Migrasi adalah proses perpindahan dari satu tempat ke tempat lainnya sebagai tempat bersarang/tempat tinggal dikarenakan beberapa sebab, seperti mencari makan, jodoh, habitat, berkembang biak, adanya penyakit, bencana alam, kekeringan, dlsbnya. Ada satu fenomena yang luar biasa yang terjadi di dunia yang menunjukkan alasan2 sebelumnya tidak terlalu tepat dari sisi filosofis-nya yaitu Migrasi Burung (Phylum Chordata; Class Aves). Mungkin sains mampu menerangkan bagaimana proses migrasi itu terjadi, namun tidak bisa menjelaskan alasan sebenarnya disebalik proses migrasi tersebut; karena akan menghadapi dilema ketika pertanyaannya adalah 'Kenapa'. Apakah memang tidak ada makanan di tempat asal? Apakah memang tidak cocok tempat asal untuk berkembang biak, dlsb nya? Lantas bagaimana kita menyikapinya. Pahamilah ini sebagai tanda-tanda kebesaran pencipta, Allah ta'ala. Berikut fakta2 unik yang kurangkum selama hampir 6 jam, pekerjaan yang menguras tenaga juga, semoga bermanfaat bagi kita semuanya.
1. Pada tahun 2011, Felix Liechti dan koleganya, di Swiss Ornithological Institute memasang tag elektronik yang berfungsi sebagai log yang mencatat segala gerakan dan aktivitas kepada 6 ekor "Tachymarptis melba" (read: Alphine Swift). Secara mengejutkan menunjukkan bahwa jenis burung ini mampu bertahan di udara dalam keadaan terbang selama 200 hari non-stop (lebih kurang selama 6 bulan), dan diperkirakan jenis burung ini makan dari Aerial Plankton atau serangga yang terbawa oleh angin untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Burung jenis ini bermigrasi dari Mediterania ke Asia Barat lalu ke India kemudian ke Afrika Timur dan Selatan.
Spoiler for ..
Code:http://www.smithsonianmag.com/science-nature/this-bird-can-stay-in-flight-for-six-months-straight-903069/?no-ist=
http://www.latimes.com/science/sciencenow/la-sci-sn-bird-flies-nonstop-for-six-months-20131007-story.html
2. Kecepatan terbang burung-burung yang bermigrasi berkisar antara 25-80 km/jam (15-50 mil/jam) tergantung dari jenis burung, pola terbang, jarak dan kecepatan angin. Akan tetapi, "Falco peregrinus" (read: Peregrine Falcon) tercatat memiliki kecepatan terbang 40-55 km/jam (25-34 mil/jam) pada keadaan normal sehingga 112 km/jam (69 mil/jam) pada keadaan maksimum, akan tetapi dengan memanfaatkan gravitasi, kecepatannya mampu mencapai 320 km/jam (200 mil/jam), sehingga menjadi burung tercepat di dunia. Jenis ini termasuk jenis burung yang paling jauh bermigrasi di Amerika Utara hingga Amerika Selatan dengan menempuh jarak sekitar 25.000 km.
Spoiler for ..
Code:http://www.allaboutbirds.org/guide/peregrine_falcon/lifehistory
http://falconcam.travelers.com/falcon-faqs.html
3. Kalau berbicara kecepatan pada saat migrasi secara konstan, maka juga pada tahun 2011 dilakukan penelitian, "Gallinago media" (read: Great Snipe) adalah yang tercepat dimana melakukan penerbangan transkontinental dari Swedia melintasi Eropa ke Gurun Sahara hanya dalam waktu 2-3 hari non-stop, yaitu sekitar 6.760 km (4.200 mil) dengan kecepatan rata 97 km/jam (60 mil/jam). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Klassen et. al (2011) dalam Biology Letter dipublikasikan oleh Royal Publishing [link]
Spoiler for ..
