Home » » Kalau Kata Agan Ini Sih Kerja Gak Harus Pake Kemeja dan Sepatu

Kalau Kata Agan Ini Sih Kerja Gak Harus Pake Kemeja dan Sepatu

Mengutip pepatah Jawa, AJINING RAGA SAKA BUSANA, AJINING JIWA SAKA TATA KRAMA, ane tambahin AJINING MAKARYA SAKA HALAL LAN SEMBADA.
apa itu artinya??
ntar TS jelasin di kesimpulan.

Sebuah catatan TS tentang berbusana.
Mengenakan Sandal, Presiden Uruguay Melantik Menterinya

Setelajh baca berita tersebut jadi inget ketika aku brgkt kerja pernah di tegur mbak.
"nak kerjo gaweo hem karo sepatu ngunu lho le, ben ketok nak kerjo tenanan." (kalau kerja pakailah kemeja dan sepatu gitu lho, biar keliatan kerja sungguhan.)
Pernah juga ditegur tetangga "kerjo opo kon kok nyantai men ngunu.?" (Kerja apa kamu kok nyantai banget gitu?) seperti gak percaya bisa ngasilin duit dengan pakaian yang santai dan rileks.
Heran deh, lha ini apa kerja2an kok dibilang biar keliatan kerja sungguhan. hakekatnya kerja itu apa sih? ngasilin nafkah yang halalan toyiban kan?

Kalo aku pake sandal dan kaos bisa ngasilin duit kenapa harus pake kemeja? apalagi dasi dan jas yang sesungguhnya sangat tidak relevan digunakan di negara tropis ini. Cuma gara2 orang indonesia aja yang latah ikut2an aja para pekerja di negara eropa yang beriklim lebih dingin. Sehingga mereka butuh pakaian yang hangat tapi tetep rapi n fleksibel sebagai gantinya jaket, juga kerah baju dan dasi sebagai gantinya syal. itle="Big Grin"/> buat apa pakai jas kalo ujung2nya bikin gerah di kantor dan akhirnya pakai ac? malah boros energi n bikin pemanasan global kan? :P

Memang benar istilah "Ajining raga saka busana" (Raga dihargai dan dihormati karena busananya). tp bukan berarti ingin dipandang lebih dari apa yang ada dan dibutuhkan dalam diri kita yang sebenernya. Sehingga terlalu memikirkan kemasan dari pada isinya. Sehingga selalu minder jika mau tampil apa adanya. Jujur aku paling enggan jika bekerja dengan penampilan berlebihan hanya krn ingin dipandang orang sekitar "wuih kerja kantoran, orang mapan, dan sbgnya". apalagi sok Borjuis. Padahal kerjaanku yg sebagai seorang desainer di perusahaan EO (Event Organizer) g butuh pakaian seperti itu. (Kecuali pas lagi meeting sama klien sih, itupun g lebih karena fungsi pencitraan dikit ke klien, hehe). yg penting g nyalahin norma agama, bersih, suci, nyaman dan aman dipakai kerja dan gak bau.

kalo kita masih terlalu pusing dengan busana kita agar terlihat lebih dari apa yang kita perlukan, apalagi lebih dari apa yang kita punya, apa itu bukannya bibit2 hedonis dalam diri kita? sampe bela2in kredit motor, mobil, sampe smartphonenya kreditan, padahal perlunya cuma buat chating n smsan. Kalo kita berpenampilan (entah itu busana, kendaraan, dsb) niatnya udah congkak, ya jangan herankan kemaren banyak buruh yang demo nuntut kenaikan UMR tp motornya pada pake ninja, satria, vixion, tiger dsb. Karena pengen tampil lebih dari apa yang dia mampu dan punya.

cb deh kita tengok tokoh2 besar yang berpenampilan sederhana,

steve jobs pun selalu tampil sederhana, terlihat jarang sekali menggunakan kemeja, tapi peforma kerjanya? bisa luar biasa. karena yang bekerja otaknya, bukan sekedar memusingkan kakinya yang musti dibalut sepatu mengkilat bak eksmud kata anak2 di iklan seluler.
beda mungkin kalo tentara, gak pake sepatu ya bahaya, kalo perang nginjek duri gmn? hehe
Beda cerita jg kalo menjadi staf di perusahaan yang stafnya berjumlah ribuan (pabrik rokok misal), sehingga membutuhkan seragam agar mudah manajemen mengenali setiap personalnya. itu fungsi identitas. walaupun berseragampun tentunya seragamnya juga musti sesuai kebutuhan. pernah pengalaman masuk dapur redaksinya deteksi jawa pos. sungguh diluar dugaan, seragamnya t-shirt nan trendy, cocok sih, apalagi kerjanya di surabaya yang panasnya hmmm... nikmat tiada tara. hahaha



Begitu juga presiden Uruguay pada link berita di atas. mestinya kita belajar dari orang2 yg seperti itu juga. bungkus dan isinya kalo orang jawa bilang "sumbud" (sesuai dan memuaskan). Malu lah semestinya kalau penampilan diri gak sesuai dengan hasil kerjaan. seperti halnya jd wakil rakyat atau bagian dari pemerintahan dengan tampilan mentereng, tp ada aspirasi rakyat masalah siswa siswi yang butuh jembatan buat nyeberang ke sekolah aja gak ketahuan? begitu mirisnya jembatan gantung yang nyaris putus pun terpaksa diterjang demi mencapai sekolah tujuan.

Pernah baca berita g tentang insinyur pertanian yang ketika kunjungan ke Indonesia kaget lihat insinyur pertanian yg dari indonesia malah pakai pakaian resmi? sedangkan Insinyur yg dr jepang udah ready pake kostum buat nyemplung ke sawah.

Di luar sana masih banyak lagi tokoh lainnya yang selalu tampil sederhana namun dengan performa yang luar biasa. apapun pakaian kita, yang penting sesuai dengan performa profesi anda dalam bermasyarakat.




Ajining Raga Saka Busana (Dihormati & dihargainya Raga karena Busananya)
& Ajining Jiwa Saka Tata Krama, (Dihormati dan dihargainya Jiwa karena Tata Krama / Perilakunya.
Berpenampilan layak sesuai fungsi dan kebutuhan, sehingga sesuai pula dengan apa yang dilakukan dan dihasilkan, dengan demikian seseorang dihormati bukan karena sekedar tampilan yang mentereng. tp secara keseluruhan.
plus Ajining Makarya Saka Halal lan Sembada, (dihormati karena sungguh2 dan bertanggung jawab pada pekerjaan yang baik dan halal.)

gak salah kok kita pake jas, kemeja, sepatu kulit, dan busana elegant yang lainnya. yang penting gak berlebihan dan pada tempatnya.

Sekian dari TS, semoga dpt menjadi bahan pertimbangan agan2 dalam bersikap, berbusana dan bekerja.

oiya biasanya orang Endonesa perlu dikasih catatan tambahan biar g salah paham. hehe
*sekedar Opini bukan sekedar menjustifikasi. semua kembali kepada diri masing2.
salam

Boleh dah di plus nya.
makasih..

Sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/52c623133f42b27c408b45b1

Hosting

Hosting
Hosting

TryOut AAMAI

Hosting Idwebhost

Hosting Idwebhost
Hosting Handal Indonesia

Belajar Matematika SD

Popular Posts

Arsip Kaskus HT

 
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger