NAVY YARD, WASHINGTON DC â" Sedikitnya 13 orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka dalam insiden penembakan di sebuah markas Angkatan Laut Amerika di Washington DC hari Senin. Seorang penembak berhasil ditembak mati, namun seorang lainnya hingga kini belum tertangkap.
:
Walikota Washington DC Vincent Gray memastikan bahwa seorang pelaku tewas dalam insiden penembakan di sebuah markas Angkatan Laut Amerika di Navy Yard Senin (16/9) pagi.
Pelaku diidentifikasi sebagai Aaron Alexis yang berasal dari Forth Worth Texas. Aaron Alexis yang berusia 34 tahun tewas dalam tembak menembak dengan aparat keamanan. Vincent Gray menambahkan belum diketahui motif penembakan itu tetapi âtidak ada alasan untuk menilai insiden ini sebagai serangan terorisâ.
Dalam konferensi pers Senin siang â" beberapa blok dari lokasi penembakan â" Kepala Kepolisian Washington DC Cathy Lanier mengatakan selain satu pelaku yang telah dilumpuhkan, pihak berwenang masih mencari tersangka pelaku kedua. Orang itu digambarkan sebagai laki-laki berkulit hitam, berusia antara 40 â" 50 tahun, dengan tinggi 155 centimeter dan berat 80 â" 90 kilogram yang mengenakan pakaian bergaya militer berwarna kecoklatan dan membawa senjata âlaras panjangâ.
Hingga sekitar jam lima sore, pihak berwenang memastikan bahwa sedikitnya 13 orang tewas dan sejumlah lainnya luka-luka dalam insiden penembakan di markas Angkatan Laut Amerika itu.
Suasana tegang masih terlihat di sekitar markas yang terletak di daerah perkantoran dan hunian padat di Navy Yard â" Washington DC itu. Petugas dari berbagai kesatuan antara lain tim SWAT, FBI dan polisi kota Washington DC hilir mudik di lokasi. Sementara beberapa helikopter terbang di atas daerah itu.r />
Sekitar tiga ribu orang bekerja di kompleks markas Angkatan Laut tersebut, meski belum jelas berapa banyak yang berada di dalam gedung ketika insiden terjadi. Prosedur âlockdownâ atau larangan untuk keluar masuk gedung pun diberlakukan.
Sersan David Reyes yang saya temui di luar markas tampak bingung menunggu kabar tentang nasib istrinya yang bekerja di markas Angkatan Laut itu dan hingga Senin siang masih belum diijinkan keluar.
âSaya berada disini menunggu istri saya. Ia sedang berada di dalam gedung itu. Ia dilarang meninggalkan gedung itu. Semua orang disana sangat khawatir. Mereka lapar. Mereka tidak tahu apa yang terjadi di luar kecuali tempat kerjanya memiliki saluran TV. Istri saya baik-baik saja. Tentu saja dalam kondisi seperti sekarang ini mereka harus mengikuti prosedur yang berlaku,â kata Sersan Reyes.
Selain kawasan markas Angkatan Laut Amerika itu, sepuluh sekolah dasar dan menengah yang ada di sekitar lokasi juga diamankan.Tidak ada yang diijinkan meninggalkan atau memasuki lokasi sekolah.
Prosedur yang sama diberlakukan untuk kompleks Senat. Bandara Reagan sempat melarang seluruh pesawat untuk lepas dan tinggal landas, tetapi kemudian perintah ini dicabut.
Presiden Barack Obama yang mendapat penjelasan singkat secara berkala tentang insiden ini, Senin sore mengatakan ia sangat berduka atas terjadinya penembakan massal ini dan menyampaikan belasungkawa kepada korban dan keluarganya. Presiden Obama menyebut penembakan ini sebagai tindakan pengecut.
âPenembakan ini menarget personil militer dan warga sipil Amerika. Mereka bekerja untuk melindungi kita. Mereka adalah patriot dan menyadari bahayanya bekerja di luar negeri. Tetapi hari ini mereka menghadapi aksi kekerasan yang tidak dibayangkan akan terjadi di Amerika,â papar Obama.
