Kasus pelecehan seksual di bawah umur itupun membetot perhatian sejumlah pihak antara lain Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, DPR, Komisi Perlindungan Anak Indonesia, serta para psikolog anak. Satu per satu fakta terkait JIS pun ikut terbongkar, salah satunya temuan tidak memiliki izin mendirikan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di sekolah tersebut.
Pemerhati anak, Seto Mulyadi atau Kak Seto secara personal mendatangi JIS guna melihat langsung kondisi di lingkungan sekolah bonafit tersebut. Tetapi usai bertandang, dia mendadak memberikan pernyataan yang membela JIS.
"Sekolah ini cukup berkualitas. Sekolah ini tidak hanya menjadikan siswa yang cerdas secara kepintaran, melainkan juga cerdas emosional dan spiritual," Kak Seto kepada wartawan di JIS, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (25/4).
Kak Seto juga menyangkal kabar yang menyebut anak asal Indonesia akan luntur jiwa nasionalismenya bila menuntut ilmu di sekolah elit itu.
"Saya lihat beberapa foto di ruang terbuka. Beberapa menggambarkan nasionalisme anak-anak. Terlihat seorang anak bangga sebagai anak Indonesia," ujar Kak Seto.sumber
Kak Seto malah sebut kondisi TK JIS aman
MERDEKA.COM. Pemerhati anak, Seto Mulyadi alias Kak Seto mendatangi Jakarta International School (JIS) guna mendapatkan klarifikasi secara langsung kepada pimpinan JIS terkait dengan pemberitaan yang ada. Anehnya selepas meninjau, Kak Seto malah menyebut lokasi tempat kejadian perkara, yakni wilayah antara toilet dengan ruang kelas siswa Taman Kanak-Kanak JIS yang dinilai cukup jauh masih dalam kategori aman.
"Masih aman (lokasi Toilet dan ruang kelas siswa TK)," ucap Kak Seto kepada wartawan di JIS, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (25/4).
Kak Seto beralasan merupakan suatu kewajaran jika di tiap sekolah mempunyai desain yang berbeda-beda.
"Wajar mereka (JIS) punya design masing-masing dengan berbagai alasan dan kepentingan. Awal dari design tersebut kan tidak ada rencana adanya tindak kekerasan. Kalau nantinya akan ada dampak tertentu maka ini yang harus diperhatikan," jelasnya.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya membeberkan denah lokasi toilet tempat terjadinya pelecehan seksual sodomi yang menimpa M (6), siswa pre-school Jakarta International School (JIS), Cilandak, Jakarta Selatan yang dilakukan petugas kebersihan sekolah bertaraf internasional tersebut.
Dari denah lokasi yang dibeberkan penyidik, terlihat lokasi toilet yang cukup terpencil juga jauh dari ruang kelas siswa.
"Toilet itu memang berada cukup jauh untuk ukuran seorang anak di bawah umur. Sekitar 25 meter dari ruang kelas," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto kepada wartawan.
Untuk menjangkau toilet tersebut, siswa di bawah umur diharuskan menelusuri lorong yang kurang lebih sepanjang 25 meter.
Di dalam toilet tersebut rupanya terdapat setidak 3 bagian yakni, tempat wastafel, kamar mandi (closet) dan ruang untuk petugas kebersihan. Setelah memasuki pintu masuk, akan terdapat satu lorong berisi wastafel juga urinter, tempat siswa laki-laki membuang air kecil.
"Jadi TKP toilet itu ada pintu utama, di dalamnya ada dua pintu lagi. Yakni ke closet dan tempat bersih-bersih. Kalau pintu buang air kecilnya dibatasi sekat-sekat," beber Rikwanto.
Rikwanto menjelaskan, toilet tersebut cukup tertutup bagi ukuran toilet yang diperuntukkan seorang bocah.
"Manakala masuk sana (toilet) pintu ditutup, jadi tidak tahu apa yang terjadi di dalam," beber Rikwanto.sumber
Wah gmn nih Seto Mulyadi,sang pemerhati anak,masak setelah keluar JIS lgs berubah
Ane ga panggil kak Seto, orang sdh tua kok dipanggil Kak
Bawah ane yg komen yg tertib dan "santun' ya
Sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/535b4c5cc0cb17a8268b45eb