Home » » Kenapa Anak Pintar di Sekolah Bisa Mengalami Kesulitan Ekonomi?

Kenapa Anak Pintar di Sekolah Bisa Mengalami Kesulitan Ekonomi?

Quote: Tentang Penulis Spoiler for Tentang Penulis: Quote:
Wikipedia
Rhenald Kasali (lahir di Jakarta, 13 Agustus 1960; umur 53 tahun)
adalah akademisi dan praktisi bisnis asal Indonesia.
Ia juga merupakan guru besar/dosen bidang Ilmu manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Rhenald Kasali dikukuhkan sebagai guru besar pada 4 Juli 2009


Quote:Seorang mahasiswi mengeluh. Dari SD hingga lulus S-1, ia selalu juara. Namun kini, di program S-2, ia begitu kesulitan menghadapi dosennya yang menyepelekannya. Judul tesisnya selalu ditolak tanpa alasan yang jelas. Kalau jadwal bertemu dibatalkan sepihak oleh dosen, ia sulit menerimanya.

Sementara itu, teman-temannya, yang cepat selesai, jago mencari celah. Ia menduga, teman-temannya yang tak sepintar dirinya itu "ada main" dengan dosen-dosennya. "Karena mereka tak sepintar aku," ujarnya.

Quote:Banyak orangtua yang belum menyadari, di balik nilai-nilai tinggi yang dicapai anak-anaknya semasa sekolah, mereka menyandang persoalan besar: kesombongan dan ketidakmampuan menghadapi kesulitan. Bila hal ini saja tak bisa diatasi, maka masa depan ekonominya pun akan sulit.

Mungkin inilah yang perlu dilakukan orangtua dan kaummuda: belajar menghadapi realitas dunia orang dewasa, yaitu kesulitan dan rintangan.
Quote:
Quote:Hadiah orangtua
Quote:Quote:
Spoiler for penjelasan: Psikolog Stanford University, Carol Dweck, yang menulis temuan dari eksperimennya dalam buku The New Psychology of Success, menulis, "Hadiah terpenting dan terindah dari orangtua pada anak-anaknya adalah tantangan".

Quote:Ya, tantangan. Apakah itu kesulitan-kesulitan hidup, rasa frustrasi dalam memecahkan masalah, sampai kegagalan "membuka pintu", jatuh bangun di usia muda. Ini berbeda dengan pandangan banyak orangtua yang cepat-cepat ingin mengambil masalah yang dihadapi anak-anaknya.

Kesulitan belajar mereka biasanya kita atasi dengan mendatangkan guru-guru les, atau bahkan menyuap sekolah dan guru-gurunya. Bahkan, tak sedikit pejabat mengambil alih tanggung jawab anak-anaknya ketika menghadapi proses hukum karena kelalaian mereka di jalan raya.

Kesalahan mereka membuat kita resah. Masalah mereka adalah masalah kita, bukan milik mereka.

Termasuk di dalamnya adalah rasa bangga orangtua yang berlebihan ketika anak-anaknya mengalami kemudahan dalam belajar dibandingkan rekan-rekannya di sekolah.

Berkebalikan dengan pujian yang dibangga-banggakan, Dweck malah menganjurkan orangtua untuk mengucapkan kalimat seperti ini: "Maafkan Ibu telah membuat segala sesuatu terlalu gampang untukmu, Nak. Soal ini kurang menarik. Bagaimana kalau kita coba yang lebih menantang?"

Jadi, dari kecil, saran Dweck, anak-anak harus dibiasakan dibesarkan dalam alam yang menantang, bukan asal gampang atau digampangkan. Pujian boleh untuk menyemangati, bukan membuatnya selalu mudah.

Saya teringat masa-masa muda dan kanak-kanak saya yang hampir setiap saat menghadapi kesulitan dan tantangan. Kata reporter sebuah majalah, saya ini termasuk "bengal". Namun ibu saya bilang, saya kreatif. Kakak-kakak saya bilang saya bandel. Namun, otak saya bilang "selalu ada jalan keluar dari setiap kesulitan".

Begitu memasuki dunia dewasa, seorang anak akan melihat dunia yang jauh berbeda dengan masa kanak-kanak. Dunia orang dewasa, sejatinya, banyak keanehannya, tipu-tipunya. Hal gampang bisa dibuat menjadi sulit. Namun, otak saya selalu ingin membalikkannya. Demikianlah, hal-hal sepele sering dibuat orang menjadi masalah besar.