Code:
http://www.vcpcso.cz/index.php?option=com_content&view=article&id=613%3Adosud-nejrychleji-zaznamenany-migrujici-ptak&catid=90%3Apeetli-jsme&lang=en
http://news.nationalgeographic.com/news/2011/06/110606-fastest-birds-flight-animals-migration-science/
4. Data sebelumnya, yang mampu menyamai rekor burung tercepat dalam migrasi adalah "Limosa lapponica" (read: Bar-Tailed Godwitt) yang melakukan migrasi dari Alaska menuju Selandia Baru dalam waktu 9 hari secara non-stop dengan kecepatan 56 km/jam (35 mil/jam). Dr. Clive Minton mengatakan bahwa jarak yang ditempuh dari tempat awal migrasi sampai akhir sekitar 9.575 km (5.950 mil), akan tetapi jarak yang sebenarnya ditempuh oleh Limosa lapponica adalah 11.026 km atau dalam catatan lain, 11.500 km (7.145 mil). Yang sedikit membedakan adalah seperti dikutip juga dari Klaassen (2011) setelah meneliti 10 ekor Gallinago media dengan jenis burung ini, yaitu rute terbangnya yang melewati lautan samudera yang luas, sehingga kecil kemungkinan dia berhenti untuk makan ataupun beristirahat, sehingga tercatat sebagai jarak terjauh yang ditempuh oleh burung dalam sekali migrasi.
Spoiler for ..
Code:
http://news.nationalgeographic.com/news/2007/09/070913-longest-flight.html
http://www.vulkaner.no/n/birds/sniper/limosa.html
5. Sungguh menariknya, pada Juli 2012, berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap "Pluvialis fulva" (read: Pacific Golden Plover) oleh Wally Johnson di Wader Study Group Bulletin, mengklaim kecepatan mencapai 90-96 km/jam (56-60 mil/jam) dari Samoa Amerika di pasifik menuju Jepang kemudian Alaska menempuh jarak sekitar 16.000-24.000 km (9.900-14,900 mil). Apakah klaimnya ini benar? meskipun klaim ini perlu pembuktian lebih lanjut (paper tersebut hanya untuk kalangan terbatas), kita bisa tetap mengklasifikasikannya sebagai burung dengan ukuran medium tercepat. (Kalau ada info lebih lanjut, nanti akan TS update)
Spoiler for ..
Code:http://www.honolulumagazine.com/core/pagetools.php?pageid=4501&url=%2FHonolulu-Magazine%2FMarch-2006%2FNature-Plover-Love%2F&mode=print
http://themolokaidispatch.com/krazy-kolea-kontest-1
6. Menurut penelitian yang terkini oleh Evegang et. al. (2009) [link], mengatakan bahwa "Sterna paradisaea" (read: Arctic Tern) adalah jenis burung yang menempuh jarak paling jauh dari semua jenis burung bahkan seluruh binatang. Perkiraan kasar jarak yang ditempuhnya yaitu rata-rata 50.000 mil (80.000 km) dalam setahun, dimana sekitar 70.900 km (44,300 mil) untuk yang bersarang di Greenland dan Iceland dan 90,000 km (55.900 mil) untuk yang bersarang di Belanda. Sementara itu, para ahli menghitung jarak antara bumi dan bulan, didapatkan hasil 384.400 km, sementara rata2 umur hidup hewan ini adalah 30 tahun, dan selama umurnya tersebut dengan hitungan kasar, maka burung tersebut mampu bolak balik bumi dan bulan sebanyak 3 kali seumur hidupnya.
Spoiler for ..
Code:
http://news.nationalgeographic.com/news/2006/08/060808-bird-migration.html
http://www.arctictern.info
7. Sekarang timbul pertanyaan yang klasik mengenai aktivitas tidur burung pada penerbangan non-stop, penelitian yang dilakukan terhadap "Catharus ustulatus" (read: Swainson's thrush) oleh Verner Bingman dan koleganya, Frank Moore, menjelaskan aktivitas dari otak, dalam penerbangan 16 jam non-stop menyeberangi padang pasir meksiko sejauh 4.800 km. Hipotesisnya menyatakan bahwa burung melakukan yang namanya "Unihemispheric Sleep", dimana setengah belahan otak tertidur setengahnya lagi berfungsi, begitu juga dengan satu mata terbuka satu lagi tertutup, hal ini dilakukan untuk mengatasi kekurangan tidur. Akan tetapi, sebuah hipotesis baru dikeluarkannya dalam penelitiannya yang terbaru dengan 'Electroencephalogram', bahwa jenis burung ini mengalami yang namanya 'Micro Nap', atau tertidur dalam masa yang singkat, sekitar 1 menit. Kesimpulannya adalah, burung mengalami masa tidak tidur secara musiman, dimana sebelumnya akan mengalami 'Nocturnal Restlessness', yaitu fase persiapan dimana susah beristirahat.
Spoiler for ..
Code:
http://news.nationalgeographic.com/news/2003/11/1112_031112_tvbirdnaps.html
http://www.abc.net.au/science/articles/2014/02/18/3944327.htm
8. Burung yang diketahui paling tinggi terbang pada saat migrasi adalah "Anser indicus" (read: Bar-headed Goose), yang seperti dikutip dalam penelitian Hawkes, et. al (2012) [link], dengan gamblang setelah melacak/mengikuti 91 jenis burung ini, mendeskripsikan bahwa burung ini terbang di lembah2 Himalaya, dengan ketinggian penerbangan 7.290 m (penerbangan ke selatan) dan 6.540 m (penerbangan ke utara). Akan tetapi 95% penerbangan mereka berada pada ketinggian 5.784 m (18.976 ft) dan hanya 10 jenis burung ini yang terbang lebih tinggi. Dalam catatan lain disebutkan bahwa burung ini mencapai ketinggian 8.481 m (27.825 ft) setinggi Gunung Makalu (gunung kelima tertinggi di dunia), bahkan mencapai ketinggian 10.000 m, meskipun klaim ini hanya bersifat kualitatif semata. Yang menarik adalah, ketinggian maksimum penerbangan pesawat adalah 10.668-11.887 m (35.000-39.000 ft), meskipun Airbus A320 mampu mencapai 13.716 m (45.000 ft), berdasarkan hitung2an kasar suhu udara pada saat burung tersebut berada pada ketinggian 6.000 m (nb: dalam ratusan meter) dengan rumus adalah:
T = S â" 0,6°C x H, anggap suhu normal dpl yaitu 26,3° maka;
T = 26,3 °C - (0.6 x 60)
T = (-) 9,7 °C
Spoiler for ..
Code:http://barheadedgoose.bangor.ac.uk/about.php.en
http://phys.org/news/2012-11-high-flying-geese-profile-himalayas.html
9. Kembali ke pertanyaan klasik, apa yang dipersiapkan oleh burung sebelum melakukan migrasi, jawabannya adalah hyperphagia. Penelitian dilakukan terhadap 'Branta canadensis' (read: Canada Goose) pada tahun 1981 [link] menggambarkan bahwa burung mengalami fase meningkatnya proses konsumsi makanan dan metabolisme mencapai 20 %, berdasarkan dengan faktor spesies dan keadaan nutrisi yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Kesimpulannya, burung mengalami masa kegemukan atau obesitas sebelum mereka melakukan migrasi.
Spoiler for ...
Code:
http://www.americanscientist.org/issues/pub/2013/1/avian-migration-the-ultimate-red-eye-flight
http://ajcn.nutrition.org/content/8/5/621.full.pdf+html
10. Dilaporkan bahwa "Setophaga striata" (read: Blackpoll Warbler, menggemukkan badannya lebih dari 2 kali lipat dari ukuran normalnya beberapa minggu sebelum proses migrasi. Jenis burung ini melakukannya ketika hendak menempuh 3.700 km (2.300 mil) selama 86 jam non stop, dari Amerika Utara ke Barat Laut Amerika Selatan. Burung ini memiliki berat mencapai 9.7-21 g dan panjang 12.5-15 cm dengan kepakan sayap mencecah 20-25 cm. Berarti kalau kita menghitungnya secara kasar maka berat badannya mencepai 21-45 g, bahkan mungkin mencecah 50 g.
Spoiler for ..
