Maleo, Burung Endemik dari Sulawesi yang Semakin Langka

Quote:

Bissmillahirahmanirrahim

Sebuah kabar mengejutkan datang dari Mamuju, Sulawesi Barat. Yang mengabarkan tentang Keberadaan satwa langka burung Maleo, kini terancam punah karena hewan khas yang hanya terdapat di pulau Sulawesi ini semakin sulit ditemukan di habitatnya.

Berkurangnya populasi burung Maleo di Sulawesi ini disebabkan oleh orang orang yang mengambil telur burung maleo itu sendiri serta eksploitasi hutan Bakau tempat Burung Maleo biasanya hidup.

Maleo dikategorikan sebagai terancam punah di dalam IUCN Red List. Spesies ini didaftarkan dalam CITES Appendix I.

Quote:
Quote: Penjelasan
Burung Maleo ini termasuk unggas endemik yang hanya dapat ditemukan di Pulau Sulawesi. Populasi hewan endemik Indonesia ini hanya ditemukan di hutan tropis dataran rendah pulau Sulawesi khususnya daerah Sulawesi Tengah, yakni di daerah Kabupaten Sigi (Desa Pakuli dan sekitarnya) dan Kabupaten Banggai.

Maleo hidup biasanya ditempat berpasir dan ada juga yang hidup di tempat tidak berpasir oleh sebab itu Maleo bersarang di daerah pasir yang terbuka, daerah sekitar pantai gunung berapi dan daerah-daerah yang hangat dari panas bumi untuk menetaskan telurnya yang berukuran besar, mencapai lima kali lebih besar dari telur ayam.
Spoiler for Telurnya:

order="0" alt="" />

Quote:
Quote: Berita Tentang Langkanya Burung Maleo
Quote:
Berita #1
Mamuju, Sulbar (ANTARA News) - Asisten I Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat mengatakan, burung Maleo makin sulit ditemukan di Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) Provinsi Sulbar, sehingga perlu segara dilakukan gerakan untuk melestarikannya.

"Keberadaan satwa langka burung Maleo, kini terancam punah karena hewan khas yang hanya terdapat di pulau Sulawesi ini semakin sulit ditemukan di habitatnya," katanya di Mamuju, Jumat.
Ia mengatakan, kondisi itu tidak bisa dibiarkan sehingga mesti dibuat peraturan daerah (Perda) untuk melindungi satwa langka Maleo itu.

"Mateng yang baru terbentuk menjadi daerah otonom baru tahun ini, mesti menyusun Perda untuk melindungi burung Maleo, agar masyarakat tidak lagi memburunya mengambil telurnya, yang dapat mengancam kepunahannya," katanya.

Menurut dia, Pemkab Mateng juga mesti punya rencana membangun areal hutan yang dapat menjadi tempat hidup burung Maleo atau sebagai habitat barunya yang jauh dari masyarakat yang dapat mengusiknya.
Ia juga meminta agar eksploitasi hutan bakau tempat Maleo hidup dihentikan, sebagain bagian dari bentuk pelestarian alam.
Jamil mengatakan, dulu banyak burung Maleo di sejumlah pesisir pantai Mateng, namun kini sulit untuk menemukan populasi Maleo.
"Habitat spesies endemik kedua setelah hewan Anoa di pulau Sulawesi ini dulunya banyak dijumpai di Tanjung Labuang Patagang, Desa Kambunong, Kecamatan Budong-Budong Kabupaten Mateng," katanya.

Menurutnya, burung Maleo yang mendiami kawasan tanjung berpasir putih itu sebelumnya agak sulit diusik manusia karena takut dengan serangan nyamuk yang cukup "ganas", namun kini habitatnya hampir hilang

Quote:
BERITA #2
Satu lagi jenis satwa langka di Indonesia mengalami ancaman kepunahan. Burung Maleo, yang hidup di Provinsi Sulawesi Barat, terancam punah dan semakin sulit ditemukan.

Seperti dilansir Antara, Sabtu (11/1/2014), Asisten I Pemerintah Provinsi Sulbar mengatakan, burung Maleo makin sulit ditemukan di Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) Provinsi Sulbar, sehingga perlu segara dilakukan gerakan untuk melestarikannya.

"Keberadaan satwa langka burung Maleo, kini terancam punah karena hewan khas yang hanya terdapat di pulau Sulawesi ini semakin sulit ditemukan di habitatnya," katanya, Jumat.

Ia mengatakan, kondisi itu tidak bisa dibiarkan sehingga mesti dibuat peraturan daerah (Perda) untuk melindungi satwa langka Maleo itu.

"Mateng yang baru terbentuk menjadi daerah otonom baru tahun ini, mesti menyusun Perda untuk melindungi burung Maleo, agar masyarakat tidak lagi memburunya mengambil telurnya, yang dapat mengancam kepunahannya," katanya.

Menurut dia, Pemkab Mateng juga mesti punya rencana membangun areal hutan yang dapat menjadi tempat hidup burung Maleo atau sebagai habitat barunya yang jauh dari masyarakat yang dapat mengusiknya.

Ia juga meminta agar eksploitasi hutan bakau tempat Maleo hidup dihentikan, sebagain bagian dari bentuk pelestarian alam.

Quote:
Quote:"GALLERY OF MALEO BIRD"

Spoiler for MALEO:

Lagi di Penangkaran kali nih ya

Spoiler for MALEO:

Bertengger diatas pohon nih...

Spoiler for MALEO:

Lagi berkelompok nih

Spoiler for MALEO:

cantik banget ya ...

Spoiler for MALEO:

Lagi berdua....

Spoiler for MALEO:

Wah anakan sama telur Maleo..

Spoiler for MALEO:

Lagi berjemur

Spoiler for MALEO:

Dipasir nih

Spoiler for MALEO:

bertengger dipohon ...

Spoiler for MALEO:

kepalanya

Spoiler for MALEO:

lagi bermain dipasir

Spoiler for MALEO:

with egg

Spoiler for MALEO:

lagi ngumpet dipasir..

Spoiler for MALEO:

lagi jagain sarang

Spoiler for MALEO:

lagi ngeremin telur

Spoiler for MALEO:

lagi ngegali sarang

Spoiler for MALEO:

lagi rame rame

Spoiler for MALEO:

lagi ngapain tuh ??

Spoiler for MALEO:

lagi cari makanan

Spoiler for MALEO:

Maleo again

Spoiler for MALEO:

lagi lari...

Spoiler for MALEO:

dipohon

Spoiler for MALEO:

Sendirian tuh

Spoiler for MALEO:

Di tepi pantai ..

Quote:

PENTING

Sehubungan dengan mulai langkanya burung Maleo ini yang sejatinya adalah binatang endemik Sulawesi ini mari kita jaga selalu habitat serta keberadaan Burung Cantik ini.

Quote:
Keunikan Burung Maleo Adalah Tingkah lakunya yang salah satunya adalah anti poligami.
Burung Maleo (Macrocephalon maleo) memiliki bulu berwarna hitam, kulit sekitar mata berwarna kuning, iris mata merah kecoklatan, kaki abu-abu, paruh jingga dan bulu sisi bawah berwarna merah-muda keputihan. Di atas kepalanya terdapat tanduk atau jambul keras berwarna hitam. Jantan dan betina serupa. Biasanya betina berukuran lebih kecil dan berwarna lebih kelam dibanding burung jantan.
Quote:Tempat Konservasi burung Maleo yaitu di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone

Quote:
"Marilah kita jaga kelestarian Negara kita bersama agar tetap lestari dan terjaga... Agar kelak anak cucu kita dapat melihat indahnya Satwa endemik Sulawesi ini"