Home » » Untung Rugi Anak Sering Ikut Kontes-Kontesan

Untung Rugi Anak Sering Ikut Kontes-Kontesan


Quote:


Mengikutkan anak pada setiap kontes apakah itu kontes bakat atau penampilan memang tidak ada salahnya. Namun orang tua juga harus perhatikan ini bisa berakibat buruk jika keseringan.

Menurut psikolog anak, Prita Pratiwi S.Psi, M.Psi, ketika mengikutkan anak ke setiap kontes orang tua harus memastikan, anak memang benar-benar menginginkan dan menyetujuinya, artinya tidak boleh ada paksaan.

"Orang tua harus mengetahui, apakah si anak masih menikmatinya, bukan karena dorongan orang tua. Atau apakah anak sudah mulai lelah mengikuti semua proses kontes, karena kalau sudah lelah, ini juga akan mempengaruhi psikologisnya, ia tidak akan bisa menikmati dan memberikan hasil yang baik," ujar Prita kepada inilah..com, usai acara Ekspresikan Potensi Serta Bakat Anak dalam Pengembangan Kepercayaan Diri Mereka Sejak Dini di Bebestar 2 di Jakarta, Sabtu (16/11/2013).

Prita menambahkan, sebaiknya orang tua juga tidak terlalu sering mengikutkan anak ke setiap kontes atau perlombaan. Selain ia juga memiliki 'kehidupannya' sendiri seperti pergaulan dengan teman-teman sebaya dan bermain, Prita berpendapat, tidak semua bakat anak harus diukur dengan menang atau kalah atau dibandingkan dengan bakat anak lainnya.

Tak kalah penting, Prita menegaskan, ketika mengikutkan anak pada kontes atau jenis-jenis perlombaan lainnya, sebaiknya pola pikir orang tua adalah bukan agar anaknya menjadi pemenang atau yang terbaik di antara peserta yang lain, apalagi hanya untuk mengejar hadiah.

"Tapi yang terpenting adalah mencarikan wadah bagi anaknya untuk menyalurkan bakatnya, berekspresi, berani di depan umum dan bersosialiasi dengan teman-teman baru. Tujuan utama bukan menjadi pemenang atau untuk mendapat hadiah, tapi bagaimana bakat anak tersalurkan," terang Prita yang berpraktek di Biro Konsultasi Dwipayana ini.

Sementara Ana Lumintang, Brand Manager Bebelac mengatakan, tujuan ajang Bebestar 2 sebagai wadah bagi orang tua untuk mewujudkan rasa cinta dan kasih sayang kepada anaknya.

"Bebestar hadir bagi anak Indonesia untuk membantu para orangtua khususnya ibu dalam mengembangkan rasa percaya diri serta bakat anak melalui kesempatan mengekspresikan diri tanpa berkompetisi," kata Anna. Tercatat Bebestar telah menerima 41.666 video bakat anak dari para ibu di seluruh Indonesia.

Prita menerangankan, ada beberapa keuntungan dan kerugian dengan selalu mengikutkan anak pada setiap kontes atau perlombaan.


Quote:


Keuntungannya, Ajang menstimulasi keberanian

Kontes atau bentuk perlombaan lainnya bisa menjadi ajang untuk menstimulasi agar dia lebih berani mengekspresikan kemampuannya di hadapan orang banyak.

"Jika ini tujuannya untuk mensitumulasi keberanian dan bakat anak, mengikutkan anak pada kontes atau jenis lainnya boleh-boleh saja," kata Prita.

Quote:


Belajar menerima kekalahan

Ketika mengikuti kontes dan tidak menang, menurut Prita, ini akan menjadi tempat baginya untuk belajar menerima kekalahan.

"Ia akan berbesar hati menerima kekalahan dan merasakan situasi yang tidak nyaman, ini akan baik untuk mentalnya jika kelak nanti misalnya ia berada pada posisi belum berhasil, ia sudah pernah mengalaminya dan belajar menerimanya," terang Prita.

Quote:




Mengasah kepercayaan diri

Berada di antara orang banyak dan karyanya akan diperlihatkan ke orang banyak, menurut Prita, maka si anak akan belajar untuk meningkatkan rasa percaya dirinya.

"Meregulasi diri agar tidak demam panggung ketika berhadapan dengan orang banyak," terangnya.

Quote:


Kerugiannya, pressure untuk menang

Karena seringkali pressurenya adalah untuk menang, maka apa yang dilakukan anak seringkali tidak spontan. Kurang banyak berkreasi dan ada kalahnya mengalami ide yang mentok .

"Karena fokusnya untuk menang, lalu terus memikirkan apa yang akan dibuat oleh orang lain (pesaingnya) jadi dia tidak fokus untuk dirinya sendiri," terang Prita.




Quote:



Menjadi malas

Seorang ibu mengeluh, anaknya menjadi malas ketika diajak untuk mengikuti perlombaan atau kontes bakat. Prita mengatakan, orang tua harus mencari tahu apa yang membuat anaknya malas.

Ketika lebih sering kalah, lalu anak menjadi malas untuk mencoba atau mengikuti lomba yang lainnya karena akan berpikiran tidak ada gunanya karena tidak pernah menang.

Apalagi jika orang tua juga memiliki tujuan mengikutkan anaknya agar menang, maka anak memiliki tekanan untuk menang.

"Karena dalam pikiran anak, kalau dia gak menang, maka ayah dan ibu tidak akan sayang, tidak bangga dan sebaliknya akan marah," terangnya.




Quote:




Kemungkinan menjadi pribadi yang sombong

Sebaliknya jika anak kebetulan terus menang, dan banyak dipuji, ia akan menganggap dirinyalah yang paling baik dan orang lain tidak. Jika orang tua tidak membimbingnya, maka ia akan mudah menjadi pribadi yang sombong dan menganggap orang lain tidak memiliki kelebihan seperti dirinya.

Menurut ane Boleh sih anak anak kita mengikuti kontes ataupun lomba, tapi jangan terlalu di forsir, karena sesungguhnya mereka juga perlu kebebasan, semoga informasi ini bisa menambah wawasan kita semua






Sumber

Sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/528c0754becb173c53000000

Hosting

Hosting
Hosting

TryOut AAMAI

Hosting Idwebhost

Hosting Idwebhost
Hosting Handal Indonesia

Belajar Matematika SD

Popular Posts

Arsip Kaskus HT

 
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger