Home » » Lagi, Cerita-Cerita Tentang Caleg yang Gagal Pemilu

Lagi, Cerita-Cerita Tentang Caleg yang Gagal Pemilu

Thanks For Mimin, Momod, dan Agan2 semua for HT#1
Spoiler for HOT THREAD:



Spoiler for No Repost:

Pilihan legislatif (pileg) 2014 menyisakan kisah tragis bagi beberapa calon legislatif (caleg) yang tidak lolos karena perolehan suara jeblok. Dengan demikian mereka gagal duduk di kursi DPR, DPRD Provinsi, maupun DPRD kota dan kabupaten.

Padahal, para caleg itu konon sudah mengeluarkan ongkos tidak sedikit untuk biaya pencalegan. Di beberapa daerah ada kisah bapak seorang caleg gagal mengamuk. Sementara di daerah lain ada cerita caleg-caleg gagal mulai stres. Simak juga yang laennya gan

Spoiler for Pertamax: Quote:

1. Suara anak jeblok, ayah caleg ngamuk aniaya orang

Ayah calon anggota legislatif (caleg) di Kabupaten Serang, Banten, mengamuk karena perolehan suara anak tidak memenuhi harapan. Emosi RH tak terkendali sehingga memukuli warga dan memblokir jalan akses kampung.

RH mengamuk dan memblokir Jalan Sumerang, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten. Penutupan jalan menuju akses Jalan Raya Anyer dilakukan menggunakan batu dan menyebabkan dua kampung terisolir yakni kampung Sumerang dan Kampung Pematang Warung.

"Ini masih diblokir, warga juga pada kumpul. Penyebabnya gara-gara anaknya yang nyaleg dari Partai Demokrat tidak mendapat suara yang diinginkan, dan merasa enggak didukung sama masyarakat di sini," ujar Edi Marwoto salah seorang warga, Jumat (11/4).

Tidak hanya itu, RH juga menganiaya dua orang warga yakni Nia Kuswati dan Nia Amut. Keduanya mengalami luka. Korban langsung melakukan visum dan melaporkan kejadian yang menimpa dirinya ke pihak kepolisian.


Spoiler for Keduax:


2.Caleg gagal di Cirebon stres tak bisa berobat ke RSUD

Keluarga calon legislatif (caleg) yang gagal dalam Pemilu 2014 mengaku kesulitan mencari tempat untuk berobat karena Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gunung Jati Cirebon tidak menyediakan ruang inap dan berobat jalan.

"Kesulitan membawa keluarga yang depresi setelah gagal pemilihan legislatif, karena rumah sakit terdekat tidak menyediakan tempat untuk pengobatan mereka," kata Wahyu salah seorang keluarga caleg gagal di Pemilu 2014.

Wahyu menjelaskan, mestinya RSUD Gunung Jati Cirebon menyediakan tempat layanan caleg depresi, karena jika mereka harus berobat ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung butuh biaya tinggi, selain itu jaraknya cukup jauh.


Spoiler for Ketiak:



3.Caleg gagal di Ambon demo keliling desa

Kisah tragis caleg gagal lainnya ada di Maluku. Seorang calon anggota legislatif bersama sejumlah pendukungnya melakukan aksi demonstrasi ke beberapa desa di Kecamatan Waeapo, Kabupaten Buru, Maluku, setelah tidak mendapat dukungan suara dari masyarakat setempat.

"Caleg asal salah satu parpol terbesar berinisial BB itu melakukan aksi demo bersama sejumlah pendukungnya di dataran Waeapo karena merasa tidak puas dengan perolehan suara pileg kemarin," kata warga setempat, Baim Wael, seperti yang dikutip dari Antara, Jumat, (11/4).

Mereka melakukan demonstrasi dengan cara berorasi sambil mengelilingi beberapa lokasi permukiman penduduk di unit 17 dan 18 serta beberapa desa lainnya di dataran Waeapo.

Menurut Baim, caleg tersebut masuk Daerah Pemilihan (Dapil) II Kecamatan Waepo dan sangat berkeinginan menjadi anggota DPRD Kabupaten Buru untuk periode lima tahun mendatang.

Sayangnya warga di dapil tersebut tidak memberikan dukungan suara mengakibatkan yang bersangkutan merasa dikhianati dan tidak puas sampai melakukan aksi demonstrasi.

Caleg berinisial BB ini merupakan putera Hinolong Baman, seorang warga Buru yang selama ini dikenal menjual karcis masuk ilegal ke lokasi penambangan emas di Gunung Botak dan sekitarnya.



Spoiler for Keempat:

4. Caleg gagal di Cirebon berobat ke paranormal

Karena RSUD Gunung Jati Cirebon tidak menyediakan ruang rawat inap dan berobat jalan bagi caleg stres, maka keluarga membawa ke paranormal. Seperti dilakukan Wahyu dan Ahmad, salah satu keluarga caleg gagal Pemilu 2014.

Wahyu mengatakan, keluarga terpaksa mengobati caleg gagal itu dengan mendatangi paranormal. Cara itu hanya untuk menenangkan meski keluarga repot menjaga caleg gagal tersebut.

Ahmad, keluarga caleg gagal lainnya mengimbuhkan, butuh tempat layanan untuk para caleg yang mengalami depresi karena mengandalkan berobat di paranormal kurang puas dengan pelayanannya.

Sementara itu pemilik Padepokan Al-Busthomi, ustaz Ujang Busthomi mengaku, para caleg gagal yang mengalami depresi sudah mulai berdatangan. Mereka butuh pengobatan untuk mengembalikan kesehatan jiwanya setelah kalah dalam Pemilihan Legislatif 2014.


Spoiler for KelimaX:


5.Banyak caleg stres karena modalnya pas-pasan

Usai Pileg 2014, KH Abah Anom, pengasuh Pondok Pesantren Al Jauhariyah di Balerante, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, juga mengaku kini kebanjiran tamu caleg gagal atau keluarganya.

Kedatangan caleg gagal itu bermaksud meminta wejangan dari keturunan Sunan Gunung Jati ini agar tidak stres karena kalah dalam pertarungan pileg. Meski hasil resmi dari KPU belum turun, mereka sudah mendapat informasi jika gagal jadi anggota legislatif.

Menurut Abah, para caleg tersebut tidak bisa menerima kenyataan mereka kalah. Hal ini karena mereka sudah mengeluarkan uang banyak demi menjadi anggota dewan.

"Yang stres itu biasanya yang duitnya pas-pasan. Dia modalnya dengan jual rumah, tanah atau mobil. Sudah habis banyak tetapi tidak jadi anggota, stres akhirnya," ujar Abah Anom kepada merdeka.com, Jumat (11/4).

Abah Anom menyayangkan para caleg yang menghalalkan segala cara demi menjadi seorang anggota dewan termasuk melakukan politik uang. Menurut Abah, sebagian besar caleg gagal yang datang ke tempat banyak menghabiskan duit untuk nyogok warga.

"Ada yang ngasih Rp 15 ribu, Rp 20 bahkan sampai Rp 50 ribu. Padahal seharusnya jangan pakai money politics seperti itu. Nanti pun kalau terpilih jadinya ya korupsi," ujar Abah Anom menasihati.

Sumber

UPDATE

Spoiler for Keenam:

Caleg gagal blokade jalan warga Nusa Penida

Nusa Penida (ANTARA News) - Calon anggota DPRD Kabupaten Klungkung, Bali, yang gagal meraih dukungan mayoritas memblokade akses jalan warga di sekitar rumahnya di Nusa Penida, Sabtu.

Blokade itu dilakukan I Ketut Rai, caleg Partai Golongan Karya nomor urut 5, kepada warga di sekitar tempat tinggalnya di Desa Suana, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung.

Penutupan jalan itu dilakukan dengan memasang batako di tiga tempat berbeda di sekitar rumah Ketut Rai. Akibatnya warga, terutama tetangga Ketut Rai, kesulitan melakukan kegiatan di luar rumah.

"Dia kecewa karena tidak mendapatkan suara yang diinginkan dan merasa tidak didukung oleh masyarakat desa ini," kata seorang pria yang rumahnya berjarak beberapa meter dari rumah Ketut Rai.

Sementara itu, Kepala Desa Suana I Putu Rai Sudarta menyayangkan sikap Ketut Rai. Dia menilai hal itu sebagai sikap kurang dewasa Ketut Rai dalam berpolitik.

"Kami berharap permasalahan ini cepat terselesaikan dengan baik agar warga dapat melakukan aktivitas seperti sedia kala," katanya.(*)

sumber

Spoiler for Ketujuh:

7. Pendukung Mengamuk

Kamis (10/4) kemarin, Kota Nabire, Papua, mencekam sejak pagi hingga sore. Pasca penghitungan suara TPS 10 Perumahan Satpol PP, Kelurahan Wonorejo, Distrik Nabire Barat, massa mengamuk. Mereka merusak pangkalan ojek dan kantor kepala desa.

