Quote:Mohon maaf kalo ada trit lain yang mungkin hampir mirip. Tapi ane No Repost
Spoiler for No Repost:
Quote:Pemilu tahun ini diikuti oleh 12 partai nasional dan 3 partai lokal (NAD). Sistem pemilu masih sama dengan 2 periode sebelumnya. Pemilihan untuk anggota DPR RI, DPRD Proponsi, DPRD Kota/Kabupaten dan DPD. Dan tentunya dilanjutkan dengan pemiihan presiden. Dan untuk tata cara pemilihan ternyata kembali ke semula yaitu dengan pencoblosan.
Sumber
Quote:Nah sebentar lagi kan pemilu legislatif, dan dibalik itu semua pasti ada dampaknya
Ada dampak positif dan negatif, ada dampak langsung dan tidak langsung pula.
Dampak tidak langsungnya mungkin akan kita rasakan beberapa waktu kemudian. Mungkin sih
Disini ane mau membahas tentang dampak dibalik pemilu secara langsung
Mohon maaf kalo tulisan ane agak ngawur & berantakan gan, maklum masih newbie
Quote:Dibalik Pemilu Legislatif 2014
Spoiler for 1:
Pengusaha Percetakan
Quote:
Gambar Ilustrasi
Pemilu dan dunia periklanan emang nggak bisa terelakan, para caleg parpol peserta pemilu berlomba-lomba untuk mempromosikan diri agar dipilih oleh rakyat, salah satu caranya yakni melalui baliho, spanduk, kartu nama, stiker dan kaos.
Bisa dibayangin nggak gan para caleg parpol ngeluarin berapa ratus juta buat bikin baliho, spanduk, kartu nama, stiker dan kaos segitu banyaknya? Bisa dibayangin juga nggak gan para pengusaha percetakan dapet omzet berapa dari pesanan caleg-caleg parpol tersebut?
Spoiler for Masa Pemilu Usaha Percetakan: TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK- Masa kampanye Pemilu 2014 membawa keuntungan berlipat ganda dari pemilik usaha percetakan. Sekarang permintaan pesanan sudah menurun karena masa kampanye telah dimulai.
Pemilik percetakan BW Media, satu di antara percetakan di Kota Pontianak, mengaku omzet dari hasil pesanan caleg peserta parpol meningkat tajam. "Untung dua kali lipat. Sebulan dua bulan khusus pesanan pemilu lalu saya untung Rp 20 juta, itu kotor. Kalau normal untung Rp 10 juta," kata Bearing, di rumah industrinya, Jl Gajah Mada, Pontianak, Kamis (20/3/2014).
Dengan delapan pekerjanya termasuk dirinya, Bearing (38) menuturkan, tidak terlalu kewalahan menerima pesanan dari peserta pemilu. Dia juga tidak mau menambah waktu porsir lembur. "Lembur juga, tapi waktunya tidak diporsir. Pekerjaan masih bisa ditangani," terangnya.
Bila dalam hari normal saja, kebutuhan bahan baku mencapai 3-4 ribu meter. Khusus menghadapi pemilu 2014, dia jauh-jauh hari memesan sebanyak 6-7 ribu meter lembar untuk baliho. "Kalender sudah mulai dipesan Desember, lalu masuk Januari dan Februari banyak pesan baliho, spanduk, kartu nama, dan stiker," ujarnya.
Dia mengaku, pemesan lebih banyak caleg DPRD Kota Pontianak. Sementara kalau caleg daerah, dia mendapatkan pesanan dari jaringan teman-temannya yang tinggal di kabupaten lain. Tetapi, dia sendiri tidak berani menerima pesanan bila tidak dapat menentukan kepastian selesai pengerjaannya. Dengan halus pasti Bearing menolak permintaan pesanan.
Saya juga tidak mau lembur berlebihan. Nanti kita kesulitan juga mengerjakan pesanan. Saya juga ingin melihat anak saya tumbuh. Jadi kerja semampu saja," tukasnya.
Sumber
Spoiler for 2:
Bisnis Makanan
Quote:
Gambar Ilustrasi
Pas ikut kampanye pernah nggak gan dapet nasi kotak? Pastinya duit yang dikeluarin caleg parpol nggak sedikit buat memesan konsumsi kepada pengusaha makanan, tentu para pengusaha makanan juga mendapat omzet yang nggak sedikit juga Ya walaupun nggak semua caleg parpol ngasih nasi kotak kepada para simpatisan kampanye.
