Home » » Apa Solusi Atas Kepadatan Bandara di Indonesia?

Apa Solusi Atas Kepadatan Bandara di Indonesia?




Bandara Soekarno-Hatta Padat, Ini Solusi dari Bos AP II
Senin, 02/12/2013 12:14 WIB

Jakarta -Padatnya arus penumpang dan pesawat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten membutuhkan penanganan dan solusi cepat. Apa solusi PT Angkasa Pura II (Persero) selaku operator Bandara Soetta? Direktur Utama AP II Tri Sunoko menjelaskan solusi pertama yang harus dilakukan adalah penataan rute penerbangan yang terbang dari atau ke Bandara Soetta. Untuk solusi ini, AP II dan Perum Navigasi akan mengumpulkan maskapai untuk menata rute penerbangan saat jam-jam sibuk. “Tentu AP II harus membuat suatu kebijakan sehingga jangan seluruh airlines terbang dari Bandara Soetta. Mereka harus melakukan penataan ulang. Atau mungkin mengubah tipe pesawatnya,” ucap Tri di Kantor Pusat AP II, Tangerang, akhir pekan lalu.

Penataan ini harus dilakukan karena kapasitas Bandara Soetta sudah sangat terbatas. Selain melakukan pengaturan slot time penerbangan dari atau ke Bandara Soetta. AP II juga mendorong maskapai untuk menggunakan pesawat berbadan lebar. Pesawat berbadan besar ini bisa membantu mengurai frekuensi lalu lintas pesawat untuk rute-rute domestik gemuk seperti Jakarta-Surabaya. “Contoh Jakarta Surabaya, misal 40 penerbangan sehari. Kalau mereka pakai pesawat yang besar tentunya 30-35 kali. Itu membantu mengurangi slot time. Dari airline harus melakukan penataan. Jangan dengan program-programnya dia yang nggak sinergi dengan pembangunan infrastruktur,” ucap Tri.

Selanjutnya, ketika maskapai telah melakukan evaluasi rute dan mengganti pesawatnya dengan ukuran lebih besar. AP II memandang perlu adanya dorongan dari Kementerian Perhubungan selaku regulator terhadap operasional bandara-bandara di daerah.Menurutnya bandara di daerah perlu didorong untuk beroperasi hingga larut malam. Disamping dukungan pemerintah daerah untuk menyediakan transportasi pendukung dari atau ke bandara. “Jam operasi semua bandara tujuan. Dibuka sampai jam 12 malam saja deh. Nggak usah sampai 24 jam. Nanti lihat pertumbuhannya. Kalau di Biak sampai pagi. Asal semua dibuka secara konsisten jam operasinya itu banyak menolong,” terangnya.

Solusi lain yang mungkin dilakukan dalam kurun waktu tidak terlalu lama adalah meningkatkan frekuensi pesawat take off (terbang) dan landing (mendarat) pada 2 runway (landasan) milik Bandara Soetta. Untuk rencana ini, AP II menggandeng Perum Navigasi meningkatkan frekuensi lalu lintas dari 64 penerbangan menjadi 86 penerbangan per jam. Selain itu, AP II juga bakal memperbaiki dan meningkatkan kapasitas infrastruktur runway. “Dalam waktu 1-2 tahun lagi bisa. Sampai tahun 2015. Dengan mengubah SOP, air traffic flow management, infrastruktur seperti apron kita perluas, exit rapid taxiway kita tambah, equipment juga. Sehingga pada tahun 2015 bisa jadi 86 penerbangan per jam,” jelasnya.

Tentunya dalam kurun jangka waktu panjang, AP II bakal membangun terminal ke-4 dan runway ke-3. Namun untuk rencana ini memperlukan waktu dan pembebasan lahan cukup besar yakni mencapai 800 hektar. “Kalau terminalnya sampai grand design 100 juta. Itu sama terminal 4. Itu setelah bebasin tanah dan integrated building jadi. Pokoknya kita punya masterplan dengan syarat tanah bisa bebas itu 800 hektar,” tegasnya. Seperti diketahui terbatasnya daya tampung terminal hingga kapasitas landasan (runway) sudah terlalu padat. Hal ini menimbulkan antrean pesawat teke off (terbang) dan landing (mendarat) serta penumpukan penumpang saat jam sibuk (prime time).
http://finance.detik..com/read/2013/...dari-bos-ap-ii




Lalu Lintas Padat, Pesawat Jangan Sampai Saling Senggol di Udara
18/11/2013 17:33

Liputan6.com, Jakarta : Meningkatnya pengguna transportasi udara setiap tahun telah menyebabkan kepadatan lalu lintas udara hampir di seluruh bandara di Indonesia, salah satunya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta. Bagaimana cara Kementerian Perhubungan mengatasi persoalan ini? Menteri Perhubungan, EE Mangindaan mengakui terjadi lonjakan penumpang transportasi udara saat ini yang mencapai 11,8% setiap tahun. "Kami sudah punya action plan, sekarang terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta sedang dalam pengembangan dan diperkirakan selesai 2014," jelasnya di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (18/11/2013).

Dengan upaya pengembangan tersebut, Mangindaan berharap mampu menampung dan mengatur tingginya trafik penerbangan yang kian padat. "Sekarang sudah 72-78 penerbangan per jam, jadi kami ingin membenahi sistem air trafic control (ATC) supaya mencegah jangan sampai terjadi senggol menyenggol di udara karena belum ada satu menit sudah ada lagi yang terbang," papar dia.

Langkah lain, dia menyebut, pemerintah dan pengelola bandara akan memindahkan sebagian penerbangan ke Bandara Halim Perdanakusuma yang diperkirakan bisa terlaksana pada Januari 2014. "Diharapkan bisa melonggarkan sedikit trafik di Soetta dan kuartal III 2014 angkutan udara khusus menampung jemaah haji juga sudah pindah ke Halim," tukas Mangindaan.

Dia menyebut, beberapa maskapai penerbangan seperti Batik Air, Lion Air telah berniat pindah ke Bandara Halim Perdanakusuma untuk sementara. Pasalnya pengembangan bandara Soetta diperkirakan dapat menelan waktu 1-2 tahun. "Kalau pengembangan bandara sudah selesai, maka akan kembali lagi. Tapi nantinya usai pengembangan, bandara ini bisa menampung 90 juta penumpang dari saat ini 72 juta orang," tandasnya.
http://bisnis.liputan6.com/read/7492...=pbr&channel=b




Bandara Soekarno Hatta Padat, Slot Darurat Tinggal 10 Persen
Senin, 14 Oktober 2013 | 11:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bandara Soekarno Hatta makin padat. Kementerian Perhubungan menginformasikan slot darurat hanya tinggal 10 persen. Meski masih aman, otoritas bandara dan perusahaan penerbangan diminta semua fasilitas bandara bekerja baik dan disiplin. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti Sukma Gumay mengatakan, lalu lintas penerbangan di Bandar Udara Soekarno Hatta diawasi ketat mengingat padatnya penerbangan. Akibat kepadatan itu, slot penerbangan darurat yang seharusnya disisakan 20 persen, kini hanya tinggal 10 persen. ”Rasio slot penerbangan darurat 10 persen masih bisa ditolerir, masih amanlah. Namun sudah tidak bisa dikurangi lagi,” kata Herry kepada wartawan, di Jakarta, pekan lalu.

Menurut Herry, kepadatan lalu lintas di Bandara Soekarno Hatta yang sudah mencapai lebih dari 1.200 penerbangan setiap hari, menjadi tantangan tidak hanya bagi pengelola bandara, tetapi juga tantangan bagi Dirjen Perhubungan Udara, Perum Navigasi, dan juga para operator penerbangan. ”Tantangan saat ini adalah bagaimana membuat manajemen alur lalu lintas penerbangan,” katanya. Masalah mengatasi kepadatan lalu lintas ini memerlukan peran serta seluruh pemangku kepentingan. Pengelola bandara harus mampu menyediakan dan menjamin semua fasilitas di bandara bekerja dengan baik sehingga tidak mengganggu penerbangan. Sementara maskapai penerbangan juga harus disiplin menaati jadwal penerbangan.

Sebenarnya, di waktu-waktu tertentu seperti pada siang dan malam hari, penerbangan tidak terlalu padat. Maskapai penerbangan lebih memilih penerbangan yang dianggap prime time, di mana penumpangnya lebih banyak yakni pagi dan sore hari. Apabila maskapai penerbangan mau terbang dari dan ke Bandara Soekarno Hatta pada jam-jam sepi, sudah bisa dipastikan kepadatan akan berkurang. Namun menurut Edward Sirait, Direktur Umum Lion Air, maskapai penerbangan sebenarnya bersedia terbang dari dan ke Bandara Soekarno Hatta setiap saat, tidak hanya di waktu-waktu yang permintaan pasarnya besar. Namun jadwal penerbangan juga bergantung pada bandara tujuan atau bandara asal. Sering kali, jam yang kosong di Bandara Soekarno Hatta tidak cocok dengan jadwal di bandara tujuan. ”Contohnya dengan Lampung. Bandara Soekarno Hatta bisa menerima dan memberangkatkan penerbangan kapan saja. Sementara Bandara Lampung, Radin Inten II, hanya beroperasi hingga pukul 18.00. Bagaimana kami mau terbang ke sana pada malam hari,” kata Edward beberapa waktu lalu.

Mengenai kondisi bandara di luar Jakarta, Ditjen Perhubungan Udara sedang melakukan sejumlah pembenahan. Misalnya, memperpanjang jam operasional bandara dengan menambah lampu, sumber daya manusia, dan infrastruktur. Selain itu di Bandara Soekarno Hatta sedang dibangun landasan ke tiga untuk mengurangi kepadatan itu. Ditjen Perhubungan Udara juga telah memoratorium penerbitan izin untuk maskapai penerbangan niaga berjadwal yang baru. Diharapkan dengan cara ini, Bandara Soekarno Hatta tidak semakin padat.
http://bisniskeuangan.kompas.com/rea...ggal.10.Persen




Bandara Padat, Maskapai Mesir Kebingungan Cari Tempat Parkir
27/11/2013 18:19

Liputan6.com, Jakarta : Maskapai penerbangan asal Mesir, Egypt Air mengaku kesulitan memperoleh areal parkir pesawat Boeing 777-300 ER di Bandara Soekarno-Hatta. Padahal maskapai penerbangan yang berbasis di Kairo, Mesir itu berencana melayani rute penerbangan Jakarta-Kairo-Jakarta dengan frekuensi empat kali dalam sepekan.

Presiden Direktur Egypt Air Indonesia di bawah bendera PT Mesirindo Utama, Raden Saleh Abdul Malik melaporkan perusahaan telah mengantongi slot frekuensi penerbangan yang sangat baik meski trafik bandara internasional di Jakarta itu sudah sangat padat. "Selama 12 tahun kami pelajari dan ingin mendarat di Jakarta, namun gejolak di Mesir dan kepadatan luar biasa di Bandara Cengkareng itu membuat kami menundanya. Tapi sekarang sudah dapat slot di jam-jam padat," ujarnya di Jakarta, Rabu (27/11/2013).

Egypt Air mulai mengoperasikan pesawat jenis Boeing 777-300 ER dan terbang dari Jakarta-Kairo-Jakarta pada 23 Desember 2013. Pihaknya akan membuka penerbangan setiap Senin, Kamis, Jumat dan Minggu. Penerbangan Jakarta-Kairo akan lepas landas pukul 19.10 WIB dan mendarat pukul 05.35 waktu setempat, sedangkan Kairo-Jakarta terbang pukul 23.35 waktu setempat dan mendarat di Jakarta pukul 05.40 WIB. Meski begitu, Saleh mengeluhkan sulitnya memperoleh tempat parkir pesawat di Bandara Soekarno-Hatta karena padatnya lalu lintas di landasan pacu (runaway). "Pasarnya sangat besar, tapi sayang infrastrukturnya tidak ada. Cari parkir susah, makanya kami belum bisa pastikan akan mendarat di pintu (gate) berapa," jelasnya.

Dia berharap, Egypt Air dapat bersaing dengan maskapai penerbangan lain yang melayani rute Timur Tengah. Saleh mengklaim Egypt Air memberikan kelebihan lebih besar sehingga bisa menarik penumpang Indonesia untuk mengunjungi Mesir. "Kami punya tujuan atau target pasar bagi penumpang yang ingin beribadah dan berlibur. Juga menyediakan makan dan minuman serta kru pesawat asal Indonesia sehingga memudahkan penumpang dalam berkomunikasi," ucap dia.
http://bisnis.liputan6.com/read/7583...-tempat-parkir

Antrian Pesawat yg take-off di Bandara Soetta, kayak angkot Jakarta aja!

Spoilerfor Rute pesawat di dalam negeri yang padat:






5 Solusi Dahlan Iskan Atas Kepadatan Bandara Soetta
18/11/2013 21:10

Liputan6.com, Jakarta : Bandar Udara (Bandara) Internasional Soekarno-Hatta makin terkenal Bandara tersibuk di Indonesia. Saking sibuknya, banyak penumpang termasuk Pangeran Inggris Andrew mengeluhkan lamanya proses antrean take off maupun pendaratan pesawat. Banyaknya keluhan publik terhadap fasilitas Bandara tersebut membuat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyodorkan setidaknya lima solusi untuk mengurangi kepadatan lalu lintas pesawat di Bandara Soekarno-Hatta.

Solusi pertama, mengalihkan penerbangan setidaknya sekitar 60 sampai 80 penerbangan ke Bandara Halim Perdana Kusuma terhitung mulai 1 Januari 2014. "Saya sudah minta agar pengurangan ke Halim jangan diisi penerbangan baru lagi," ungkap Dahlan saat menggelar teleconference dengan wartawan, Senin (18/11/2013). Kedua, Dahlan mengusulkan agar Bandara Soekarno-Hatta melayani penerbangan selama 24 jam sehari. Usul ini mengemuka dari hasil rapat terbatas di Bandara Kualanamu, Medan. Meski usul ini sudah digaungkan, Dahlan menganggap maskapai penerbangan belum banyak mengoptimalkan layanan tersebut. "Dengan begitu bandara-bandara diluar jakarta dibuka 24 jam. Sebetulnya instruksi dibuka 24 jam sudah ada penerbangan sudah dibuka tapi tidak maksimal sehingga tidak dimanfaatkan," tegas mantan Dirut PLN itu.

Ketiga, Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Airnav) nantinya akan mengoperasikan alat baru senilai Rp 11 miliar yang mampu menambah dan mengatur penerbangan lebih baik pada bulan Juli 2014. Dengan peralatan yang dimilikinya selama ini, Airnav baru bisa mengatur 64 pesawat selama satu jam. Kehadiran alat baru ditargetkan bisa mengatur penerbangan dari 72 pesawat.

Dua usulan lain dari Dahlan adalah maskapai penerbangan wajib melayani rute-rute penerbangan langsung ke kota tujuan tanpa perlu transit terlebih dhaulu ke Jakarta. Terakhir atau usul kelima adalah penambahan area parkir Bandara yang selama ini tak memisahkan area parkir kendaraan menginap dengan area parkir kendaraan biasa. Pembangunan area parkir ini ditarhetkan akan mampu dioperasikan mulai awal tahun 2014. "Kalau maskapai keberatan, tidak peduli, daripada orang ke Lampung mengantri 40 menit jadi satu jam. Penerbangan harus menerima keputusan ini," tutup Dahlan.
http://bisnis.liputan6.com/read/7495...bandara-soetta

----------------------------------


Indonesia yang terdiri dari 17.000 pulau lebih itu, tadinya diprediksi akan ramai dihubungkan dengan armada semut kapal layar dan sejenisnya. Tapi siapa sangka kalau kemajuan teknologi membuat biaya produksi pesawat terbang bisa lebih murah sehingga beberapa maskapai penerbangan di dunia seperti Lion Air dan AirAsia mampu mengoperasikan pesawatnya dengan harga tiket murah (low cost carrier). Kini ketika minat terbang itu mulai tumbuh di masyarakat kita, dan maskapai penerbangan mampu mendatangkan ribuan pesawat untuk melayani banyak rute kota-kota di seluruh tanah air dan kota-kota ASEAN. giliran infrastruktur Bandaranya yang belum siap menampung. Alamak! Inilah salah satu dilema negeri yang mulai maju dan makmur seperti Indonesia saat ini


Sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/529d226af7ca17561c0001ea

Hosting

Hosting
Hosting

TryOut AAMAI

Hosting Idwebhost

Hosting Idwebhost
Hosting Handal Indonesia

Belajar Matematika SD

Popular Posts

Arsip Kaskus HT

 
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger