Maju terus, seleksi alam berjalan. Kita mulai dipaksa menghadapi kenyataan : posisi Presiden cuma ada satu, mau jadi astronot harapan satu-satunya cuma dari kuis sebuah merek parfum luar negeri, mau jadi dokter tapi tryoutnya dibawah 4 mulu, mau jadi pilot tinggi badan ga cukup, de el el de es be. Okelah, apa yang ditanyain pada anak umur sekian tahun itu ga bisa jadi pegangan, mereka ga tau job description sama syarat buat menjalani tiap profesi itu apaan. Tapi itu sudah jadi suatu bukti bahwa keinginan sama realita mayoritas ga pernah sejalan. Kalau masalah cita-cita kejauhan, oke, masalah mainan aja. Ga ada dari kita yang ga pernah nangis-nangis minta dibelikan sesuatu, tapi kalau orang tua ga mau beliin kita mau apa? Maka diseretlah kita pulang, mau nangis pake volume maksimum sekalipun.. Syukur alhamdulillah ga ada anak yang cukup pinter jejeritan âCULIIIIKKKK!!!â waktu diseret.
Sekarang dah dewasa. Beberapa masih ababil tapi pengen pacaran (tujuannya ga tau, pegangannya cuma âtemen2 dah pada pacaranâ). Mulai nyari lawan jenis.. Beberapa ada yang memilih âmencintai sesamaâ, seperti yang sudah dianjurkan dalam pelajaran PPKn (hahayyy ). Lalu ada konflik. Ada keinginan, yang kita sebut cinta. Ada realita,buanyaaaaaak banget jenisnya, yang bikin keinginan itu ga terlaksana. Mau cinta ga terbalas, restu orang tua, beda agama, atau lainnya. Yang pada akhirnya kita gagal mendapatkan apa yang kita inginkan.
Terus gimana menghadapinya? Terlalu banyak yang ga bisa menghadapi kenyataan. Mulai nangis bombay, update status pake foto nyilet-nyilet pergelangan (seseorang tolong cariin chainsaw, biar greget). Ada juga yang mulai keluar sifat psycho-nya, dari sekedar stalking sampe berusaha keras ngancurin hidup sang mantan. Santet pelet dan lain-lainnya jadi pilihan. Atau mulai nyoba move on, tapi malah makan korban (baca : pelarian). Dan berbagai opsi lainnya, yang mana dasarnya cuma satu : ga bisa nerima kenyataan kalau gagal.
Apa ini cuma buat cinta-cintaan? Dari contoh tentang anak SD sudah ditunjukkan bahwa semua ini juga terkait dengan apapun yang kita inginkan dalam hidup, dan apa yang akan kita hadapi. Masalah ekonomi, jalan hidup, kesalahan-kesalahan fatal yang kita lakukan yang mengubah hidup kita selamanya, itu semua termasuk dalam bahasan ini.
Pentingnya membahas ini apa? Sederhananya adalah, bahwa sebagian besar penghuni RSJ adalah orang-orang yang ga mampu menerima kegagalan yang dialaminya dalam hidup. Oke, itu level ekstrim, tapi mudah-mudahan dengan mengetahuinya, kita bisa menghindarinya. Minimal memahami bagaimana kesuksesan dan kegagalan itu bekerja dalam hidup kita.
Jadi bagaimana cara kerja keberhasilan dan kegagalan ini?
1. Ga mesti apa yang kita inginkan itu sukses terwujud.
Spoiler for isi: I wanna be a billionaire so f***ing bad
Buy all of the things I never had
I wanna be on the cover of Forbes magazine
Smiling next to Oprah and the Queen
Oh, every time I close my eyes
I see my name in shining lights
Yeah, a different city every night
Oh, I swear the world better prepare
For when I'm a billionaire
(Bruno Mars â" Billionaire)
Bayangkan kalau terlalu banyak orang jadi milyuner, siapa yang mau bertani? Maka para milyuner akan makan dendeng emas dengan lalap dollar ijo dan bubur merah uang ratusan ribu. Kegagalan mayoritas orang untuk menjadi milyuner adalah yang membuat dunia ini tetap berjalan dengan semestinya.
2. Tanpa kegagalan tidak akan ada keberhasilan, secara individual maupun berhubungan dengan pihak lain.
Spoiler for isi: Senang lihat tim yang kita dukung menang? Well, cuma satu syarat supaya tim kita menang : tim lawan harus kalah. Oke, tentunya juga ada win-win condition, dimana semua pihak berhasil dan berbahagia. Perusahaan lu sukses dapat proyek, yang ngasih proyek sukses dapatkan yang mau kerjain proyek, tapi tentunya ini juga berarti kegagalan bagi kompetitor perusahaan lu.. Lu sukses dapetin orang yang lu suka, semua berbahagia, tapi selalu ada orang yang kecewa mendengar kabar bahagia itu..
3. Setiap keberhasilan dan kegagalan selalu berkaitan.
Spoiler for isi: Umur 17 si A gagal dapatkan si B. Maka si A mengevaluasi dirinya dan mencoba berubah menjadi lebih baik. Beberapa tahun kemudian si A menikah sama si C. Gampangnya, kegagalan si A dahulu adalah yang mendasari keberhasilannya mendapatkan si C..
