Home » » Ini Alasan Kenapa Australia Sadap 1,8 Juta Ponsel Indonesia

Ini Alasan Kenapa Australia Sadap 1,8 Juta Ponsel Indonesia

Gann..Australia sadap pengguna ponsel di Indonesia niih. Mau ngapain siih mereka???


Quote:Australia Kantongi 1,8 Juta Data Terenkripsi Pelanggan Telkomsel



WASHINGTON, KOMPAS.com - Intelijen Australia berkolaborasi dengan Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat meningkatkan pantauan ke Asia sejak kasus Bom Bali pada 2002. China dan Indonesia menjadi perhatian khusus.

Di Indonesia, Indosat dan Telkomsel adalah operator telekomunikasi yang diketahui telah menjadi sasaran pemantauan intelijen itu.

Masih berdasarkan dokumen NSA yang dibocorkan Edward J Snowden pada awal 2013, rekaman pembicaraan melalui operator Indosat merupakan bagian dari pemantauan intelijen Direktorat Sinyal Departemen Pertahanan (DFD) Australia, yang pada Mei 2013 berganti nama menjadi Direktorat Sinyal Australia (ASD). Lembaga ini merupakan partner NSA di Australia.

Penyadapan pembicaraan para pejabat tinggi Indonesia pada 2012, merupakan bagian dari penyadapan melalui operator Indosat, berdasarkan dokumen yang dibocorkan Snowden.

Sedangkan dari operator Telkomsel, intelijen Australia telah mengantongi 1,8 juta data kunci terenkripsi pelanggan anak perusahaan PT Telkom ini.

Pemberitaan soal skandal penyadapan oleh NSA dan rekan kerjanya di Australia, kembali menjadi topik pemberitaan di The New York Times edisi 15 Februari 2014.

Kali ini menyoal dugaan penyadapan atas pembicaraan pejabat Indonesia dengan biro hukum di Amerika Serikat yang mewakili Pemerintah Indonesia dalam sengketa perdagangan dengan Amerika Serikat.

Sumber
/>

Quote:

Dari kutipan di atas, berarti bisa disimpulkan bahwa mereka bener-bener nyadap kan??



Nih, berita-berita yang mendukung fakta kalau Australia udah menyadap Indonesia

Quote:Australia dan AS Sadap Pelanggan Ponsel Indonesia

VIVAnews - Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) dan Direktorat Intelijen Australia ternyata menyadap komunikasi lewat telepon seluler yang digunakan pelanggan dari operator telekomunikasi di Indonesia.



Media di Australia hari ini memuat informasi dari koran New York Times soal bocoran dokumen rahasia dari Edward Snowden, mantan kontraktor NSA yang tengah menjadi buronan Washington dan kini menetap di Rusia.

Informasi itu juga membantah klaim pihak intelijen Australia yang selama ini mengaku hanya menyasar terduga teroris dan tokoh politik penting di Indonesia.

Dokumen Snowden menunjukkan, dinas spionase elektronik Australia melakukan penyadapan secara massal terhadap jaringan komunikasi dan pengumpulan data yang dilakukan oleh penyedia layanan seluler di Indonesia.

Media di Australia termasuk Brisbane Times dan Canberra Times mengulas bahwa berdasarkan dokumen NSA tahun 2012, Australian Signals Directorate, lembaga intelijen siber di Negeri Kanguru, telah mengakses data dalam jumlah besar dari Indosat, untuk menyadap komunikasi pelanggan operator selular itu, termasuk komunikasi para pejabat di sejumlah kementerian di Indonesia.

Dokumen lain yang diperoleh menunjukkan, pada tahun 2013, Australian Signals Directorate mendapatkan hampir 1,8 juta kunci enskripsi induk yang digunakan operator selular Telkomsel untuk melindungi percakapan pribadi dari pelanggannya. Intelijen Australia juga membongkar semua enskripsi yang dilakukan Telkomsel.

Data pengguna telepon seluler pada 2012 menunjukkan,Telkomsel memiliki 212 juta pelanggan atau sekitar 62 persen, smeentara Indosat memiliki 52 juta pelanggan, atau 15 persen. Kedua operator ini menguasai 77 persen pelanggan seluler di Indonesia.

Hubungan Indonesia dan Australia memburuk sejak November tahun lalu, ketika bocor informasi bahwa kantor Kedutaan Besar Australia dan AS di Jakarta telah digunakan sebagai markas kegiatan penyadapan elektronik yang disebut dengan nama sandi “Stateroom”.

Intelijen Australia juga dituding menyadap komunikasi telpon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Yudhoyono, serta sejumlah orang dekat mereka.

Dokumen NSA juga menunjukkan, NSA dan Intelijen Australia bekerjasama untuk menyadap komunikasi dalam Konferensi Perubahan Iklim di Bali, tahun 2007.

