Quote:Sebelumnya, ane mau tekankan kalau di sini ANE TIDAK MAU MENJELEKAN SALAH SATU BRAND / PRODUK TERTENTU. Ane cuman share apa yang ane dapet.
Mau cerita nih Gan. Kemaren, ane abis lari di GOR bareng sama temen-temen. Setelah mengeliling lapangan sebanyak 10x, ane super dehidrasi Gan! Rasanya minum air 1 galon ga akan cukup
Nah, pulang lari, ane mampir ke supermarket deket GORnya. Ane cari minuman paling dingin yang ada di situ. Pilihannya ada susu, berbagai macam jus, kopi, sama air mineral. Dan pilihan jatuh kepada Jus Kemasan Rasa Lychee (minuman kesukaan ane dari kecil nih Gan ).
Sampai di kasir, temen ane nyeletuk âLo ko beli B****ta sih? Kan ga sehat, jus buatan gituâ.
Ane ngasih pembelaan âWalaupun namanya jus kemasan tapi pasti lebih sehat dibanding minuman kemasan lainnya. Nih, buktinya ditulis jus ini mengandung berbagai macam vitamin.â
Temen ane tetep kekeuh dengan pendapatnya, kalau jus kemasan itu sama skali ga sehat. Kadar buah / vitamin di setiap kemasan itu cuman "basa basi busuk" biar keliatannya menyehatkan.
Sampai di rumah, aneh mikir, jus kemasan ini beneran sehat ga sih sebenernya? Terus ane cari infonya di internet dan banyak yang bilang kalau kita harus berhati-hati dengan isi minuman kemasan.
Nih, salah satu pendapat di facebook:
Quote:ceritanya gw mau beli minuman botolan di alfamart. biasa namanya buruh industri kreatif selalu tertarik pada kemasan. iseng2 gw pelototin komposisinya. ada satu hal yang jarang kita sadari. yaitu persentase sari buah, vitamin, dll yang kalau mau jeli, sebetulnya kadarnya cuma seupil dari setiap botol / sachet nya.
minuman yang judul-nya sari apel, strawberry, jeruk dll, yang tiap kali kita minum berasa udah mengkonsumsi sebiji buah, ternyata kadar sari buahnya tidak lebih dari 7 persen. sisanya cuma air dan gula. malah gw liat ada minuman yang gambarnya apel dan brokoli segede gaban, kadar brokolinya cuma sekedar "broccholy essence" dengan persentase 0.1 persen ! nyaris nol alias boongan.
belum lagi komponen2 berkhasiat yang tidak mungkin benar-benar dimasukkan dalam kemasan dengan alasan ekonomis. misalnya sarang walet, ginseng, atau royal jelly.
jadi kalau elo beli minuman yang katanya mengandung sarang walet, tapi harganya 4 ribu rupiah, gw kasih tau, segenggam sarang walet beneran itu harganya 400 ribu. silahkan hitung sendiri kandungan sarang waletnya kalo harganya 100 kali lebih murah. what do you expect, anyway. harga tidak pernah bohong.
bukan cuma pada buah, image menyesatkan juga telanjur terbangun pada susu. konsekuensi medisnya lebih buruk, karena menyangkut keseimbangan zat-zat tertentu dalam tubuh.
dulu jaman gw SD, kalau udah minum "susu kental manis" rasanya kayak sehat banget, lari-larian kayak di iklan majalah. "Sehat niiih... abis minum susu". gw ingat atlit2 di kampung gw dulu malah suka minum susu kental manis langsung dari kalengnya tanpa air, sebagai terapi. berharap khasiat susu berlebih. orang2 tua di kampung suka menyuguhkan minuman berupa susu kental manis yang diseduh dengan air panas. kadang ditambahin gula lagi.
padahaaaal.. itu bukan susu. lebih tepat dibilang "sirup gula rasa susu". atau "susu setitik pada air sebelanga". para ahli tidak mengkategorikan SKM sebagai susu, karena kandungan gulanya yang tinggi. sukrosa ( gula ) sebanyak 40-45% pada susu kental manis ini fungsinya vital karena berperan sebagai pengental dan pengawet. di negara maju SKM alias condensed milk ini cuma dijadikan bahan tambahan pada makanan. bukan untuk konsumsi massal sebagai minuman. coba perhatiin kaleng "susu bendera" yang jinglenya sudah melekat di kuping "susu saya susu benderaaaa..." mereka mulai mengganti tulisan Susu kental manis menjadi KRIMER kental manis. dan istilah krimer pun sebetulnya juga mengalami distorsi image karena masih dianggap susu. padahal krimer2 ini adalah produk emulsi lemak dalam air, yang diperoleh dari minyak nabati.
mengenai penyesatan image ini, produsen dan kreator iklan tidak sedang berbohong. mereka sedang bermain kata-kata. menggarap psikologi konsumen. mereka bilang "mengandung" sari buah. atau "mengandung susu". emang bener. tapi soal berapa banyak kandungannya, cuma bisa dibaca dengan memelototi huruf berukuran 5 point di sisi kemasan jadi jus buah kemasan pabrik itu sebetulnya adalah "jus rasa buah" atau "jus disentil buah" atau "jus pernah kesenggol buah"
jadi tinggal kejelian kita saja sebagai konsumen. kalau cuma buat diminum aja, tidak terlalu care pada kandungannya ya nggak masalah. gw juga kadang masih suka minum soda yang jelas nggak ada khasiatnya. kadang2 aja sebagai minuman penyegar.
sejak iseng2 membaca huruf 5 point pada kemasan jus brokoli itu, gw sekarang hanya membeli jus kemasan pabrik jika benar2 kehausan di jalan. atau kalau pas dikasih seabrek Buavita ama temen yang kerja di Unilever. ( semoga dia nggak baca ) gw nggak pernah lagi membeli "jus jeruk", "jus apel" dll dalam kemasan pabrik kalau tujuannya untuk mendapatkan khasiat sari buah. kalau mau mencari khasiat jus buah, ya gw beli jus buah beneran yang diblender di depan mata.
apalagi jus mangga. udah nggak pernah beli. Pak Amiruddin, tetangga sebelah rumah yang punya dua pohon mangga, dengan ranting2 yang cenderung lebih berpihak ke rumah gw, beliau sudah mengeluarkan fatwa halal, "mas, kapanpun kalau mau mangga, silahkan ambil aja ya" haha siappp pak !
Sumber
Ini salah satu artikel yang bahas tentang bahayanya jus buah dalam kemasan
Spoiler for ini artikelnya: Jus Buah Kemasan Lebih Berbahaya Dibanding Soft Drink
Vemale.com - Jika ditanya mana yang lebih sehat, jus buah kemasan atau soft drink? Anda mungkin akan memilih jus buah karena selalu ada embel-embel minuman sehat. Tetapi penelitian terbaru menunjukkan bahwa jus buah kemasan tidak lebih sehat dibandingkan minuman bersoda.
Menurut Robert Lustig, penulis buku Fat Chance: The Bitter Truth About Sugar, gula yang terkandung dalam jus buah kemasan sama buruknya dengan soft drink. Walaupun tidak mengandung lemak, gula adalah salah satu penyebab obesitas.
"Kalori untuk kalori, 100 persen jus jeruk sangat buruk untuk Anda dibandingkan minuman bersoda," ujar Robert, seperti dilansir oleh situs Newsmaxhealth.com.
Pernyataan tersebut dikuatkan dengan sebuah penelitian yang dilakukan pada anak-anak di sebuah klinik San Fransisco. Anak-anak tersebut mengalami kelebihan berat badan karena sering mengonsumsi jus buah dalam kemasan.
Sebagai perbandingan, dalam satu porsi jus buah kemasan mengandung lebih dari empat sendok teh gula. Jika Anda dan keluarga menyukai jus buah, akan lebih baik jika jus buah itu diolah sendiri dan tidak diberi gula atau hanya sedikit diberi gula.