Banyak ilmuwan pintar, tetapi reaktif dan cepat tersinggung. Demikian pula kalau orang sudah senang, apa pun yang kita inginkan selalu bisa diberikan.
Quote:Quote:Panggung orang dewasa
Quote:Quote:
Spoiler for penjelasan: Dunia orang dewasa itu adalah sebuah panggung besar dengan unfair treatment yang menyakitkan bagi mereka yang dibesarkan dalam kemudahan dan alam yang protektif. Kemudahan-kemudahan yang didapat pada usia muda akan hilang begitu seseorang tamat SMU.

Di dunia kerja, keadaan yang lebih menyakitkan akan mungkin lebih banyak lagi ditemui. Fakta-fakta akan sangat mudah Anda temui bahwa tak semua orang, yang secara akademis hebat, mampu menjadi pejabat atau CEO. Jawabannya hanya satu: hidup seperti ini sungguh menantang.

Tantangan-tantangan itu tak boleh membuat seseorang cepat menyerah atau secara defensif menyatakan para pemenang itu "bodoh", tidak logis, tidak mengerti, dan lain sebagainya. Berkata bahwa hanya kitalah orang yang pintar, yang paling mengerti, hanya akan menunjukkan ketidakberdayaan belaka. Dan pernyataan ini hanya keluar dari orang pintar yang miskin perspektif, dan kurang menghadapi ujian yang sesungguhnya.

Dalam banyak kesempatan, kita menyaksikan banyak orang-orang pintar menjadi tampak bodoh karena ia memang bodoh mengelola kesulitan. Ia hanya pandai berkelit atau ngoceh-ngoceh di belakang panggung, bersungut-sungut karena kini tak ada lagi orang dewasa yang mengambil alih kesulitan yang ia hadapi.

Di Universitas Indonesia, saya membentuk mahasiswa-mahasiswa saya agar berani menghadapi tantangan dengan cara satu orang pergi ke satu negara tanpa ditemani satu orang pun agar berani menghadapi kesulitan, kesasar, ketinggalan pesawat, atau kehabisan uang.

Namun lagi-lagi orangtua sering mengintervensi mereka dengan mencarikan travel agent, memberikan paket tur, uang jajan dalam jumlah besar, menitipkan perjalanan pada teman di luar negeri, menyediakan penginapan yang aman, dan lain sebagainya. Padahal, anak-anak itu hanya butuh satu kesempatan: bagaimana menghadapi kesulitan dengan caranya sendiri.

Hidup yang indah adalah hidup dalam alam sebenarnya, yaitu alam yang penuh tantangan. Dan inilah esensi perekonomian abad ke-21: bergejolak, ketidakpastian, dan membuat manusia menghadapi ambiguitas. Namun dalam kondisi seperti itulah sesungguhnya manusia berpikir. Dan ketika kita berpikir, tampaklah pintu-pintu baru terbuka, saat pintu-pintu hafalan kita tertutup.


Quote:Quote:Jadi inilah yang mengakibatkan banyak sekali orang pintar sulit dalam menghadapi kesulitan. Maka dari itu, pesan Carol Dweck, dari apa yang saya renungi, sebenarnya sederhana saja: orangtua, jangan cepat-cepat merampas kesulitan yang dihadapi anak-anakmu. Sebaliknya, berilah mereka kesempatan untuk menghadapi tantangan dan kesulitan.


SUMBER










Akhir kata, kaskuser yang baik nan bijak selalu meninggalkan :


Quote: KOMENTAR BERMUTU KASKUSER
Spoiler for Komentar kaskuser: Quote:
Quote:Original Posted By miniproject â–º
emang benerrr gan

ane malah pernah ngalamin yg mirip2 pas S1

ck ck ckk

Quote:Original Posted By gilang2303 â–º
dunia ini keras

imo, kalo gak dibiasain menghadapi dan menyelesaikan sendiri sebuah masalah. kita jadi lembek. kasarnya, gak biasa make otak

Quote:Original Posted By bobohokampung â–º
yang penting pinter trus supel mudah bergaul pesti dapet kerjaan yang bergaji gede gan. trust me. its work.

