Ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan mengembalikan pamor bulu tangkis Indonesia di kejuaraan paling tua All England, setelah menyudahi perlawanan alot dari pasangan Jepang.
Hendra/Ahsan menjuarai All England Super Series Premier 2014 setelah dalam final di National Indoor Arena, Birmingham, Inggris, Minggu (9/3), menang atas Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa, 21-19 dan 21-19.
Gelar juara ini merupakan gelar ke-17 bagi Indonesia di nomor ganda putra All England. Indonesia merebut gelar juara ganda putra pertama kali pada 1972 atas nama Christian Hadinata/Ade Chandra. Setelah itu, supremasi dilanjutkan Tjuntjun/Johan Wahyudi, Kartono/Heryanto, Ricky Subagja/Rexy Mainaky, hingga 2003 atas nama Candra Wijaya/Sigit Budiarto.
Kemenangan Hendra/Ahsan ini cukup istimewa karena mampu memutus rentetan kegagalan ganda putra di kejuaraan paling tua di dunia ini. Pemain Indonesia terakhir kali juara pada 2003 lewat Candra Wijaya/Sigit Budiarto.
Bagi Hendra/Ahsan kemenangan ini juga istimewa karena mampu melengkapi predikat juara dunia, rangking satu dunia serta menjuari kejuaraan paling tua di dunia. Kemenangan ini juga memenuhi target oleh PBSI.
Pada pertandingan final, unggulan pertama ini bermain dengan taktis dan langsung mengebrak. Kondisi ini membuat pasangan Endo/Hayakawa tertinggal. Namun kondisi ini tidak berlangsung lama karena pasangan Jepang itu mampu mengejar dan berbalik unggul.
Setelah tertinggal, pasangan rangking satu dunia itu terlihat kesulitan untuk menyalip. Momen menyalip itu terjadi setelah kedudukan imbang 16-16. Hendra/Ahsan terus mendominasi hingga mengakhiri game pertama dengan 21-19.
Memasuki game kedua, unggulan pertama kejuaraan dengan total hadiah 400 ribu dollar AS kembali langsung menghentak bahkan langsung unggul. Namun pasangan Jepang juga tidak tinggal diam. Unggulan kedua ini juga memberikan tekanan hingga kedudukan 11-11.
Setelah perolehan poin semakin ketat, tidak ada pasangan yang mampu unggul dua poin. Hingga akhirnya pasangan Hendra/Ahsan mampu unggul dua poin pada 19-17. Dengan kerja keras akhirnya pasangan terbaik Indonesia mampu mengakiri game kedua dengan 21-19.
Perjuangan pasangan rangking satu dunia ini terbilang mudah. Hendra/Ahsan dibabak pertama mampu mengalahkan pasangan asal Rusia, Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov dengan dua game langsung 21-14 dab 21-18.
Pada babak kedua, pasangan juara dunia ini harus berjuang sedikit keras. Saat menghadapi pasangan asal tuan rumah Chris Langridge/Peter Mills dengan rubber game 8-21, 21-17 dan 21-14.
Di perempatfinal harapan Indonesia untuk nomor ganda putra itu memang mampu menang dua game langsung atas pasangan China, Fu Haifeng/Zhang Nan. Hanya saja untuk meraih kemenangan harus berjuang keras karena perolehan poin ketat yaitu 23-21 dan 22-20.
Kondisi berbeda di babak semifinal. Diprediksi akan mendapatkan perlawanan yang ketat dari pasangan Markis Kido/Marcus Fernanldi Gideon, ternyata hal tersebut tidak terjadi. Hendra/Ahsan mampu menang mudah 21-7 dan 21-12 dan membawanya ke final kejuaraan bulutangkis tertua di dunia itu.
Di partai puncak, pasangan rangking satu dunia ini menghadapi pasangan asal Jepang, Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa. Pasangan ini merupakan rangking dua dunia atau dibawah Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Hasilnya unggulan pertama ini menang 21-19 dan 21-19.
Quote:ALL ENGLAND: Tontowi & Liliyana Hattrick Juara Ganda Campuran
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berhasil menjadi juara All England 2014 setelah mengalahkan atas pasangan China Zhang Nan/Zhao Yunlei. Keberhasilan tahun ini menjadikan Owi dan Butet menciptakan hattrick di All England.
Pasangan ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berhasil memenangkan game pertama atas pasangan China Zhang Nan/Zhao Yunlei dengan skor 21-13. Di game kedua, pertandingan lebih seru namun akhirnya Owi dan Butet, pangggilan akrab pasangan ganda campuran Indonesia itu, dengan sekor 21-17.
Di game pertama, Tontowi/Liliyana, seperti ditayangkan live Net TV sempat tertinggal 8-10, unggul 14-12, dan seterusnya unggul 15-13.
Selanjutnya, Tontowi terus leading 17-13. Dalam kedudukan ini, kendati melakukan perlawanan ketat, pasangan China kehilangan dua poin karena dua kali pukulan out, angka 19-13.
Game pertama akhirnya dimenangkan Tontowi/Liliyana dengan angka 21-13 dalam tempo sekitar 20 menit.
Ganda Putra
Ganda putra Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan mengakui pasangan Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa bermain bagus pada final All England Super Series Premier 2014 di National Indoor Arena, Birmingham, Inggris, Minggu (9/3/2014).
Meski Jepang bermain bagus, Hendra/Ahsan yang unggulan pertama bermain konsisten sehingga menjuarai All England untuk pertama kalinya dengan 21-19 dan 21-19.
"Pasangan Jepang bermain bagus, mereka memiliki pertahanan yang solid dan tidak gampang mati. Pelatih banyak memberikan masukan kepada kami selama pertandingan final, mereka mengingatkan kami untuk selalu siap," kata Hendra seperti dilansir tim media PBSI.
Kemenangan Hendra/Ahsan di All England selain memiliki arti istimewa bagi sang pemain juga hasil bagus bagi bulutangkis Indonesia karena peringkat satu dunia itu mampu memutus rentetan nasib buruk ganda Indonesia.
Ganda Indonesia terakhir kali menjuarai kejuaraan paling tua di dunia itu pasangan Candra Wijaya/Sigit Budiarto pada 2003. Butuh waktu 11 tahun untuk pasangan ganda Indonesia untuk menjadi yang terbaik di All England.
"Kami senang sekali bisa memenangkan gelar juara All England, tetapi kami tak mau berpuas diri. Masih banyak tugas kami di kejuaraan-kejuaraan selanjutnya," kata Mohammad Ahsan.
Meski menang, Hendra mengaku sempat tegang namun sukses diatasinya lewat semangat pantang menyerahnya.
"Kami juga punya keyakinan bisa memenangkan gelar ini. Kami sudah berjuang habis-habisan. Kami juga sudah melakukan persiapan selama sebulan lebih," kata Hendra.
Kemenangan mereka ini dipersembahkan pula untuk keluarga barunya karena baik Hendra Setiawan maupun Mohammad Ahsan baru mendapatkan anggota keluarga baru.
Hendra baru saja mendapatkan anak kembar Februari lalu, sedangkan Ahsan mendapatkan seorang putri yang lahir Januari lalu.
Setelah menjuarai All England, Hendra/Ahsan langsung membidik dua kejuaraan bergensi Piala Thomas di India, Mei mendatang, dan Asian Games di Incheon Korea, September nanti.
sumber
sumber
Quote:Hasil Lengkap FINAL All England Open Badminton Championships 2014 :
MS.
⢠Lee Chong Wei [1/Malaysia] vs Chen Long [2/China]
21-13 21-18. 59 menit
-------------
WS.
⢠Wang Shixian [4/China] vs Li Xuerui [1/China]
21-19 21-18. 50 menit
-------------
MD.
⢠Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan [1/Indonesia] vs Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa [2/Japan]
21-19 21-19. 45 menit
-------------
WD.
⢠Wang Xiaoli/Yu Yang [1/China] vs Ma Jin/Tang Yuanting [China]
21-17 18-21 23-21. 81 menit
-------------
XD.
⢠Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir [2/Indonesia] vs Zhang Nan/Zhao Yunlei [1/China]
21-13 21-17. 42 menit
-------------
Daftar Juara All England Open Badminton Championships 2014 :
MS : Lee Chong Wei [Malaysia]
WS : Wang Shixian [China]
MD : Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan [Indoensia]
WD : Wang Xiaoli/Yu Yang [China]
XD : Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir [Indonesia]
China : 2 Gold, 4 Silver
Indonesia : 2 Gold
Malaysia : 1 Gold
Japan : 1 Silver
-------------
Sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/531cb384c2cb17bf458b4576