Di lain kisah, si D berhasil nikung temennya untuk dapatkan si E. Akibatnya mental si D terbentuk menjadi pribadi yang menghalalkan segala cara. Di masa depannya, si D seringkali gagal mendapatkan kepercayaan orang-orang di sekitarnya..
Tentunya ada yang namanya rentetan kegagalan maupun rentetan keberhasilan, tapi mustahil ada 100% sukses terus ataupun gagal terus.
4. Keberhasilan? Atau kegagalan? Jawab : relatif..
Spoiler for isi: Seorang gembala kehilangan seekor dombanya. Lalu tetangganya berkata âini hal buruk.â Maka si gembala bertanya, âdarimana kamu tahu?â
Hari berikutnya ternyata domba yang hilang kembali bersama beberapa domba lain. Lalu tetangganya berkata âini hal yang baik.â Maka si gembala bertanya, âdarimana kamu tahu?â
(prolog suatu episode film Kung Fu)
Apa yang kita anggap keberhasilan (hal baik) terkadang bisa dianggap sebagai kegagalan (hal buruk) dari persepsi lain maupun dari bagaimana hal tersebut berlanjut. Maka silahkan lanjutkan cerita si gembala yang kehilangan domba tersebut..
contoh lain, nilai rapor misalnya. yang kemampuannya ngepas dapet 7 aja girangnya bukan main. tapi faktanya nilai 7 bisa menyebabkan seorang juara kelas tergusur ke peringkat dua.. maka kita akan melihat seorang anak mencak2 karena dapat 7
tambaha dari agan coffin :
Quote:Original Posted By coffin âº
nambahin dari status fb, terinspirasi dari kisah nyata
ada seseorang yang terjebak kemacetan, sehingga dia terlambat naik pesawat, padahal dia ada meeting penting yang harus segera di hadiri,
saat itu dia merasa sangat sial sekali, merasa kesal sekali, sambil mengutuk ngutuk, mengumpat umpat,
tidak lama, terdengar berita pesawat yang seharusnya dia naiki mengalami kecelakaan dan tiada penumpang selamat
ada seorang lain yang baru memenangkan lotere senilai ratusan juta rupiah, dia mendadak kaya, dan merasa sangat beruntung sekali,
esoknya, dia dirampok, uang hasil lotere lenyap beserta banyak barang berharga dirumah, dia cidera dan harus dirawat dirumah sakit
kawan, beruntung atau sial tiada yang tahu,
dalam satu detik kita merasa beruntung siapa sangka ternyata keberuntungan itu adalah awal dari sebuah kesialan,
dalam pepatah jawa ada istilah eling lan waspodo, tetaplah sadar diri dan waspada,
jangan terlalu tenggelam dalam kesenangan karena merasa beruntung,
jangan pula tenggelam dalam kesedihan karena merasa sial,
apapun yang terjadi dalam hidup kita, tetaplah eling lan waspodo
5. Kegagalan adalah kesempatan untuk memperbaiki diri.
Spoiler for isi: Apakah gagal mendapatkan si dia menjadi akhir hidup kita? Tentunya tidak.. kegagalan tersebut akan mengingatkan kita bahwa kita masih jauh dari sempurna dan sudah sepantasnya memperbaiki diri, bagi orang-orang yang cukup bijak dalam menghadapinya. Mungkin kita salah dalam menilai bahwa kita sudah cukup berkualitas. Mungkin kita masih memiliki beberapa kekurangan mendasar, semisal sikap yang masih kekanak-kanakan, tidak tegas, lemah dalam menghadapi masalah, dan lain-lain sebagainya. Intinya adalah, jika kegagalan itu tidak terjadi, apakah kita cukup bijak untuk nyadar kalau kita punya kekurangan itu?
6. Mempelajari kegagalan orang lain akan menyelamatkan diri kita dari mengalami kegagalan yang serupa.
Spoiler for isi: Sebenarnya ini esensi dari H2H. Apakah semua yang nongkrong disini itu sudah pernah mengalami berbagai masalah? Sudah tahu gimana menyelesaikannya sepenuhnya? Faktanya nggak. Tapi itu tidak menghalangi kita yang disini untuk berkomentar, menyimak pendapat kaskuser lain lalu menjadikan masalah seseorang menjadi masalah kita juga. Menjadikan solusi masalah untuk kaskuser lain menjadi persiapan kita juga seandainya mengalami hal serupa. Mengetahui bagaimana masalah muncul dan bagaimana menghindarinya. Dan inilah kekuatan manusia yang membedakannya dengan makhluk lain : akal, alias kemampuan untuk belajar dan memecahkan masalah.
Thread ini sifatnya terbuka, bisa dikembangkan kemanapun juga, dan dengan itu gw mohon partisipasi dari kaskuser sekalian, untuk bersama2 membahasnya. Semua ini demi kebaikan kita bersama, supaya kita bisa belajar dan mempersiapkan diri, demi memperbanyak keberhasilan dan menghindari kegagalan semaksimal mungkin, karena mencegah lebih baik daripada mengobati.
topik untuk beberapa hari ke depan (kalau mau bahas)
siapa yang lebih berkompeten dalam menilai keberhasilan atau kegagalan agan? diri sendiri atau masyarakat?
Sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/51fa81621bcb172175000002