Lapas Labuhan Ruku Terbakar, Para Napi Melarikan Diri
MEDAN, KOMPAS.com - Sejumlah narapidana dikabarkan kabur saat terjadi kerusuhan dan kebakaran di Lembaga Pemasyarakatan Labuhan Ruku, Sumatera Utara, Minggu (18/8/2013) sore. Kasubdit Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM (Ditjend Pas Kemenkumham) Akbar Hadi mengatakan, para tahanan berhasil kabur setelah mampu melumpuhkan sipir di pos pengamanan lapas.
"Mereka berhasil kabur setelah menerjang sipir, serta membakar ruang KPLP dan ruang registrasi lapas," kata Akbar Hadi, melalui pesan singkat, Minggu malam.
Akbar menjelaskan kelompok napi itu kabur dengan cara melompati pagar tembok lapas. Namun, belum diketahui jumlah napi yang kabur.
"Tapi kami belum mengetahui jumlah tahanan yang berhasil kabur," tandasnya.
Akbar menambahkan, pada saat kejadian, hanya ada enam orang sipir dan dua petugas polisi yang berjaga-jaga. Oleh karena itu, mudah bagi para napi untuk melumpuhkan para penjaga dan kabur.
"Jumlah itu, tentu tak bisa mengimbangi jumlah napi dan juga tahanan lapas yang mencapai ratusan orang," tuturnya.
"Bahkan, menurut laporan yang kami terima, terdapat dua petugas sipir di dalam blok yang hingga kekinian belum diketahui keadaannya," tambahnya kemudian.
Sebelumnya diberitakan, para napi di Lapas Labuhan Ruku ricuh dan mengakibatkan kebakaran lapas. Kepala Lapas Labuhan Ruku Sutopo Brutu mengatakan, kebakaran itu terjadi setelah puluhan narapidana melakukan kerusuhan di dalam lapas.
"Informasi yang saya terima, ada 49 napi pindahan yang kecewa karena tidak bisa dibesuk. Karenanya, mereka memprovokasi napi lain untuk berbuat kerusuhan," katanya.
Sumber: http://regional.kompas.com/read/2013...Melarikan.Diri
Setidaknya 30 Tahanan Lapas Labuhan Ruku Kabur
BATU BARA, KOMPAS.com รข" Diperkirakan setidaknya 30 tahanan dan narapidana Lembaga Pemasyarakatan Labuhan Ruku, Batu Bara, Sumatera Utara, kabur, Minggu (18/8/2013). Mereka kabur setelah terjadi kerusuhan dan pembakaran di lembaga pemasyarakatan tersebut.
"Diperkirakan ada 30 orang yang kabur," kata Sutopo Brutu, Kepala Keamanan Lembaga Pemasyarakatan Labuhan Ruku, Minggu (18/8/2013). Dia memastikan bahwa para warga binaan ini kabur setelah lembaga pemasyarakatan terbakar.
Saat insiden terjadi, sebut Sutopo, ada 874 warga binaan di dalam lembaga tersebut. "(Dengan) 49 adalah titipan dari Lapas Lubuk Pakam," kata dia.
Kerusuhan, kebakaran, dan berujung pada kaburnya para tahanan ataupun narapidana ini menurut Sutopo terjadi sekitar pukul 16.30 WIB. Dia pun mengakui bahwa kerusuhan bermula dari pertikaian tahanan dengan sipir lembaga pemasyarakatan.
Sumber: http://regional.kompas.com/read/2013...han.Ruku.Kabur
Begini Kronologi Rusuh Penjara Labuhan Ruku
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Ronny Franky Sompie menjelaskan terkait kronologi kerusuhan dan kebakaran di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II Labuhan Ruku, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara (Sumut), Ahad petang, 18 Agustus 2013.
Ronny mengatakan peristiwa tersebut berawal dari adanya pemindahan 49 orang narapidana dari Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Lubuk Pakam, Kabupaten Deliserdang ke Lembaga Pemasyarakatan Kelas II Labuhan Ruku, Kabupaten Batubara pada 17 Agustus 2013. "Awalnya dari pemindahan napi," ujar Ronny di Jakarta, Ahad, 18 Agustus 2013.
Kemudian, ujar Ronny, satu hari kemudian pada 18 Agustus pukul 16.00 WIB terjadi pemukulan narapidana oleh sipir karena hal salah paham. Satu jam kemudian, karena adanya upaya provokator oleh narapidana, terjadilah kerusuhan dan pembakaran terhadap gedung utama depan. Dari situ disebutkan bahwa 25 sampai 30 orang narapidana telah kabur dari lapas. "Karena ada kesempatan tadi maka napi ada yang kabur," ujar Ronny.
Ronny menambahkan, saat ini Polres Batubara sudah mendatangi Lembaga Pemasyarakatan Kelas II Labuhan Ruku untuk mengamankan lokasi dan melakaukan pencarian terhadap narapidana yang kabur.
Terkait kondisi terakhir lokasi kejadian, Ronny mengatakan bahwa kobaran api sudah berhasil dipadamkan. "Saat ini Kapolres dan Dandim sedang berupaya melakukan negosiasi dengan napi," ujar Ronny.
Sebelumnya Lembaga Pemasyarakatan Kelas II Labuhan Ruku, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, Ahad petang 18 Agustus 2013, terbakar. Sebagian bangunan lembaga yang terletak di Desa Pahang, Kecamatan Talawi, Batubara itu musnah terbakar. LP Labuhan Ruku termasuk salah satu lembaga yang sudah over kapasitas atau berlebihan penghuni sekitar 400 persen.
Sumber: http://www.tempo.co/read/news/2013/0...a-Labuhan-Ruku
Napi sebut PP 99 biang keladi kerusuhan Lapas Labuhan Ruku
Penyebab kerusuhan Lapas Labuhan Ruku, Batu Bara, Sumatera Utara, ternyata kompleks. Tidak hanya dipicu penolakan kedatangan 40 napi dari Lubuk Pakam, kerusuhan juga disulut oleh persoalan pengetatan remisi yang diatur Peraturan Pemerintah (PP) No 99 Tahun 2012.
Wira, salah seorang napi, mengungkapkan, akibat penerapan PP tersebut, sejumlah rekan-rekannya dipastikan tidak dapat remisi pada peringatan HUT Kemerdekaan RI.
"Kerusuhan karena banyak di antara mereka yang tidak mendapat remisi gara-gara PP 99, mereka protes, itu alasan mereka. Namun siapa yang melakukan kerusuhan awal, saya tidak tahu," kata Wira, salah satu napi Lapas Labuhan Ruku kepada merdeka.com di lokasi, Minggu (18/8).
Lebih lanjut, napi kasus pencurian kendaraan bermotor itu menambahkan, selain penerapan PP No 99 Tahun 2012, perlakuan petugas Lapas kepada para napi juga menjadi pemicu kerusuhan.
"Para napi juga mempermasalahkan perlakuan petugas yang sering memasukan napi yang bermasalah ke dalam kerangkeng," jelas Wira yang belum ada setahun menghuni lapas.
Sementara itu, Kakanwil Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara Budi Sulaksana, mengatakan untuk narapidana dengan hukuman di atas 5 tahun penjara, memang remisi di HUT ke-6 Kemerdekaan RI ini harus atas persetujuan pusat. Sementara, yang di bawah 5 tahun sudah diberikan remisi.
"Yang hukuman di bawah 5 tahun sudah disetujui remisinya, ada 80 orang. Di atas 5 tahun belum mendapat, karena harus ada surat dari pusat. Ini sesuai PP 99," ujar Budi.
Menurut Kepala Sub Direktorat Hubungan Masyarakat Direktorat Jendral Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Akbar Hadi, aksi kerusuhan itu bermula sekitar pukul 17.00 WIB.
"Saat itu, tiba-tiba sejumlah tahanan spontan menerobos pos pengamanan dan menyerang petugas serta membakar ruang KPLP dan ruang pendaftaran narapidana," kata Akbar saat dikonfirmasi lewat telepon seluler, Minggu (18/8).
Akbar mengatakan, usai menyerang pos jaga, sejumlah narapidana kabur dengan melompati pagar tembok Lapas. Saat ditanya berapa napi yang kabur, Akbar berdalih belum mengetahui pasti jumlahnya.
Akbar mengakui, saat penyerangan dan kerusuhan berlangsung, petugas jaga keamanan Lapas Labuhan Ruku jumlahnya sangat minim. Yakni hanya ada enam sipir dan dua petugas bantuan dari polres setempat.
Akbar melanjutkan, saat ini pihak Lapas sudah melakukan koordinasi dengan Polisi, TNI, dan pemadam kebakaran. Tetapi, karena lokasi penjara yang agak jauh dari pusat kota, dibutuhkan waktu 45 menit buat bala bantuan mencapai lokasi.
Akbar mengakui Lapas Labuhan Ruku memang kelebihan kapasitas. Saat ini, ada 867 narapidana berjejal di dalamnya. Padahal penjara itu hanya didesain menampung 300 warga binaan pemasyarakatan.
Sumber: http://www.merdeka.com/peristiwa/nap...uhan-ruku.html
Dua Petugas LP Labuhan Ruku yang Terjebak di Dalam Kondisinya Disandera
Jakarta - Kondisi kerusuhan Lapas Kelas II A Labuhan Ruku, Batubara, Sumatera Utara saat ini berangsur mendingin. Sementara itu petugas lapas yang terjebak dalam blok lapas ternyata disandera oleh napi.
"Saat ini masih kita negosiasi sama napi apa mau mereka untuk membebaskan sipir tersebut," ujar Kapolres Batubara, AKBP JP Sinaga saat dihubungi, Minggu (18/8/2013).
Sementara ini para napi meminta makanan dan minuman. Petugas telah sediakan makanan berupa nasi bungkus dan air mineral gelas guna memenuhi permintaan tersebut.
"Sudah ada satu tim negosiasi kita kirimkan ke dalam tadi," imbuhnya.
Kejadian yang terjadi sekitar pukul 17.00 WIB ini diduga dipicu oleh bentrokan napi dengan sipir. Bentrokan tersebut menyebabkan sipir dipukul oleh napi.
Sumber: http://news.detik..com/read/2013/08/...inya-disandera
16 Napi LP Labuhan Ruku Ditangkap Kembali, 2 Serahkan Diri
Batubara - Jumlah narapidana LP Labuhan Ruku yang berhasil ditangkap semakin bertambah. Hingga Senin (19/8/2013) sudah 16 napi yang sudah ditangkap.
Kapolres Batubara AKBP JP Sinaga menyatakan, para napi itu kini ditahan di beberapa tempat. Ada 12 napi yang diamankan di Polsek Labuhan Ruku, 2 napi di Polsek Lima Puluh, dan 2 napi lagi di Lapas Labuhan Ruku.
"Yang dua di Lapas Labuhan Ruku ini, itu menyerahkan diri tadi malam, diantar ibunya," kata JP Sinaga kepada wartawan di di Labuhan Ruku Senin pagi.
Disebutkan Sinaga, para napi yang berhasil ditangkap kembali ini, terutama yang saat sekarang ditahan di polsek, sedang dimintai keterangannya. Pemeriksaan itu diharapkan dapat menjelaskan bagaimana kerusuhan itu terjadi, dan siapa orak utama pelaku kerusuhan.
"Saat ini mereka masih dimintai keterangan," kata Sinaga.
Kerusuhan di LP Labuhan Ruku di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara (Sumut) terjadi pada Minggu (18/8/2013). Para napi yang protes tidak mendapat remisi membakar LP, dan 30 napi melarikan diri karena kejadian ini.
Sumber: http://news.detik..com/read/2013/08/...92204fksberita
Nasi bungkus giring napi kembali masuk ke Lapas Labuhan Ruku
Kerusuhan dan pembakaran Lapas Klas II A Labuhan Ruku, Batu Bara, Sumatera Utara, banyak dimanfaatkan oleh napi untuk melarikan diri. Namun, tak sedikit pula yang bertahan.
Untuk menyelamatkan diri dari kebakaran, para napi yang memilih bertahan, duduk-duduk di sekitar gerbang Lapas. Setelah api padam, warga binaan itu pun disuruh masuk kembali ke lingkungan Lapas.
Adalah nasi bungkus yang membuat mereka kembali nurut saat diperintahkan masuk. Wajar saja, sejak kerusuhan terjadi sore tadi, mereka belum mendapat jatah makan dari Lapas.
"Ya mau makan ayo masuk, ayo masuk," perintah seorang anggota TNI di lokasi, Minggu (18/8) malam.
Mendengar instruksi tersebut, seketika itu juga para napi masuk kembali ke lingkungan Lapas. Setelah nasi bungkus dibagikan, mereka menghabiskannya dengan lahap.
Sementara itu, berdasarkan informasi di lapangan, kebakaran berhasil dipadamkan sekitar pukul 21.00 WIB, setelah sejumlah pemadam kebakaran berjibaku menjinakkan api. Api yang awalnya membakar ruang registrasi dan KPLP akhirnya menjalar ke kantor, dapur dan blok C.
Di samping napi yang bertahan, sejumlah napi juga memilih kabur dengan melompat tembok Lapas. Jumlah mereka yang kabur diperkirakan 30 orang.
Sumber: http://www.merdeka.com/peristiwa/nas...uhan-ruku.html
Hikmah:
1. Harus ada solusi agar kapasitas LP bisa tetap mencukupi. Bisa dengan hukuman-hukuman instan yang bisa menimbulkan efek jera, sehingga negara tidak perlu memberi konsumsi dan akomodasi gratis selama bertahun-tahun-tahun. Atau bisa juga dengan membuat pulau khusus napi, kan Indonesia negara kepulauan, pastinya ga sulit nyari pulau untuk melokalisasi napi-napi. Dibuang aja ke pulau itu, mereka suruh survival sendiri.
2. Nasi bungkus merupakan alat negosiasi yang ampuh.
Sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/521185a220cb178a3a000006