Code:http://people.biology.ufl.edu/alexjahn/participants/rebecca%20holberton/current%20research.htm
http://www.birdchannel.com/wild-bird/wild-bird-species-profiles/blackpoll-warblers-make-nonstop-flights.aspx
11. Burung terkecil yaitu "Archilochus colubris" (read: Ruby-Throated Hummingbird) juga melakukan migrasi dari semenanjung Yucatan dari Meksiko ke bagian tenggara Amerika Serikat setiap musim semi. Perjalanan yang menempuh jarak sekitar 500-600 mil melintasi Laut Karibia ditempuh hanya dalam waktu 24 jam non-stop, tanpa istirahat, dalam catatan lain sekitar 18-20 jam. Burung ini memiliki berat 2â"5 g (rata2 3.4 g jantan dan 3,8 g betina) panjang 7â"9 cm serta kepakan sayap mencapai 11 cm, dengan ukuran kaki 0.6 cm dan pergelangan kaki 0.4 cm.
Spoiler for ..
Code:http://www.hummingbirds.net/rubythroated.html
http://beautyofbirds.com/rubythroatedhummingbirds.html
12. Namun, "Selasphorus rufus" (read: Rufous Hummingbird) merupakan burung terkecil yang bermigrasi paling jauh dari semua spesies hummingbird yang ada, dengan ukuran yang tidak berbeda jauh dengan Archilochus colubris yaitu, berat 2â"5 g, panjang 7â"9 cm serta kepakan sayap mencapai 11 cm. Satu perjalanan berangkat saja mereka menempuh jarak 3.219-4828 km (2000-3000 mil) melewati Rocky Mountain dengan catatan terjauh 6276 km (3,900 mil). Mereka berkembangbiak di Alaska dan juga menjalani musim dingin di Meksiko (Guerero). Pada musim semi, burung ini terbang menuju bagian utara pasifik, sedangkan pada musim gugur mereka terbang menuju ke selatan melewati lebih banyak daerah pegunungan. Penelitian yang dilakukan Dr. Warrick menunjukkan bahwa cara terbang burung ini mirip dengan serangga yang lebih memanfaatkan downstroke 75% berbanding upstroke [link]
Spoiler for ...
Code:http://seattletimes.com/html/localnews/2002346777_hummingbird24m.html
http://www.arkive.org/rufous-hummingbird/selasphorus-rufus/
13. Meskipun begitu, kalau berbicara jarak terjauh, maka kandidat yang lain adalah "Oenanthe oenanthe" (read: Northern Wheatear) yang melintas dari Artik hingga Afrika menempuh jarak sekitar 14.500 km (9.000 mil) sehingga mencapai 30.000 km (18.000 mil) untuk pulang pergi. Burung terkecil dari jenis songbird ini memiliki berat sekitar 25 g dengan panjang 14½â"16 cm. [link]
Spoiler for ..
Code:http://www.livescience.com/18475-songbird-migration-africa.html
http://www.naturalhistorymag.com/samplings/182175/long-distance-tweets
14. Selama masa migrasi, burung-burung tersebut mengalami banyak sekali ancaman, termasuk tabrakan dengan pesawat, jendela kaca gedung pencakar langit, kehilangan arah, diburu, kehilangan habitat, dan dimangsa predator. Berbicara penemuan modern dan bahaya bagi eksistensi burung, saat ini ada 9 jalur penerbangan pada migrasi burung yaitu:
a. Black Sea/Mediterranean Flyway
b. East Atlantic Flyway
c. West Asian â" East African Flyway
d. Central Asian Flyway
e. East Asian â" Australian Flyway
f. West Pacific Flyway
g. Pacific Americas Flyway
h. Mississippi Americas Flyway
i. Atlantic Americas Flyway.
Maka, sebanyak 33 jenis burung pantai terancam secara global [link] karena membagi jalur terbang mereka dengan 45% populasi dunia, dan lebih dari 1000 spesies melakukan migrasi jarak jauh, salah satunya adalah "Eurynorhynchus pygmeus" (read: Spoon-billed Sandpiper) yang berkembang biak di timur laut Rusia serta pada musim dingin di Asia Tenggara. Diperkirakan populasinya hanya sekitar 2500 ekor, bahkan bisa jadi dibawah 1000 ekor, salah satu usaha yang dilakukan adalah reklamasi Saemangeum, Korea Selatan kemudian Yancheng, China lalu Point Calimere, India dan lain-lain.
Spoiler for ..
Code:http://www.scientificamerican.com/article/protecting-migratory-bird/
http://www.worldmigratorybirdday.org/2012/index.php?option=com_content&view=article&id=18&Itemid=4
Sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/538c543ea907e7f15d8b4578