Bocoran terbaru memperlihatkan, kegiatan spionase elektronik AS dan Australia sudah merasuk ke komunikasi pribadi pelanggan selular di Indonesia.

New York Times melaporkan bahwa Intelijen Australia secara spesifik memonitor komunikasi antara Pemerintah Indonesia dengan kantor penasihat hukum AS yang mewakili Pemerintah Indonesia dalam sengketa dagang dengan AS.

Menurut laporan bulanan dari kantor penghubung NSA di Canberra pada Februari 2013, Australia menawarkan untuk membagi hasil penyadapan komunikasi yang mereka lakukan, termasuk “informasi yang dirahasiakan untuk kepentingan klien”.

Menanggapi tawaran mitra Australia itu, pihak penghubung NSA di Canberra meminta nasihat dari penasihat hukum mereka, mengingat hukum di AS melarang pemerintahnya menyadap warga negara termasuk pebisnisnya, tanpa surat perintah resmi dari aparat hukum.

Berdasarkan persetujuan dari kantor pusat NSA di Fort Meade, Maryland, Australian Signals Directorate dapat melanjutkan kegiatannya memonitor lalu-lintas percakapan selular di Indonesia.

Tujuannya, memasok informasi intelijen yang dianggap bermanfaat bagi konsumen di AS.

Dokumen yang dibocorkan Snowden juga merujuk kepada kerja sama fasilitas pertahanan antara AS dan Australia di Pine Gap, dekat Alice Springs, serta kerja sama untuk mengurai enkripsi komunikasi elektronik diplomat dan pejabat militer asing.

Sebuah memo pada tahun 2003 menunjukkan bagaimana personil NSA mengajari mitranya dari Australia saat Australia berupaya menembus enkripsi yang diberlakukan oleh pihak pertahanan militer Papua Niugini.

Intersepsi Australia atas layanan telekomunikasi berbasis satelit di Indonesia dilakukan melalui Shoal Bay Naval Receiving Station, fasilitas intersepsi satelit yang berlokasi dekat Darwin.

AS dan Australia juga mengakses panggilan telpon dan lalu-lintas internet yang dilakukan menggunakan kabel bawah laut yang beroperasi melalui dan ke Singapura.

Pemerintah PM Tony Abbot berkali-kali menolak berkomentar atas kegiatan intelijen yang dibocorkan oleh Snowden.

Sampai hari ini, Duta Besar Indonesia di Canberra masih ditarik pulang ke Indonesia.

sumber


Quote:Inilah 10 Pejabat Indonesia yang Disadap Australia



JAKARTA, KOMPAS.COM â€" Berdasarkan data yang dibocorkan mantan karyawan Badan Keamanan Nasional AS, Edward Snowden, kegiatan mata-mata Australia terhadap Indonesia tidak hanya menyadap telepon Presiden Susilo Bambang Yodhono (SBY). Sembilan orang di lingkaran dalam SBY, termasuk istrinya Kristiani Herawati, juga ikut disadap teleponnya.

Dalam salah satu dokumen itu berjudul "3G Impact and Update" tercantum 10 nama pejabat Indonesia lengkap dengan jenis ponsel yang mereka gunakan. Aksi penyadapan tersebut dilakukan tahun 2009.

Berikut adalah daftar nama-nama pejabat itu yang telah diperoleh ABC dari Snowden.

1. Susilo Bambang Yudhoyono, jenis ponsel Nokia E90-1

2. Kristiani Herawati (Ani Yudhoyono), jenis ponsel Nokia E90-1

3. Boediono (Wakil Presiden), jenis ponsel Blacberry Bold (9000)

4. Jusuf Kalla (mantan Wakil Presiden), jenis ponsel Samsung SGH-Z370

5. Dino Pati Djalal (juru bicara presiden urusan luar negeri), jenis ponsel Blackberry Bold (9000)

6. Andi Mallarangeng (juru bicara presiden urusan dalam negeri), jenis ponsel Nokia E71-1

7. Hatta Rajasa (Menteri Sekretaris Negara), jenis ponsel Nokia E90-1

8. Sri Mulyani Indrawati (Menko Ekonomi), jenis ponsel Nokia E90-1

9. Widodo Adi Sucipto (Menko Polkam), jenis ponsel Nokia E66-1

10. Sofyan Djalil (Menteri Komunikasi dan Informatika), jenis ponsel Nokia E90-1

sumber


Mereka (Australia) bilang mau menggunakannya untuk melindung warga?? Yang namanya nyadap tetep aja nyadap Pak. Bukannya menyadap itu melanggar hak asasi manusia ya??


Gimana nih menurut Agan-Agan semua?

Sumber :http://www.kaskus.co.id/post/530495fe1bcb1730168b4659

Hosting

Hosting
Hosting

TryOut AAMAI

Hosting Idwebhost

Hosting Idwebhost
Hosting Handal Indonesia

Belajar Matematika SD

Popular Posts

Arsip Kaskus HT

 
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger