Liputan6.com, Chicago : Kolam udara dingin yang berputar -- yang dikenal sebagai 'polar vortex' atau pusaran kutub diamati bergerak mengancam di utara Amerika Serikat. Bikin beku sebagian Negeri Paman Sam.
Satelit GOES-East milik Badan Administrasi Samudera dan Atmosfer Nasional AS (NOAA) menangkap foto polar vortex tersebut pada 6 Januari pukul 11.01 EST. Dalam gambar tersebut, pusaran kutub terdorong ke arah selatan, di atas bagian barat Wisconsin dan timur Minnesota, meniup udara dingin Kutub Utara ke setengah daratan AS.
Polar vortex adalah area luas bertekanan rendah di udara yang ditemukan pada Kutub Utara dan Kutub Selatan. Demikian definisi menurut NASA. Polar vortex dari utara biasanya beredar dari barat ke timur di Laut Arktik selama musin dingin. Namun, sistem tekanan tinggi di Greenland dan Kanada telah mendorong udara dingin menuju ke Amerika Serikat.
Seperti dikutip dari situs sains SPACE.com, 6 Januari 2014, hal ini menyebabkan suhu udara menurun di Amerika Serikat bagian utara, dan udara Arktik dirasakan sampai jauh ke Selatan, di Atlanta.
Pada 5 Januari 2014, pusaran kutub yang berputar mengakibatkan suhu yang mengejutkan, sampai minus 77 derajat Celcius, di seluruh AS, dari North Dakota ke Florida. Pejabat NASA dalam pernyataannya mengatakan, polar vortex diharapkan bergerak ke utara, kembali atas Kanada mendekati akhir pekan.
Satelit GOES-East juga menangkap sistem frontal di sepanjang Pantai Timur AS. Selimut salju juga bisa dilihat meliputi Minnesota, Wisconsin, Illinois, Indiana, Ohio, Michigan, Iowa, dan Missouri. Sementara titik-titik salju menyebar di Great Plains.
Level Bahaya
/>
Sementara, suhu dingin masih dirasakan di AS. Seberapa dingin?
Seperti dikabarkan CNN, Selasa (7/1/2014), bahkan penguin dan beruang kutub pun dimasukkan dalam kandang yang tertutup Senin kemarin.
Anana, satu-satunya beruang kutub di Kebun Binatang Lincoln Park di Chicago dimasukkan ke dalam ruangan. Dia yang besar di kota tak punya lapisan lemak seperti sesamanya yang hidup di Kutub Utara -- yang makan anjing laut untuk bertahan di musim dingin. Pun dengan penguin-penguin Afrika dan elang botak di National Aviary, Pittsburgh.
Sementara, Gubernur Minnesota Mark Dayton memerintahkan sekitar 2.000 sekolah umum tutup sepanjang Senin 6 Januari kemarin.
Angin dingin dengan suhu minus 40 derajat Celcius bisa menyebabkan radang dingin dalam hitungan menit. Sejauh ini 15 orang dilaporkan tewas, 11 di antaranya karena kecelakaan lalu lintas.
Seorang wanita Indianapolis ditemukan tewas di halaman belakang rumahnya Senin pagi. Seorang pria di Wisconsin meninggal karena hipotermia, dan satu nenek yang menderita Alzheimer ditemukan tak bernyawa di hutan bersalju di dekat rumahnya.
Hipotermia juga menjadi faktor dalam kematian seorang pasien di University Hospitals Case Medical Center, Cleveland. (Ein/Riz)
"Polar Vortex", Menyerang Amerika, Menguntungkan Indonesia
Selasa, 7 Januari 2014 | 13:53 WIB
Ilustrasi wilayah Kanada dan Amerika Serikat yang terdampak polar vortex.
KOMPAS.com â" "Polar vortex" yang merugikan Amerika Serikat diprediksi justru menguntungkan Indonesia untuk sesaat.
Kepala Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Edvin Aldrian, mengungkapkan hal tersebut.
Edvin mengatakan, polar vortex yang menyerang Amerika Serikat saat ini terbentuk di wilayah kutub utara Kanada.
Akibat perbedaan tekanan, polar vortex tersebut kemudian mengalir ke selatan, terkunci oleh massa udara panas sehingga diam di suatu wilayah, memicu suhu rendah ekstrem.
Dilaporkan BBC, Senin (6/1/2014), suhu di beberapa wilayah Amerika Serikat mencapai titik ekstrem, terasa hingga -50 derajat celsius.
Sementara itu, 4.392 penerbangan dibatalkan dan 3.577 lainnya ditunda. Wilayah Minnesota menutup sekolah untuk pertama kalinya dalam 17 tahun.
Polar vortex secara langsung memang tidak akan berdampak bagi Indonesia. Aliran udara dingin takkan sampai wilayah khatulistiwa.
Namun, secara tak langsung, polar vortex menguntungkan Indonesia sebab mengurangi dampak seruak dingin dari Siberia.
"Karena sekarang udara dingin sedang mengalir ke Amerika, aktivitas di Siberia belum terjadi," kata Edvin saat dihubungi Kompas.com, Senin (6/1/2014).
Aktivitas di Siberia berupa seruak dingin. Di Indonesia, seruak dingin bisa berdampak pada peningkatan curah hujan dan risiko banjir.
Seruak dingin Siberia diduga juga menjadi salah satu penyebab banjir di Jakarta pada tahun 2007 dan Januari 2013.
Karena belum ada aktivitas di Siberia, Edvin mengatakan, "jadi, Indonesia aman untuk sesaat. Curah hujan kurang. Risiko banjir di Jakarta lebih rendah," jelasnya.
Seperti dikatakan Edvin, berkurangnya hujan dan risiko banjir hanya untuk sesaat. Jadi, dalam jangka panjang, hujan dan banjir tetap harus diwaspadai.
Quote:Polar vortex
A polar vortex (also known as an Arctic cyclone, sub-polar cyclone, and a circumpolar whirl) is a persistent, large-scale cyclone located near one or both of a planet's geographical poles. On Earth, the polar vortices are located in the middle and upper troposphere and the stratosphere. They surround the polar highs and lie in the wake of the polar front. These cold-core low-pressure areas strengthen in the winter and weaken in the summer.[1] They usually span 1,000â"2,000 kilometers (620â"1,240 miles) in which the air is circulating in a counter-clockwise fashion (in the northern hemisphere). As with other cyclones, their rotation is caused by the Coriolis effect.
The Arctic vortex in the Northern Hemisphere has two centres, one near Baffin Island and the other over northeast Siberia.[2] In the southern hemisphere, it tends to be located near the edge of the Ross ice shelf near 160 west longitude.[3] When the polar vortex is strong, the Westerlies increase in strength. When the polar cyclone is weak, the general flow pattern across mid-latitudes buckles and significant cold outbreaks occur.[4] Ozone depletion occurs within the polar vortex, particularly over the Southern Hemisphere, which reaches a maximum in the spring.
More
Amerika pernah membuat film The Day After Tomorrow, seolah2 telah mengerti (atau memperingatkan) akan bencana alam ini, dan sekarang mereka mengalaminya. Sungguh ironis
Semoga tidak terjadi benar2 seperti di film
Sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/52cbae4f148b4698018b45d0