Puluhan orang memalang satu-satunya jalan raya di kawasan tersebut setelah caleg yang didukungnya kalah suara. Tak sekadar merusak fasilitas umum, massa juga sempat mengancam petugas TPS dan ketua RT setempat agar perolehan suara caleg yang didukungnya mendapatkan suara lebih banyak.

"Beberapa orang masuk rumah sakit," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Sulistyo Pudjo.� ketika dihubungi melalui telepon selulernya.

Warga setempat ketakutan. Mereka tak berani keluar rumah. Situasi mereda setelah aparat keamanan bersiaga di lokasi.

sumber

Spoiler for Kelapan:

Nyaris Duel

Nyaris terjadi pertumpahan darah di Kabupaten Bangkalan, tepatnya di Dusun Shebuh, Desa Tobadung, Kecamatan Klampis. Kejadian bermula ketika caleg NasDem, Abdul Azis, mengecek TPS 3 di Dusun Shebah. Gerak-gerik Aziz dicurigai oleh H Halim yang merupakan caleg dari Gerindra.

Terjadi perselisihan di antara kedua caleg tersebut. Halim mengeluarkan celurit yang dibawanya dan menantang duel Abdul Azis. "Namun dapat dipisahkan oleh Kapolsek, Kasat Narkoba, sehingga mereka bisa menahan diri dan didamaikan," kata Kadiv Humas Ronny F Sompie, Kamis (10/4/2014).

sumber


Spoiler for Kesembilan:

Datangi Padepokan

Beberapa hari terakhir, Padepokan Al Bustomi di Desa Sinarancang, Kecamatan Mundu, Cirebon, Jawa Barat, didatangi caleg dan tim sukses. Sebagian besar berkonsultasi karena kalah. Seperti dilaporkan Trans7 via detikTV, Kamis (10/4) kemarin, salah satu caleg DPRD Cirebon, Sofyan, bahkan tinggal di padepokan tersebut. Ia mengaku pusing dengan tagihan utang sebesar Rp 300 juta.

sumber

Spoiler for Kesepuluh:

Tak Pulang ke Rumah

Kejadian serupa juga terjadi di Banda Aceh. Bedanya, para caleg tidak tinggal di padepokan, melainkan di rumah ketua partai. Sebanyak 6 calon wakil rakyat lokal tak berani pulang ke rumah. Alasannya, mereka belum bisa membayar uang saksi yang diordernya menjaga TPS.

Seorang caleg, Junaidi, mengaku mengaku kerap mendapat telepon dan menerima pesan singkat dari para saksi. Ia sebenarnya ingin melunasi honor saksi. Hanya saja, ia tidak punya uang. Apalagi, berdasarkan penghitungan internal, ia kalah.

"Sekarang kami terpaksa harus menginap di rumah ketua partai," jelasnya.

Ketua DPD Partai Hanura Banda Aceh, Abdul Jabar, menjelaskan pihaknya belum mampu membayar honor saksi karena dana dari DPP Hanura belum dikirim. Hingga saat ini, dia berusaha mencari solusi atas kejadian ini dan berharap ada kucuran dana.
sumber


Spoiler for Sebelasss:

Mengambil paksa kotak suara

Depok (ANTARA News) - Politik uang dalam Pemilu 2014 mulai menjadi bumerang setelah membagi-bagi uang dan barang, banyak caleg tetap tidak mendapatkan cukup suara sehingga gagal melenggang ke dewan perwakilan. Kecewa, marah dan stress membuat mereka melakukan beragam ulah mulai dari mencuri kotak suara, memblokir perumahan bahkan hingga bunuh diri.

Usai pencoblosan, caleg dari PKS, Muhammad Taufiq (50) misalnya kecewa dan marah karena perolehan suaranya minim. Pria ini ditemani Asmad (50) tiba-tiba keluar dari rumah dan mendatangi TPS 2 Dusun Cekocek, Desa Bierem, Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang.

Saat itu, petugas baru saja merampungkan penghitungan suara. Tanpa permisi, Taufiq dan Asmad langsung mengambil paksa sebuah kotak suara di TPS tersebut.

"Merasa tidak puas dengan hasil perhitungan suara, kedua pelaku pergi ke TKP dan mengambil kotak suara secara paksa, kemudian dibawa ke rumah saudara Taufik," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Ronny F Sompie sambil menambahkan bahwa kedua pelaku kemudian diamankan Panwascam Tambelangan.