Selain dalam kampanye, nasi kotak juga pasti disediakan untuk para petugas di TPS Pemilu.
Spoiler for Bisnis Makanan Terdongkrak Pemilu: Surabaya (Surabaya Pagi)- Pengusaha di sektor makanan asal Surabaya, PT Mokko Bogajaya optimistis momentum Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2014 bukan hambatan bagi perusahaan itu untuk berinvestasi di Indonesia.
"Keyakinan itu karena kami punya sejumlah rencana bisnis yang siap direalisasi pada tahun ini yaitu melakukan ekspansi pasar ke berbagai daerah di penjuru Nusantara," kata "Regional Manager" Indonesia Timur PT Mokko Bogajaya, Debora Dewi, dalam pembukaan gerai keempat Jesslyn Bakery and Cake, di Lippo Plaza Sidoarjo, Rabu (26/3).
Menurut dia, pesta demokrasi saat ini justru memberikan dampak positif bagi bisnis sektor makanan. "Apalagi kini beberapa calon legislatif justru melakukan pemesanaan dalam partai besar terutama untuk diberikan kepada masyarakat saat kampanye," ujarnya.
Hal tersebut tampak dari penjualan di sejumlah gerai makanan minumannya yang saat ini baru menyebar di empat wilayah. "Kalau di gerai baru di Sidoarjo, meski dibuka hari ini sudah mampu menarik perhatian pembeli. Salah satu faktornya, kami sengaja mendesain gerai ini dengan konsep dapur terbuka sehingga masyarakat bisa langsung melihat proses pembuatan aneka roti, kue tart, serta lainnya," katanya.
Pada kesempatan sama, Manajer Operasional Jesslyn Bakery and Cake Lippo Plaza Sidoarjo, Sofyan Kuswara, mengemukakan, juga mempunyai keyakinan besar terhadap Pemilu 2014 dan perkembangan bisnis makanan tersebut.
"Walau investasi di bisnis makanan ini bisa mencapai lebih dari Rp2 miliar per gerai, kami percaya bisa balik modal dalam waktu dekat. Penyebabnya, pasar di Jatim khususnya Sidoarjo sangat terbuka dengan model usaha seperti ini dan sengaja dihadirkan di pusat perbelanjaan," katanya.
Selain itu, varian roti, kue tart, dan lainnya yang beragam serta diproduksi sesuai keinginan pasar. Ada 50 ragam produk makanan yang diperjualbelikan dengan harga terjangkau. Rata-rata harga jual makanan ini antara Rp7.000 hingga Rp12.000 per roti.
"Dengan besarnya prospek usaha di sektor itu, tahun ini kami ingin buka 10 cabang baru seperti di Surabaya, Pangkalan Bun, Kendari, Kupang, dan Lombok sedangkan selama ini yang sudah beroperasi ada di Bandung, Bali, dan Kediri," katanya.
Sumber
Spoiler for 3:
Pemulung
Quote:
Gambar Ilustrasi
Habis kampanye pasti deh ada sisa sampah yang berserakan, kesel juga liatnya gan, tapi kondisi ini dimanfaatkan dengan baik oleh para pemulung. Mereka bisa memulung sisa sampah-sampah yang tidak sedikit tersebut. Tentu mereka mendapat uang yang lebih dari sampah yang lebih tersebut
Spoiler for Pemulung dalam Pemilu 2014: KARANGANYAR- Sejumlah pemulung terlihat tengah sibuk mengumpulkan sampah-sampah sisa kampanye.
Ketika partai politik usai pesta bersama simpatisan, sampah botol, kardus, dan bekas kemasan air mineral berserakan.
Bagi para pemulung, sampah-sampah ini lebih menarik perhatian mereka dibandingkan dengan orasi janji-janji manis yang dilontarkan Calon Legislatif saat kampanye tersebut.
Warni (57), warga Bronggolorejo Rt2/14 Tohkuning, Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah, ini mengaku, adanya kampanye terbuka di Gor Wanita membuat dirinya bersama rekan-rekannya yang lain tidak perlu lagi berkeliling mengitari jalan.
Pasalnya jika sedang sepi, mereka kerap âmenyisirâ jalanan atau harus berkeliling di tiap-tiap sudut Kota Karanganyar hanya untuk mengumpulkan rongsokkan dan sampah yang bisa dijual.
Warni mengaku bisa mendapatkan uang lebih dari barang-barang yang dikumpulkannya. Jika beruntung, Warni lebih dari Rp20 ribu karena bila kondisi normal untuk mencari uang sebesar Rp10 ribu saja sulitnya bukan main.
âBiasanya keliling setiap hari mencari barang bekas dan mencari sisa makanan, sekarang cukup di sini saja nggak perlu capek-capek lagi,â jelas ibu dua anak ini saat ditemui Okezone di sela aktivitasnya mengumpulkan sampah kampanye di Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (3/4/2014).
Wanita yang sudah 20 tahun menekuni profesinya sebagai pemulung ini menuturkan, penghasilan setiap harinya tidak menentu, tetapi dengan adanya kampanye penghasilan bisa mencapai 2 sampai 3 kali lipat dari mengumpulkan sampah.
âBuat jajan mas, sama sisanya ditabung untuk jaga-jaga (antisipasi) kalau ada keperluan mendadak seperti sakit," katanya.
Tak heran, pesta demokrasi Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) yang sudah di depan mata tak begitu banyak menyedot perhatian mereka.
Bagi Warni, kandidat caleg dan capres yang selalu sama di setiap lima tahunnya, baliho â" baliho yang bertebaran sampai merusak wajah kota. Belum lagi kasus korupsi yang banyak melibatkan para petinggi parlemen di Senayan, dan kasus kasus lainnya seolah menurunkan ekspektasi masyarakat yang amat tinggi ke para wakil rakyat, tidaklah begitu penting bagi dirinya.
Warni hanya berharap, siapa pun yang nantinya duduk di Parlemen maupun yang akan memimpin negeri ini bisa mewujudkan mimpi dirinya rakyat kecil dan bertindak adil saat memimpin.
"Harapan saya ya, para pemulung ini tidak muluk-muluk. Saya dan lainnya para pemulung itu punya mimpi bisa hidup sejahtera. Tidak ada lagi pandangan jijik terhadap pemulung. Kalau saat ini para pemulung masih dianggap warga negara kelas 4, warga negara yang paling kere kedudukannya," tuturnya.
Sumber
Spoiler for 4:
Pedangdut
Quote:
Gambar Ilustrasi
Untuk menggaet simpatisan biasanya para caleg parpol peserta pemilu menghadirkan hiburan gratis, utamanya adalah orkes melayu/dangdut Para pedangdut lokal maupun nasional pun cukup laris manis dalam pesta pemilu 2014.
Spoiler for Musim Kampanye, Biduan Dangdut Panen Orderan: BANDUNG- Musim kampanye Pemilu 2014 membawa berkah tersendiri bagi para penyanyi dangdut. Para biduan dangdut lokal pun kecipratan rezeki. Mereka kebanjiran order dari sejumlah partai politik untuk menghibur simpatisan partai yang hadir di lokasi kampanye.
Erna, seorang biduan dangdut lokal di Jawa Barat, mengaku sejak kampanye, penghasilannya meningkat hingga 300 persen. âLumayan, banyak orderan,â kata Erna, Rabu (2/4/2014).
Senada dengan Erna, biduan dangdut lainnya, Rina, juga mengaku meraup uang banyak saat kampanye. âKalau kampanye sekali manggung dengan durasi sampai 5 jam dapat uang Rp500 ribu sampai 2 juta rupiah, berbeda dengan hari biasa yang hanya dapat sedikit,â ungkapnya.
Erna mengatakan, selain uang, dia juga senang tampil di panggung kampanye, lantaran banyak penonton yang hadir. âKami hanya menghibur saja,â kata dia.
