TEMPO.CO, Surabaya- Seorang balita berusia lima tahun meninggal dunia akibat bermain kembang api. Tiga anak lainnya harus menjalani amputasi tangan atau kaki akibat terkena petasan.
Kepala Instalasi Rawat Darurat Rumah Sakit Umum Dr Soetomo, dr. Urip Murtedjo mengatakan sejak Ramadan hingga Lebaran, pihaknya menerima 26 korban petasan rujukan se-Jawa Timur.. Jumlah korban petasan selama Lebaran 2013 ini meningkat dua kali lipat.
âDua diamputasi tangan, satu diamputasi kaki dan satu meninggal usia 5 tahun,â kata Urip pada Tempo, Jumat, 9 Agustus 2013.
Korban tewas adalah anak perempuan berusia 5 tahun asal Krian, Sidoarjo. Menurut Urip, anak tersebut bermain kembang api hingga mengenai baju dan rambutnya. Bocah nahas itu menderita luka bakar 77 persen hingga nyawanya tak tertolong.
Sedangan korban lainnya sebagian besar mengalami luka parah pada tangan sehingga harus diamputasi. Adapula yang terinjak kakinya sampai hancur. Ada juga seorang korban yang mengalami luka di matanya akibat terkena serpihan kaca. Setelah diselidiki ternyata anak tersebut memasukkan petasan kecil ke dalam sebuah botol minuman.
Dari 26 korban, lima diantaranya baru tiba di rumah sakit, Kamis malam. Dua korban diperbolehkan pulang. Sedangkan sisanya masih dirawat karena mengalami cacat tangan.
Menurut Urip, jumlah korban petasan tiap tahun berbeda-beda. Pada 2010, jumlah korban petasan hanya 9 orang. Setahun berikutnya bertambah menjadi 21 orang dan turun menjadi 11 orang pada 2012. Usia korban pun bervariasi mulai 3 tahun sampai 38 tahun. Sebagian besar berasal dari luar Surabaya, terbanyak dari Madura.
Urip berharap agar petasan tidak lagi diperjualbelikan dengan bebas, mengingat tingginya korban. Menurutnya, semua pihak baik polisi, ulama, RT/RW, pemuka agama dan dokter harus memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa petasan tidak membawa manfaat melainkan hanya mudarat.
âLarangan tegas dan pengawasan orang tua dan masyarakat juga sangat diperlukan agar tidak lagi menimbulkan banyak korban,â harapnya.
Spoilerfor contohnya: https://
[SPOILER=jangan lupa] tapi jangan ngasih
Sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/52052bdbbccb17de33000002