Hingga kini belum jelas bagaimana seorang atau lebih dari satu orang penembak bisa memasuki kompleks Naval Sea System Command atau Washington Navy Yard yang dijaga sangat ketat ini.
Ini adalah insiden penembakan di instalasi militer Amerika yang paling menelan banyak korban, setelah pembunuhan 12 tentara dan seorang warga sipil oleh Mayor Nidal Hassan di Fort Hood Texas tahun 2009.
http://www.voaindonesia.com/content/...c/1751023.html
Apa Kata Obama Soal Penembakan di Angkatan Laut?
inilah..com, Washington â" Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menilai tindakan teror penembakan di Naval Yard,markas sistem komando Angkatan Laut Amerika Serikat di Washington, Senin (16/9/2013), sebagai tindakan pengecut.
âKami belum tahu semua fakta dari lokasi kejadian. Namun kami tahu bahwa beberapa orang tertembak dan beberapa di antaranya tewas. Kita kembali mengalami penembakan massal dan hari ini terjadi di instalasi militer di ibu kota negara kita,â ujar Obama.
Menurutnya, aksi itu merupakan tindakan pengecut yang mengincar orang-orang militer dan sipil yang berbakti pada negara. âMereka tahu betapa berbahayanya bertugas di luar negeri, namun hari ini mereka menghadapi kekerasan yang tidak pernah terbayangkan dan tidak pernah kita harapkan terjadi di sini, di rumah kita,â tutur Obama.
Obama menunda jadwal pidatonya mengenai peringatan krisis keuangan dan langsung memantau laporan penembakan itu selama satu jam. Dia mendapatpenjelasan beberapa kali tentang situasi yang berkembang daripenasihat kontraterorisme Gedung Putih, Lisa Monaco dan wakilkepala staf Alyssa Mastromonaco.
Wakil Presiden, Joe Biden juga diberitahu melalui telepon tentangsituasi yang berlangsung di Navy Yard oleh penasihat keamanannasional, Jake Sullivan. Biden sedang berada di South Carolina.
Navy Yard merupakan salah satu dari lima sistem komando Angkatan Laut AS. Sebanyak 3.000 orang bekerja di Naval Yard dioperasikan dengan anggaran US$30 miliar.
Obama menunda awal pidatonya untuk peringatan krisis keuangan denganmemantau laporan penembakan itu selama satu jam. Dia mendapatpenjelasan beberapa kali tentang situasi yang berkembang daripenasihat kontraterorisme Gedung Putih , Lisa Monaco, dan wakilkepala staf Alyssa Mastromonaco.
http://web.inilah..com/read/detail/2...t#.UjfUHMZi2I5
Pelaku Penembakan Mantan Tentara dengan Medali Penghargaan
WASHINGTON â" Pelaku penembakan markas militer Amerika Serikat (AS), Aaron Alexis, merupakan seorang mantan tentara yang penuh dengan medali penghargaan. Alexis dipecat dari militer karena memiliki masalah dengan emosinya.
Alexis bergabung dengan Angkatan Laut AS pada 2007. Atas jasanya, Alexis mendapat medali Pengabdian Pertahanan Nasional dan medali Pengabdian dalam Perang Melawan Teror selama bertugas.
Karir Alexis di militer berakhir pada 2011. Dia dipecat setelah mengeluarkan tembakan di kamar apartemennya. Tidak lama setelah diberhentikan, Alexis dipekerjakan menjadi kontraktor untuk Angkatan Laut AS.
âDia memiliki masalah dalam mengendalikan amarahnya,â ujar ayah Alexis, seperti dikutip Guardian, Selasa (17/9/2013).
Penembakan massal yang dilakukan Alexis menewaskan setidaknya 13 orang termasuk dirinya sendiri. Pihak kepolisian masih menyelidiki motif penembakan.
Pemerintah AS merespons keras aksi penembakan ini. Presiden Barack Obama menyebut Alexis sebagai seorang pengecut.
âKita kembali menghadapi penembakan massal dan kini terjadi di jantung AS di Kota Washington. Para korban adalah patriot yang bekerja untuk melindungi negara kita. Mereka tidak berpikir akan diserang oleh rakyatnya sendiri di kantornya. Si pembunuh adalah seorang pengecut,â tegas Obama.
http://international.okezone.com/rea...li-penghargaan
Penembakan Massal Sering Terjadi, Amerika Kian Tak Aman?
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Penembakan massal di markas Angkatan Laut Amerika Serikat melahirkan pertanyaan tentang keamanan dalam negeri negara pimpinan Barack Obama itu. Padahal, markas AL tersebut memiliki pengamanan ketat.
Penembakan massal yang menewaskan 13 orang termasuk pelaku penembakan, terjadi Senin (16/9) waktu setempat. Penembakan terjadi di dalam gedung markas angkatan laut AS di Washington DC, tidak jauh dari Gedung Putih dan Senat AS.
Dalam laporan BBC yang mengutip seorang saksi mata, pria yang dicurigai membawa senjata laras panjang di dalam gedung. Dia memberondong peluru ke pekerja kantor di kafetaria dan di lorong gedung yang memiliki keamanan ketat.
Dalam peristiwa tersebut, polisi sempat adu tembak dengan pelaku. Kepala polisi Washington, Cathy Laniner mengatakan pelaku penembakan terlibat dalam penembakan dengan petugas polisi ketika dia meninggal.
Hingga berita terbit pada Selasa (17/9), belum jelas bagaimana pelaku bisa sampai ke tempat itu membawa senjata. Motif dari pelaku juga belum diketahui. Pelaku diduga merupakan seorang mantan tentara yang pernah bekerja di bagian teknologi informasi. Aaron Alexis disebut pernah bekerja di militer pada 2007-2011.
Penembakan massal lain yang mengejutkan publik Amerika terjadi pada Desember 2012. Sebanyak 20 siswa SD dan tujuh orang dewasa tewas ditembak di gedung sekolah dasar Sandy Hook, Connecticut, AS.
Penembakan dilakukan Adam Lanza, pria berusia 20 tahun yang juga tewas dalam peristiwa tersebut. Peristiwa penembakan tersebut terjadi di fasilitas publik AS yang seharusnya memiliki penjagaan keamanan memadai.
http://www.republika.co.id/berita/in...-kian-tak-aman
Foto-Foto:
Bonus:
Warga Amrik kian ketar-ketir terhadap penembakan yang dilakukan warganya sendiri. Okelah kali ini pelakunya mantan militer. Tapi inget kasus-kasus kebelakang kalo pelaku penembakan juga ga sedikit yang memang dari sipil, tapi mampu memiliki senjata api.
Di Indonesia juga sekarang mulai marak kejahatan menggunakan senjata api. Mudah-mudahan kita ga jadi korban ya Gan
:
Update Komen Kaskuser:
Quote:Original Posted By prazt87 âº
harusnya setiap negara memberikan travel warning ke amerika mengingat kondisi amerika kayak di GTA
Quote:Original Posted By jumoonji âº
bakal masuk NCIS ini gan
Quote:Original Posted By riisesky âº
SUKURINNNNN, sok2an ngurusin negara orang negara lo ancur sendiri dari dalem, SUKURIINNNN
Quote:Original Posted By ahm2d âº
Akhirnya foto tersangka yang kabur berhasil diidentifikasi oleh CIA. ini dia fotonya
Spoilerfor foto tersangka yang kabur:
Quote:Original Posted By Chaosnod âº
turut berduka buat para korbannya
jadi inget gif ini hbs liat foto pelakunya
well, sebelum keluar dari pekerjaannya yg pertama memang sudah dibilang kan dia ga bisa tahan emosi nya ?
Sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/5237dbc9108b46c240000005