Perkembangan Travel Photography saat ini semakin pesat, dahulu kita selalu membawa DSLR dan lensa â" lensa besar jika mau Traveling. Tetapi saat ini kita cukup membawa kamera mirrorless yang kecil dan ringan tetapi kualitas foto sama dengan DSLR, belum lama kita dimanjakan dengan teknologi Mirrorless tetapi sekarang sudah ada perkembangan Drone Photography, yang sangat memanjakan para Travel Photographer.
Seorang Travel Photographer banyak memanfaatkan teknologi untuk menunjang kariernya, karena Travel Photographer diharapkan bisa membuat foto wisata yang baik dan bagus. Tujuan utama seorang Travel Photographer membuat karya foto yang baik adalah agar orang yang melihat foto travel tersebut menjadi tertarik dan ingin ketempat tersebut. Objek utama memotret traveling adalah dokumentasi alam, budaya, arsitektur dan kuliner. Untuk membuat foto yang berkualitas dibutuhkan lensa yang bervariasi seperti tele, wide dan lensa lensa fix. Permasalahan yang banyak timbul ketika memotret pada saat traveling ketika kita berhadapan dengan lokasi yang susah dijangkau, tidak adanya bukit untuk memotret dari ketinggian membuat fotografer banyak menyewa heli atau pesawat udara untuk memotret aerial. Namun jika harus menyewa pesawat untuk kebutuhan aerial foto sangatlah mahal, misalkan untuk perjam menyewa heli saja bisa mencapai $3000. Jika anda tidak sedang assignment dan dibayari jelas uang segitu sangatlah mahal.
Berkat perkembangan teknologi yang kian pesat, dalam waktu satu tahun ini banyak bermunculan drone photography. Pada awalnya yang memanfaatkan teknologi drone untuk pengambilan aerial view ini adalah para videographer, tetapi lambat laun para Travel Photographer juga ikut memanfaatkan drone ini untuk kebutuhan fotografi travelnya. Untuk saat ini penggunaan drone untuk Travel Photography memang masih belum cukup popular, karena memang membawa peralatan menjadi lebih banyak dan ribet. Dan juga perkembangan kamera untuk Drone bertipe Quadchopter (baling baling 4) masih belum sebagus kamera DSLR maupun Mirrorless, sedangkan Drone Hexachopter (baling baling 6) sebenarnya paling ideal untuk memotret aerial karena drone tipe ini bisa mengangkat kamera DSLR dan Mirrorless dengan mudahnya, kendalanya adalah beratnya dan ribetnya peralatan. Sehingga tidak banyak travel photographer yang mau menggunakan drone.
Saat ini ada berbagai tipe dan jenis drone yang beredar dipasaran, ada istilah Hexachopter yang mempunyai baling baling sampai 6 dan drone tipe ini biasanya digunakan oleh videographer untuk membuat film dengan menerbangkan kamera DSLRnya. Tipe Hexachopter ini kekurangannya adalah sangat besar dan ribet, selain itu baterenya juga tidak bertahan lama (paling lama 10 menit). Tipe lainnya adalah Quadchopter, merk yang popular adalah DJI Phantom. Merk ini paling banyak digunakan oleh videographer dan fotografer karena ukurannya tidak terlalu besar, bisa menggunakan Go Pro sebagai kameranya dan baterenya pun bisa bertahan sampai 20 menit.
Objek Menarik untuk Fotografi Aerial.
Saat ini yang saya perhatikan ketika Fotografer memotret dengan Drone, mereka berlomba lomba untuk mengambil foto aerial setinggi mungkin. Semakin tinggi sehingga objek dibawah terlihat seperti google maps semakin bangga dengan hasil karyanya, padahal esensi dari aerial fotografi bukan dari semakin tinggi semakin bagus foto tersebut. Tetapi drone dan aerial foto membantu fotografer menentukan dan mencari angle yang pas objek tersebut untuk difoto. Dan drone ini berperan mencari angle yang pas untuk fotografer agar menemukan komposisi yang tepat, jadi memotret menggunakan drone tidak harus tinggi tapi sesuaikanlah dengan objek yang akan mau difoto.
1. Arsitektur yang besar dan megah sangat cocok untuk difoto menggunakan drone, begitupun sebaliknya jika arsitektur tersebut tidak besar dan berhimpit dengan bangunan lain tidak cocok difoto memakai drone. Dalam travel fotografi memotret arsitektur adalah hal yang gampang gampang susah, karena besarnya bangunan membuat lensa standar tidak cukup memotret bangunan tersebut, tetapi memakai lensa wide yang terlalu lebar juga membuat distorsi parah bangunan tersebut. Memang yang paling pas memotret bangunan megah adalah menggunakan drone.
2. Gunung dan bukit, pemandangan Gunung jika diambil dari bawah pasti akan biasa saja. Tetapi akan sangat berbeda jika kita mengambil view dari udara, contohnya foto Bromo yang saya tampilkan disini, kita bisa melihat jelas keseluruhan kawah dan bibir kawah yang sangat eksotis. Tetapi anda harus berhati hati memotret di daerah pegunungan, karena susahnya mencari signal GPS dan angin pegunungan yang sangat kencang membuat banyak drone bisa hilang karena force major alam yang tidak diduga.
3. Pantai juga sangat bagus difoto memakai drone, karena jika cuaca sedang terik dan cerah kita bisa melihat dengan jelas terumbu karang dari atas. Garis pantai dan iringan kapal atau perahu yang berjajar ditepi pantai atau yang sedang berada ditengah laut.
Membawa Drone saat Traveling.
Drone yang biasa saya gunakan untuk Traveling adalah tipe DJI Phantom Vision 2, kenapa saya memilih tipe ini karena tidak terlalu besar, ringan, dan tidak terlalu ribet membawanya ketika traveling. Tetapi Drone merupakan alat elektronik yang juga ringkih jika kita tidak apik membawanya bisa membuat rusak barang tersebut. Saran saya untuk membawa bawa drone ini pakailah hardcase, sehingga jika tertindih tidak rusak. Dan carilah hardcase yang bisa dimasukkan kedalam kabin pesawat, jangan sekali kali untuk memasukkan drone ini kebagasi. Kecuali jika anda punya tas hardcase yang super safety seperti pelican dan punya busa yang banyak, karena banyak komponen elektronik yang sangat rentan rusak jika terbanting. Memang tampak luar tidak akan rusak, tetapi siapa tahu komponen dalamnya ada yang terlepas.
Yang harus dipahami tentang Fotografi Drone.
Drone merupakan hobi aerial modeling yang saat ini semakin banyak peminatnya, harganya yang terjangkau membuat banyak orang bisa membelinya. Tetapi saat ini yang saya lihat banyak orang membeli drone karena gengsinya tapi bukan kebutuhannya, kenapa saya bilang gengsi. Karena banyak sekali aksesoris yang sebenarnya tidak dibutuhkan dibeli oleh para penggemar drone, dan banyak yang mengupgrade dronenya agar bisa terbang setinggi tingginya.
Padahal essensi dari Fotografi drone bukan dari tingginya drone itu digunakan, tetapi karena fleksibilitas manuver dan angle yang tidak terbatas yang bisa diabadikan melalui drone. Tidak perlu tinggi tingi untuk mengambil angle yang bagus, disesuaikan dengan kebutuhan. Dari Photography Drone kita bisa mengexplore angle yang sangat terbatas, misalnya ketika kita ingin memotret Gedung bertingkat. Begitu susahnya akses banyaknya pepohonan dan lokasi tempat yang menyusahkan kita untuk mengambil foto bagus. Tetapi itu bisa dipecahkan oleh drone fotografi melalui aerial viewnya. Jadi gunakanlah drone untuk mengambil angle yang susah dijangkau dan manfaatkanlah fleksibilitas dari drone tersebut untuk mengambil angle yang kreatif yang tidak terpikirkan oleh orang lain.
Text & Photography oleh Barry Kusuma (Travel Photographer).
www.alambudaya.com (www.alambudaya.com) (Travel and Photography, Travel Journey from Barry Kusuma.)
http://instagram.com/barrykusuma (Inspiring Photos through the Lens)
www.barrykusuma.com (www.barrykusuma.com) (Gallery Foto, dari Sabang sampai Merauke)
Follow my Twitter for Free Travel Tips @BarryKusuma (twitter.com)
"Traveling Indonesia is like a box of chocolates, you never know what you're gonna getâ
Sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/547bd1a8138b46cc408b4578