Sumber
Spoiler for 5:
Dukun Politik
Quote:
Nggak sedikit loh caleg parpol yang percaya sama orang pinter semacam ini Para dukun tak tanggung-tanggung mematok harga dari ratusan juta hingga triliunan
Spoiler for Permintaan Jasa Dukun Melonjak Jelang Pemilu:
Jakarta - âKamu baca dulu bolak-balik ini brosur supaya nanti kita wawancaranya enak. Baca dari atas sampai bawah juga ya.â
Begitulah sekilas ucapan ustad Dr. H. Desembriar Rosyadi S. Ag, SE, SH, MM, MBA sebelum memulai pembicaraan dengan detikcom. Pria yang punya gelar sederet ini dikenal mendadak sebagai orang yang menawarkan jasa dukun politik.
Disambangi di dekat kediamannya, di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur, Rabu (13/11), ustad Rosyadi yang mengenakan celana bahan serta baju lengan panjang hitam tampak semangat bergerak.
Kedatangan tamu, ia mempersilakan untuk duduk dan menunggu di halaman teras salah satu warung milik tetangganya. âRumah saya dekat sini. Tapi, di sini saja ya kalau urusan seperti ini enggak pernah di rumah. Di luar terus,â kata pria kelahiran Malang, 12 April 1962 itu.
Di tengah kondisi gerimis, Rosyadi bercerita panjang lebar terkait pengalamannya sebagai guru spiritual yang berhasil mengawal berbagai pejabat. Mulai dari lurah, kepala dinas wilayah, wali kota, hingga gubernur pernah dikawalnya. Jumlahnya pun banyak dan hampir dari seluruh Indonesia.
Untuk saat ini, permintaan jasanya semakin banyak karena menjelang pemilihan umum pertengahan tahun depan. Dibandingkan pemilu empat tahun lalu, permintaan jasanya lebih meningkat sekarang.
âSaya sudah lama. Insya Allah banyakan sekarang. Hari ini saja sudah dua orang caleg DPRD Tingkat II dari Kalimantan dan Sulawesi yang telepon ingin pakai saya,â ungkapnya.
Rosyadi enggan menyebutkan pejabat-pejabat yang pernah menggunakan jasanya. Alasan menjaga nama baik dan kehormatan pribadi klien, menurutnya perlu dilakukan. Yang pasti, kata dia, sejumlah nama beken sudah menjadi langganannya.
Masih di kawasan Lubang Buaya, detikcom juga menemui paranormal kondang Ki Joko Bodo. Serupa dengan Rosyadi, beberapa bulan menjelang Pemilu kesibukan Ki Joko Bodo terus bertambah.
Pria bernama asli Agus Yulianto ini mengaku mendapat banyak tawaran dari sejumlah calon legislatif incumbent baik untuk daerah dan pusat.
Sejak tiga bulan terakhir, kediaman Ki Joko Bodo terus didatangi klien-kliennya terutama pada malam hari selepas maghrib. Seperti Selasa malam lalu, antrean parkiran mobil mewah seperti Toyota Alphard dan Vellfire milik klien menghiasi depan rumahnya yang besar.
âSekarang ramai banget. Saya pusing sendiri nih. 60 persen incumbent dan 40 persen yang ngajuin baru,â kata Ki Joko Bodo, Selasa (12/11).
Adapun anggota Dewan Perwakilan Rakyat Ruhut Sitompul mengakui praktik penggunaan jasa dukun politik dalam dunia politik untuk mendulang suara benar-benar ada dalam dunia politik di Indonesia. "Bahkan ada juga yang kurang percaya diri jika tidak ke dukun politik," kata politikus Partai Demokrat ini saat dihubungi detikcom, Rabu (13/10).
Sumber
Spoiler for Tarif dukun politik dari Rp 100 juta sampai Rp 1 triliun:
Merdeka.com - Berdasarkan data KPU, sedikitnya ada 6.607 caleg yang bertarung memperebutkan 560 kursi DPR. Belum ditambah caleg tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Bagi incumbent atau caleg populer, tak perlu bersusah payah memperkenalkan diri. Namun bagi caleg pendatang baru, kerja keras sangat dibutuhkan.
Peluang ini yang ditangkap para 'dukun politik'. Mereka menawarkan cara alternatif agar para caleg yang kurang percaya diri, bisa menarik para pemilih saat Pemilu 2014 digelar.
Seperti yang ditawarkan oleh Dr KH Desembrian Rosyady S.Ag, SH, SE, MM, MBA. Melalui pamflet, dia menawarkan jasanya. Tak hanya bagi caleg, para calon kepala daerah juga bisa menggunakan jasanya.
"Untuk caleg tingkat kabupaten/kota Rp 100 juta, tingkat provinsi Rp 200 juta. Untuk DPR pusat Rp 300 juta," kata Desembrian ketika dihubungi merdeka.com, Senin (16/9).
Tarif lebih tinggi dipatok untuk calon kepala daerah. Untuk bupati atau wali kota, mahar yang harus disediakan Rp 2 miliar, sedangkan untuk calon gubernur, minimal Rp 5 miliar, tergantung wilayahnya.
Sementara untuk para calon presiden, Desembrian memasang tarif yang luar biasa tinggi. "Untuk capres Rp 1 triliun," ujarnya.
Desembrian mengaku sudah berpraktik sejak tahun 1997 di Jakarta. Dia mengklaim, banyak politisi dan calon kepala daerah yang sukses dikawalnya.
"Tapi saya tidak bisa bilang siapa saja. Itu kan rahasia saya dan klien saya," kelitnya.
Dia menjelaskan, bagi para calon klien, mereka diminta menyetorkan nama, tanggal lahir, nama orang tua, alamat, dapil, partai, hingga alamat rumah mereka. Kemudian dia melakukan ritual untuk menghitung peluang sang calon klien tersebut.
"Dalam tujuh hari, saya akan berikan jawaban apakah dia bisa lanjut atau tidak. Kalau misalkan jawabannya dia gak bisa lanjut, terserah dia. Kalau dia mau lanjut berarti harus menyiapkan syaratnya," ujar Desembrian.
Pria yang mengaku lahir di Malang ini mengungkapkan, sang klien tidak perlu melakukan ritual khusus seperti berpuasa dan lain-lain. "Untuk yang muslim cukup membaca ayat tertentu dari Alquran. Sisanya saya yang mengerjakan," ujarnya.
Namun Desembrian enggan mengungkapkan ritual apa saja yang dilakukan. "Insya Allah pasti jadi," tukasnya.
Sumber
Spoiler for 6:
Rumah Sakit Jiwa
Quote:
Gambar Ilustrasi
Udah ngeluarin duit banyak eh taunya nggak kepilih, gimana deh tuh? Solusinya mungkin Rumah Sakit Jiwa Pasalnya ada sekitar 200 ribu caleg dalam pemilu 2014 ini, mereka berebut untuk 19 ribu kursi. (Sumber) Prosentase yang nggak lolos cukup banyak juga gan. Prosentase yang stres mungkin juga cukup banyak
Spoiler for Jelang Pemilu, RSJ Siapkan Kamar Khusus Caleg:
REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Tampan di Kota Pekanbaru, Riau menyiapkan belasan kamar khusus untuk melayani caleg yang depresi akibat gagal menjadi anggota legislatif pada pemilu mendatang.
"Setidaknya ada 10 kamar lebih yang disiapkan khusus," kata Juru Bicara RSJ Tampan, Donna di Pekanbaru, Sabtu (17/1).
Fasilitas kamar yang disiapkan untuk caleg stres jauh berbeda dari yang biasa. Rumah sakit menyiagakan ruangan VIP serta ruang utama, plus dokter kejiawaan untuk membantu proses pengawasan pasien khusus dari kalangan politisi.
Bahkan, di setiap kamar itu dilengkapi lemari pendingin dan televisi berwarna.
"Ini karena pasien dari caleg diperkirakan akan berbeda kasus dan penanganannya," katanya.
Selain itu, pasien dari politisi biasanya berasal dari kalangan berduit. Sehingga biasanya keluarga pasien memilih perawatan di ruangan kelas VIP.
Kendati memperoleh faslitas lebih, ujarnya, namun perawatan terhadap caleg stres tidak jauh berbeda dengan pasien umum lainnya. "Kami membantunya dengan terapi dokter yang disiapkan di rumah sakit," katanya.
Ia memperkirakan, jumlah caleg yang akan mengalami gangguan jiwa setelah pemilu bakal banyak. Karena itu, ia menyarankan caleg untuk memeriksakan kondisi psikologinya agar menghindari stres jika tidak terpilih.
Sumber
Mungkin itu dulu yang bisa ane tulis
Quote:Kalo berkenan dan
Sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/53426d1319cb17aa6b8b45c8