Sumber
Tips yang perlu diperhatikan sebelum membeli minuman kemasan
Spoiler for tipsnya: Yang Perlu Diperhatikan dari Minuman Kemasan
KOMPAS.com - Kebutuhan akan minuman dari berbagai kategori makin tinggi bahkan mengalahkan makanan ringan. Lima tahun terakhir, minuman teh paling digemari, selain minuman lain seperti minuman kemasan termasuk di dalamnya teh dalam kemasan, minuman ekstrak buah atau jus, kopi, hingga berbagai jenis soda. Dengan banyaknya pilihan, Anda perlu lebih cerdas memilih minuman sesuai kebutuhan.
Jumlah kalori
Satu hal penting yang perlu diperhatikan adalah kandungan kalori dalam minuman tersebut. Anda bisa mencontoh masyarakat Jepang yang memiliki kepedulian tinggi terhadap makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh mereka. Mereka memastikan jumlah kalori dalam minuman terbilang cukup dan mampu memenuhi kebutuhan harian mereka, tak kurang juga tak kelebihan.
"Karenanya masyarakat Jepang jeli melihat label dalam minuman kemasan terutama jumlah kalori. Mereka tahu apa yang dibutuhkan dari minuman yang mereka minum," ungkap Erwin Panigoro, Marketing Manager Suntory Garuda Beverage dalam acara Halal Bihalal Suntory Garuda Beverage di Penang Bistro Pakubuwono, Jakarta, Rabu (21/8/2013).
Titisari Raharjo, Senior Brand Executive Suntory Garuda Beverage mengatakan biasanya besar kecilnya angka jumlah kalori dalam minuman kemasan botol plastik misalnya, menentukan kandungan gula di dalamnya. Semakin tinggi kalorinya, semakin banyak kandungan gula di dalamnya.
Pada minuman kemasan botol siap minum, Mirai Ocha dan Mytea misalnya. Teh Oolong Mytea memiliki kandungan kalori lebih rendah, total 150 kkal, sementara teh hijau Mirai Ocha jumlah kalorinya 170. Karena mengandung lebih banyak gula, rasa Mirai Ocha pun lebih manis dibandingkan teh oolong dalam kemasan botol plastik, Mytea.
Pengawet dan pemanis
Selain jumlah kalori, perhatikan juga dalam label minuman kemasan mengenai kandungan pengawet atau pemanis buatan. Kandungan sarat zat kimia ini pasti akan dicantumkan jika minuman tersebut memang menggunakan pengawet dan pemanis.
Pengetahuan lain yang juga perlu dimiliki penggemar minuman dalam kemasan adalah jenis plastik yang digunakan. Minuman dalam botol plastik yang mencantumkan jenis pengawet tertentu dalam labelnya, menunjukkan bahwa produk tersebut menggunakan bahan plastik yang rentan akan paparan cahaya. Sehingga produk tersebut menggunakan botol plastik yang membutuhkan pengawet.
"Ada jenis botol plastik yang kalau digunakan harus pakai pengawet karena rentan terpapar cahaya," ungkap Erwin.
Meski begitu, Erwin mengatakan minuman siap minum dalam kemasan botol plastik di Indonesia, umumnya aman dikonsumsi karena penggunaan pengawet dan pemanis masih dibawah standar BPOM.
Lantaran tak banyak mengandung zat kimia, minuman kemasan dalam botol juga aman dikonsumsi dalam jumlah berapa pun.
"Tak ada batasan konsumsi minuman ready to drink karena tidak ada efek samping, tidak ada bahan kimia. Namun tetap saja, setiap asupan harus seimbang. Air putih pun kalau diminum terlalu banyak setiap harinya bisa menimbulkan efek tak baik," ungkapnya.
Daya tahan
Hal lain yang juga perlu diperhatikan saat mengonsumsi minuman siap minum adalah daya tahan. Lagi-lagi perhatikan label pada minuman. Jika disebutkan minuman sebaiknya dikonsumsi dalam sehari begitu dibuka, maka sebaiknya ikuti anjuran ini.
Titis mengatakan, minuman kemasan botol misalnya yang sudah dibuka dan disimpan untuk diminum kembali esok hari, bisa menimbulkan efek yang tak diinginkan. Selain rasa yang mulai berubah, menjadi asam atau pahit, minuman juga bisa basi apalagi jika disimpan dalam suhu ruang bukan di lemari es.
"Kalau minuman diletakkan dalam suhu ruang dengan kondisi terbuka tutupnya, bakteri yang masuk tidak bisa dikontrol," ungkapnya kepada Kompas Female.
Namun jika Anda menyimpan minuman kemasan botol plastik dalam keadaan tertutup rapat/tersegel, daya tahannya bisa mencapai satu tahun.
Sumber
Satu lagi Gan!
Spoiler for artikel satu lagi: Waspadai Jus Buah dalam Kemasan
Jus buah banyak disukai baik oleh anak-anak maupun orang dewasa. Mengapa? Ya karena jus buah warnanya cerah, rasanya manis, dan diklaim mengandung vitamin yang diperlukan tubuh. Namun sebaiknya Anda lebih bijak memberikan jus buah dalam kemasan pada anak-anak.
"Banyak orangtua menganggap jus buah kemasan adalah cara paling praktis untuk membuat anak mengasup buah, tetapi orangtua sering tidak bisa membedakan mana produk yang 100 persen jus buah dan produk minuman jus yang diberi gula tambahan," kata Sarah Clark, dari Child Health Evaluation and Research Unit di University of Michigan, AS.
Ia melakukan penelitian mengenai konsumsi jus buah pada anak melalui metode survei terhadap 606 orangtua yang memiliki anak berusia 1-5 tahun. Ternyata lebih dari sepertiga orangtua yang disurvei mengatakan anak mereka mengasup jus buah lebih dari dua gelas perhari.
Padahal, konsumsi jus buah yang direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak di AS adalah tak lebih dari satu kali setiap hari. Jus buah yang disarankan pun seharusnya adalah yang mengandung 100 persen jus buah atau jus buah murni yang tidak diberi tambahan gula.
Sebaiknya hindari jus buah dalam kemasan yang berlabel "juice coctail, juice flavored beverage, atau juice drink". Kebanyakan produk tersebut hanya mengandung sedikit buah asli dan sisanya adalah air serta gula tambahan. Secara nutrisi, minuman ini sama saja dengan soft drink, kaya akan gula dan kalori tetapi rendah nutrisi.
Terlalu sering mengonsumsi jus buah dalam kemasan tersebut akan menyebabkan anak obesitas serta merusak gigi.
Bila anak sudah terlanjur "kecanduan" jus buah kemasan, Anda bisa menyiasatinya dengan mengencerkan jusnya. Caranya, campurkan air dengan jus buah sehingga asupan kalorinya bisa dikurangi untuk beberapa kali minum.
Bagaimana pun cara terbaik untuk mendapatkan seluruh kandungan serat dan vitamin dalam buah adalah dengan mengonsumsi buah segar secara utuh. Tidak seperti minuman jus, buah segar juga mengandung serat yang bisa membuat perut terasa lebih kenyang.
Sumber
Sekarang ane jadi suka mikir dua kali Gan kalau mau beli jus kemasan.
Saran ane, mending beli jus buah yang asli deh
Dan sekali lagi, di sini ANE TIDAK BERMAKSUD UNTUK MENJELEKKAN SATU BRAND / PRODUK TERTENTU. Ane cuman mau share informasi biar agan-agan bisa hidup lebih sehat
Terima Kasih Atas Kunjungannya
Kaskuer Yang Baik Selalu Meninggalkan Komeng dan Rate 5
Jangan Lupa Yang Ijo-ijo
Sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/52d65d22fbca17675e8b4579