakin cacat. Lebih baik yang asli sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan, percayalah
Sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/51ae74ae3f42b23e2b000003