Ulah keterlaluan dilakukan caleg yang tidak lolos seleksi pemilu legislatif . Beberapa bantuan yang sempat diberikan ke masyarakat mereka tarik lagi. Di Tulungagung, Jawa Timur seorang caleg menarik kembali sumbangan material untuk pembangunan sebuah mushola, sementara di Kolaka, Sulawesi Tenggara sebuah mushola disegel.

Pembangunan mushola di RT 2 RT 2 Desa Majan, Kecamatan Kedung Waru, Tulungagung, bisa jadi akan terhambat. Pasalnya, material bantunan Haji Miftahul Huda, seorang caleg Partai Hanura ditarik kembali, gara-gara dia kecewa karena perolehan suaranya pada pemilu legislatif 9 April lalu di luar harapan.

Material berupa 2000 batu bata, 10 zak semen dan satu truk pasir memang diberikan Miftahul Huda untuk pembangunan mushola saat masa kampanye lalu melalui salah satu tim suksesnya. Namun Miftahul menarik kembali sumbangan ini, karena di tempat ini ia hanya memperoleh 29 suara di RT 2 RW 2 Desa Majan.

Penarikan bantuan gara-gara caleg gagal juga terjadi di Sulawesi Tenggara. Seorang kepala desa di Kabupaten Kolaka menyegel sebuah sekolah Taman Kanak Kanak dan Tempat Pendidikan Anak Usia Dini. Bahkan mengancam akan mengusir seluruh guru dan kepala sekolahnya setelah dua orang caleg titipan sang kades kalah di TPS dusun ini.

Menurut Kepala Sekolah TK, Darma, dua caleg titipan kades yakni dari Partai PKP dan PDIP gagal memperoleh cukup suara. Akibat penyegelan ini sebanyak 27 siswa TK terpaksa belajar di rumahnya masing-masing

Lain lagi dengan Witarsa, sehari pascapencoblosan lelaki ini dibawa anggota keluarganya ke sebuah padepokan di Desa Sinarancang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon. Caleg dari Partai Demokrat untuk Dapil Jabar X ini mengalami stres akibat perolehan suaranya sangat minim, sehingga gagal menjadi anggota DPRD Jawa Barat. Padahal, modal yang dikeluarkannya sangat besar.

Ketika dibawa ke padepokan itu, Witarsa masih mengenakan seragam Partai Demokrat. Dia menjalani pengobatan di padepokan dengan cara dimandikan dulu, lantas dibacakan ayat-ayat suci Al- Quran.

Saat menjalani pengobatan dari Ustadz Ujang Bustomi Witarsa bahkan sempat menangis. Dia mengaku stres karena perolehan suara untuknya sangat minim. Padahal, modal yang dikeluarkan sangat besar. Ia mengaku pusing dengan tagihan utang sebesar Rp 300 juta.

Caleg dari Partai Amanat Nasional (PAN), Anselmus Petrus Youw, nekat menutup jalan masuk Perumahan Satpol PP dengan balok kayu, karena warga setempat tidak memilih dirinya saat Pemilu 2014.

"Benar, Anselmus memblokir perumahan karena warga setempat tidak memilih dia," kata anggota Panitia Pengawas Pemilu Distrik Nabire, Micky sambil menambahkan bahwa mantan bupati Nabire itu merasa kecewa karena sudah memberikan tanahnya untuk pembangunan perumahan, namun warga setempat tidak mencoblosnya.

Bersama puluhan pendukungnya, dia menutup gapura masuk perumahan di Kampung Wadio, Kelurahan Bumi Wonorejo, Nabire, Papua. Mereka merusak pangkalan ojek dan kantor kepala desa. Massa juga sempat mengancam petugas TPS dan ketua RT setempat agar perolehan suara caleg yang didukungnya lebih banyak.

"Beberapa orang masuk rumah sakit," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Sulistyo Pudjo. Warga setempat ketakutan. Mereka tak berani keluar rumah. Situasi mereda setelah aparat keamanan bersiaga di lokasi.

sumber



Next...

Sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/5349e405a1cb175c768b45e9

Hosting

Hosting
Hosting

TryOut AAMAI

Hosting Idwebhost

Hosting Idwebhost
Hosting Handal Indonesia

Belajar Matematika SD

Popular Posts

Arsip Kaskus HT

 
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger