Indonesia mengalahkan Jepang, yang hanya punya 13 persen dan China dengan 10 persen pekerja asing dengan gaji di atas 250.000 dolar AS.
Hal ini kontras dengan kondisi pekerja lokal Indonesia. Di Jakarta misalnya buruh dengan susah payah meminta gaji minimum Rp 3,7 juta per bulan, itu pun tidak bisa dipenuhi. Jakarta hanya bisa memberikan Rp 2,4 juta bagi buruh lokal.
Survei HSBC Expat itu, yang sudah memasuki tahun keenam, mengumpulkan data dari sekitar 7000 ekspatriat dari sekitar 100 negara di seluruh dunia.
"Selama beberapa tahun, kami melihat para ekspatriat pergi ke Timur...terutama Timur Tengah dan Asia menjadi kian populer di kalangan ekspatriat," kata Dean Blackburn, kepala HSBC Expat.
Tidak heran dengan pendapatan sebesar itu, Indonesia menjadi salah satu negara yang secara ekonomi paling digandrungi para pekerja asing.
Dalam rangking HSBC Expat, secara finansial, Indonesia berada di urutan keenam dari negara yang secara ekonomis mendukung kehidupan dan pekerjaan mereka. Thailand berada di peringkat keempat dan Singapura di urutan kesembilan.
Secara keseluruhan Thailand memang negara yang dinilai paling aman dan menyenangkan oleh para pekerja asing.
Thailand buktinya menjadi tempat yang paling disukai pekerja asing karena di sana mereka lebih mudah mencari teman dan menikmati kehidupan sosial. Para responden mengaku di Thailand mereka lebih mudah menerima makanan dan budaya lokal. Sebanyak 60 persen responden bilang lebih mudah menemukan makanan sehat di negeri gajah putih itu.
Secara finansial Thailand juga tidak kalah dari Indonesia. Sebanyak 80 persen responden mengatakan di Thailand mereka menerima pendapatan tinggi.
Satu-satunya kelemahan Asia, menurut survei itu, adalah sukarnya membesarkan keluarga.
Bagi para ekspatriat, Jerman adalah negara terbaik untuk membesarkan anak-anak. Bersama Jerman ada Prancis, Belgia, dan Spanyol. Satu-satunya negara Asia yang dinilai aman untuk membesarkan anak adalah Singapura.
http://www.beritasatu.com/ekonomi/14...rja-asing.html
ditempat ane ekspatnya 300.000 per tahun bersih.
tapi ga bisa dipungkiri kalo kinerja ekspat emang top..
kalo bicara masalah kerugian ya jelas bukan salah ekspat,
terus?
justru orang2 kita alias kerah putih kulit item yg rese.
Sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/527457aabdcb177812000001