Quote:Original Posted By SrTantra â–º
semacam mengajarkan anak hidup mandiri ya gan ?
manteplah ,, nyokap ane juga sering bilang begitu gan

Quote:Original Posted By chaidir31 â–º
Intinya, sebisa mungkin biarkan anak berkembang dan merasakan kerasnya dunia sendirian. Orang tua jangan terlalu mengintervensi kehiidupan anak, hanya mengarahkan aja. Tapi sulit kalo orang tuanya keras kepala dan terus memudahkan anaknya hanya karena alasan sayang anak.

Quote:Original Posted By EruMiu â–º
bener gan, prinsip pengajaran keluarga ane kaya gini:

masih bocah = diajarin dasar2, mana salah mana bener, mana yang baik mana yang buruk

udah remaja = dibimbing, dia udah belajar banyak pas kecil, biarkan dia ngerasain dan implementasi ilmu2nya di kehidupan nyata. udah ga jamannya dia kita ajarin pas remaja, biar dia mikir sendiri pake logikanya, tapi masih dalam bimbingan dan pengawasan

Quote:Original Posted By imti â–º
Panggung orang dewasa.. Ane sekarang ada di panggung ini.. Dulu, maaf tdk bermaksud sombong, ane lumayan pintar gan.. Tapi jujur saat ane ada di fase ini, ane bener2 kaget, dimana dunia bener2 beda sm hidup ane sebelumnya..

Quote:Original Posted By RokET16 â–º
Menurutq ini masalah antara idealis dgn realistis. Sulit untuk diperdebatkan. Keduanya sama baiknya tp untuk kondisi berbeda.
Karena temen2 yg skripsinya ecek2 (data full palsu , cuma modal mulut pas seminar ) jg ada yg cepet ketrima kerja. Di saat mereka uda pada kerja nah yg garap skripsinya bener2 bagus (real dan metodenya bagus) masih bergelut dgn revisi sana-sini. Biasanya dgn kondisi inilah kegalauan ( pengalaman sempat drop , tp dinasihati ayah w untuk anti ecek2 ).


Quote:Original Posted By ghostdevilz â–º
Waw Merinding Ane Bacanya
Bener Banget Yuh Gan jikalau Anak semenjak Kecil selalu mendapat sesuatu Dengan Mudah Dan Orang tua Yg terlalu Membanggakan Anak nya

Bisa jadi Itu Akan Berdampak Buruk Bagi Si aanak ketika dewasa
Kaena Jikalau Si Anak MendapatKan Masalah Yg Tak Bisa Di Atasi Lagi Oleh ortu Nya
maka Si Anak Otomatis Mengalami kesulitan Yg sulit diatasi


Quote:Original Posted By santaikalus â–º
banyak presepsi di lingkungan yg salah, termasuk push anak agar pintar dalam bidang ilmu, padahal pintar itu belum tentu cerdas, contoh umumnya seorang ceo pasti tidak akan lebih pintar secara pendidikan dari pada direktur perusahaan yg dikelolanya, seperti kata pepatah orang yg bodoh bakal jadi makanan orang pintar tetapi orang pintar bakal dimakan orang yg cerdas dan orang yg cerdas belum tentu pintar, pembangunan karakter yg paling penting dan diutamakan untuk menciptakan manusia yg cerdas baik itu dari lingkungan maupun pengalaman dan adaptasi


Quote:Quote:Quote: KOMENTAR PALING DINANTI
Spoiler for Komentar kaskuser:): Quote:Original Posted By dapeganâ–º
ane cuman mau bilang

Spoiler for kata2 mutiara: semoga HT thread ente gan


Quote:Original Posted By ShinJuuu â–º
mudah2an HT gan.. WORTH banget nih thread buat dibaca dan direnungkan

Quote:Original Posted By axeroth â–º
wah calon HT nih
nice share gan.. sayang blm jadi orang tua


Quote:Original Posted By ghostdevilz â–º
HT Ini Bakal
cuma Bisa Bantu Rate Aja
g Bisa Ngasih cendol




Sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/533f69751acb174c308b46c0

Hosting

Hosting
Hosting

TryOut AAMAI

Hosting Idwebhost

Hosting Idwebhost
Hosting Handal Indonesia

Belajar Matematika SD

Popular Posts

Arsip Kaskus HT

 
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger