Spoiler for NO REPSOL:
Kemarin masih ragu, tapi membaca berita hari ini sedih luar biasa, marah dan geram!
Sekali lagi, Ujian Nasional menimbulkan korban. Kali ini teman kita, Leony Alvionita.
Mungkin ada yang bilang dia pengecut. Mungkin ada yang bilang dia lebay! Tidak!
Bayangkan, setahun sudah persiapan dengan bimbingan belajar dan try out dengan banyak pengorbanan. Tiba-tiba menteri pendidikan ngetweet beberapa hari menjelang UN bahwa soal UN berstandar internasional. Dan seperti yang teman-teman rasakan baik UN SMA dan UN SMP, banyak sekali soal yang diluar apa yang dipelajari.
Dan ketika kami menanyakan mengapa soal begitu sulit diluar apa yang kami pelajari,
jawabanmu begitu enteng, âTidak ingin anak-anak jadi manjaââ¦
Siapapun yang sudah berusaha keras, tapi menghadapi kenyataan yang mendadak pasti tidak siap dan kelimpungan. Setahun persiapan pun percuma bila soal yang keluar diluar apa yang dipersiapkan.
Dan informasi itu HANYA MELALUI TWITTER!
Menteri apaan itu?!
Apakah semua orang di Indonesia punya twiter?
Teman-teman kita di pelosok?
Bayangkan jika kita berada pada posisi Leony pun pasti kalut. Ditengah situasi kalut itu ada teman yang menyodorkan bocoran. Dan seperti kita tahu, bocoran UN sudah lama beredar jauh-jauh hari. Dan selanjutnya agan-agan bisa menebak apa yang akan dilakukan oleh Leony, yak benar,
Leony memilih jalan bunuh diri!
Leony adalah KORBAN KESEMBRONOAN MENTERI PENDIDIKAN! Sembrono menyiapkan soal standar internasional yang itu pun terbukti menjiplak soal PISA. Sembrono mensosialisasikan soal standar internasional ke guru dan pelajar di seluruh Indonesia. Sembrono dalam menyelidiki bocoran UN SMP yang selalu menuduh siswa dan guru tanpa menyelidiki lembaganya sendiri. Sembrono memutuskan untuk ngotot melaksanakan Ujian Nasional meski melanggar keputusan MA tahun 2009 yang menangguhkan Ujian Nasional.
Mungkin ada yang bilang kematian Leony sia-sia. Tapi kita bisa berjuang agar kematian Leony tidak sia-sia, dengan perjuangan kita untuk menolak Ujian Nasional sebagai syarat kelulusan!
Quote:Jangan biarkan adik, keponakan, anak-anak kita nanti menjadi korban berikutnya dari jahanamnya ujian nasional.
Quote:Leony Tinggalkan Kesan Bagi Teman-temannya
TRIBUN-BALI,COM, TABANAN - Sudah dua hari dan dua mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian Nasional (UN) SMP diikuti oleh Leony Alvionita S (14), siswi SMP Negeri 1 Tabanan. Namun, untuk dua mata pelajaran lagi yang akan diujikan hari ini (yakni Bahasa Inggris) dan besok (IPA), dipastikan Leony tak akan lagi bisa mengikutinya.
Leony yang akrab dipanggil Onik telah menghadap Sang Maha Pencipta dengan cepat, mengejutkan keluarga, teman-teman sekolah dan gurunya. Selasa (6/5) menjelang siang itu, setelah mengerjakan UN bidang studi Matematika, Onik mengakhiri hidupnya.
Siswi kelas X SMPN 1 Tabanan ditemukan menggantung dirinya menggunakan dasi seragam sekolah di kediamannya Jalan Mawar nomor 51 Tabanan.
Menurut Keterangan Kapolres Tabanan, AKBP Dekananto Eko Purwono, Onik nekat mengakhiri nyawanya karena diduga kecewa tidak bisa menjawab soal Matematika UN.
âKorban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Kasih Ibu Tabanan,â ujarnya. Namun, jiwa Onik tak tertolong, dan dinyatakan meninggal dunia pada pukul 11.30 Wita.
Dari obrolan beberapa warga sekitar rumah keluarga Onik, seusai ujian Onik pulang dan mengobrol dengan ibunya tentang situasi UN. Onik memberitahu ibunya bahwa dia mendapat contekan dari temannya.
Mendengar itu, sang ibu langsung memarahi Onik, karena dianggap belajar Onik selama sebelum UN menjadi sia-sia jika dia mencontek saat UN.
Onik lantas ngambek dan masuk ke kamarnya. Sang ibunda mengira Onik ganti baju di dalam kamar. Namun, setelah namanya dipanggil, dan dari dalam kamar tak ada jawaban, sang ibunda lantas masuk kamar.
Ternyata Onik didapati sudah dalam posisi gantung diri dengan menggunakan dasi. Hariadi, guru Agama Budha SMPN 1 Tabanan yang selama ini cukup mengenal Onik, mengatakan bahwa muridnya itu tergolong paling menonjol kemampuan akademiknya.
âSaya kaget membaca status BlackBerry teman-temannya, yang menginformasikan Onik meninggal dunia,â ujar Hariadi.
Hariadi tak menyangka Onik bisa berbuat senekat itu. Pasalnya, tak ada gelagat aneh yang tampak pada pribadi Onik. Bahkan, gadis berusia 14 tahun itu pernah diikutkan lomba ceramah agama Budha dalam bahasa Inggris. âDia cerdas, dan akrab dengan teman-temannya,â terangnya.
Pada saat diberi tugas pun, kata Hariadi, Onik selalu mengerjakannya tepat waktu dan disiplin. Hariadi sempat bertemu Onik setelah ujian kemarin.
Satu di antara teman Onik, Shasha Bella, merasa kehilangan dengan kepergian Onik. Namun, Shasha tak berkenan memberikan keterangan lebih lanjut karena hendak belajar. âYang pasti saya sedih, dia orangnya cantik dan baik,â ucapnya.
Sementara itu, dalam kalimat terakhirnya di twitter tertanggal 5 Mei, Onik yang memiliki akun @liony_alvionita menulis âEh ternyata sekarang tanggal 5â³. Pada tanggal 27 April, ia menulis âsepahit-pahitnya hidup pasti akan manis pada waktunyaâ
Sementara itu, tadi malam doa terus dilantunkan di rumah duka Kertha Semadi, Denpasar, tempat di mana jenazah Onik disemayamkan. Tangis dari sanak keluarga, kerabat serta kawan-kawan Onik seakan tak berhenti ketika mereka bertandang di rumah duka itu. Mereka larut dalam kesedihan.
Air mata menetes dari sejumlah teman sekolah yang menghadiri persemayaman Onik berbaur dengan panjatan doa. Banyak kerabat tidak menduga bahwa anak keempat Sugiartama itu meninggal dunia dengan cara nekat hanya karena hal sepele.
Sejumlah kerabat yang datang langsung menghampiri Sugiartama, ayahanda Onik. Mereka menanyakan tentang kepergian Leony secara mendadak.
Dengan tabah Sugiartama menceritakan kepergian anak perempuannya tersebut. Kepada Tribun Bali, Sugiartama mengaku urusan telah diserahkannya ke pada pihak kepolisian.
Ia sendiri tidak menduga sama sekali kepergian anaknya secepat itu. Padahal, saat pulang sekolah kemarin, Sugiartama sendiri yang menjemput Leony. âTidak ada firasat apapun saat itu. Sikap Leony juga seperti biasanya, tidak ada yang berbeda,â tuturnya.
Meninggalnya Leony sangat disesali, karena di lingkungan keluarga sama sekali tidak ada masalah. Sugiartama pun tidak menyangka ujian nasional menjadi pemicu anak perempuannya nekat mengakhiri hidup.
âSelama ini Leony sudah belajar dan mengikuti bimbingan belajar. Keluarga berpikir tidak menjurus ke sana (bunuh diri),â imbuh Sugiartama, yang tampak terpukul.
Rencananya, pemakaman Leony akan dilakukan pada 9 Mei nanti. âDikremasi atau dikubur di Tabanan masih belum tahu. Keluarga masih rembuk,â ucap Sugiartama.(Tribun Bali Cetak)
SOAL YANG MIRIP ATAU TERINSPIRASI ATAU PLAGIAT??
SEKILAS INFO
Quote:Tweet duka & sikapmu dengan hashtag
#RIPLeonyAlvionita
Quote:
BAGI YANG ISO BOLEH TIMPUK ANE
TIDAK MENGHARAPKAN
MINIMAL
PENDAPAT AGAN-AGAN
Quote:Original Posted By anrico17 âº
Wew, brati pendidikan kita sekarang udah makin kacau aja ya, ane gara gara baca ini jadi sedih, masa usah belajar susah susah setahun, eh tiba tiba soalnya diganti yang jauh lebih susah.. Itupun bener bener mepet... Gimna para murid siap.
Tapi ane ada sedikit rasa bersyukur, karena ane tahun lalu ikut UN SMP, dan menurut ane, soalnya gak susah dan gak gampang... Ada yang dapet paket yang susah, ada yang gampang...
Makanya, ane dari dulu sejak SD gak suka yang namanya UN, gak semua anak pinter, kalo standarnya aja udah susah, ya mau gimana nasib yang lain?
Quote:Original Posted By 3rdvan âº
ane setuju sama agan ini
tapi menurut ane peran orang tua juga penting lho gan,
dari tulisan diatas ane kok ngira ibunya juga bersalah ya gan,
kenapa harus dimarahin kalo dia nyontek, menurut ane itu salah satu interaksi sosial di sekolah, itu masih menunjukkan adanya sosial antar siswa.
Kalo menurut ane harusnya dia menghargain kejujuran almarhum Leony, karena dia berani bilang jujur kalo dia habis nyontek.
Ayolah buat orang tua , jangan terlalu akademis, semuanya di ukur dengan nilai dan hasil UAN yang tinggi. Jangan lupa kalo kita masing2 masih punya hal lain yg bisa dinilai selain kemampuan akademis.
#RIPLeonyAlvionita
Quote:Original Posted By HayateAyasaki âº
kalo gw liat, itu cuman soal sederhana yang diubah jadi soal cerita.
mungkin para peserta pengennya soalnya dibuat jadi "berapakah panjang sisi miring segitiga siku-siku sama kaki dengan masing-masing panjang kaki 150 M?"
Maaf, gw ga ngebelain mentri dalam hal ini. tapi tindakan yang diambil korban sampai bunuh diri itu merupakan tindakan bodoh. apalagi cuman karena soal yg dipanjangin sedikit jadi soal cerita.
Semoga korban diampuni dosanya dan diterima di sisiNya.
edit.
setelah gw baca lebih lagi, menurut gw ortu korban juga salah
mustinya dihibur biar ga stress. bukannya dimarahin
btw gw mo komen lebih keras tapi ga jadi.. karena ini thread duka..
Quote:Original Posted By shamble22 âº
Sebelomnya ane minta maaf kpd agan2 sekalian yg baru saja menghapadi UN
Ane bukannya belain pak mentri
Ane dlo juga pernah hal serupa walau tak sama,,ane pertama kali siswa yg menggunakan kurikulum KTSP angkatan 2007,,walaupun pada saat itu rasanya kayak kelinci percobaan tp ane dan seangkatan berusaha buat hadapin kurikulumnya beserta tetek bengeknya,,dan alhamdulillah semuanya terlewati,,
Yang jadi pembelajaran bagi ane walaupun yg pertama memakai kurikulum baru kalo ada niat belajar sungguh2 pasti akan mudah terlewati,,begitu juga dengan agan2 yg lagi menghadapi UN skg,,walaupun terasa berat tp ane rasa agan2 sekalian mampu menghadapinya,,berprinsiplah " kalo orang disana bisa,,kenapa kita tidak"
Jgn menganggap bahwa apa yg sebenarnya bisa kita lakukan tp merontokan semangat kita,,
Hikmahnya "Jangan menyerah sebelom berusaha"
Ane doain semoga agan2 yg baru selesai UN lulus dengan nilai yg memuaskan
Good Luck Gans
Dan bagi almh Leony Alvionita
Semoga tenang di sisiNya
Quote:Original Posted By omari0n âº
seriusan ini standart soalnya ???
gilak enak banget kalian
ini sih logika2an doank ..
yah kematian si leony bisa di jadikan pelajaran buat pihak pemerintah dan anak2 didik ..
pemerintah salah iya ! parah tuh si nuh ..
sumpah indon emang sampah banget ..
kalau emang bener2 pemberitahuan sepenting ini cuma via twitter ..
buat anak2 didik, yang harus kalian tahu . kalau kalian gak cuma sampe disini main nya .. masih lanjut .. kalau pun gak lulus, ya udah ..
kemudian percaya diri lah .. katanya tingkat akademisi tinggi, kok nyontek ?
mungkin nih anak lebih terbeban setelah di amuk ibu nya, karena merasa tidak ada yang mendukung dia dalam saat terjepit ..
Quote:Original Posted By agungtralala âº
yang patut disalahkan di sini memang menteri pendidian dan ibunya Leony. kalau ane liat tipikal cewek SMP kek Leony ini orangnya tekun dan rajin belajar. tapi karena jiwa SMP adalah jiwa2 labil jelas tekanan demi tekanan bocoran UN pun ingin dia pakai apalagi teman2nya juga sama pake bocoran. kalau Leony bukan seseorang gadis SMP yang baik, jelas tidak mungkin dia meminta ijin untuk menggunakan bocoran UN tersebut kepada ibunya. pake bocoran ya pake aja. soal iuran bisa dia minjem dulu sama temennya.
di sinilah Leony menjadi sangat yakin ingin bunuh diri. Ibunya mensupport anakanya dengan jalan yang salah. seharusnya beri Leony kata motivasi positif bukannya justru "omelan" yang dia dapat. Dilarang make bocoran, kalau tidak lulus UN ibunya pasti akhirnya ngomel juga dan teman Leony make bocoran nilai pasti pada bagus. Dia menjadi malu kalau tidak lulus sendirian. Pasti seperti itu jalan pikiran bocah SMP.
Leony itu masih bocah bau kencur. sangat sedikit persentasenya dia punya pikiran terbuka.
kalau di negara maju ada kasus serupa. yang akan dipenjarakan adalah orang tuanya karena dianggap lalay
Quote:Original Posted By nicecendol âº
ane pernah baca gan di suatu akin twitter @TolakUN kalo ga salah ada artikel keren gini
suruh mentri si NUH itu kerjain itu soal UN sekarang dengan nilai yang bagus (karena nilai dnem di jadikan.juga acuan masuk PTN kan.gan) , gak nilai bagus deh, penting kerjakan aja, kalau sampai si muhammad nuh bilang "ini bukan bidang saya" , SAMA PAK, smua orang punya bakat sendiri2, anda tidak bisa menstandartlkan smua anak dengan UN, anda tidak bisa mengadu anak dengan bakay fisika dengan anak dengan bakat seni,
kalo kata einsten ya gan
"apabila anda hanya menilai hewan dari cara dia memanjat, maka anda akan melihat ikan adalah yang terbodoh" kuranglebihnya gitu
page one gan
Quote:Original Posted By gordon212 âº
Kasus seperti ini harusnya diseret ke meja hijau gan, kasusnya kebijaksanaan yg mengakibatkan kerugian hingga menyebabkan kematian...
Itu menteri gw rasa cuma mau ngambil untung dari dana pendidikan..
Kata einstein
Quote:Original Posted By catatanforexq âº
mungkin ini sudah jalan gan, kita bermimpi ingin melahirkan ratusan, ribuan bahkan jutaan orang macam habibi, bagaimana mungkin apabila sistem penilaian pendidikannya tidak dinaikkan
semua pasti setuju untuk suatu kemajuan pasti akan ada suatu pengorbanan, negara jepang jugamembayar hal tersebut tapi apakah mereka menganti kebijakannya?Singapura juga mengaami hal yang sama
Proses ini juga bagian daripada penyempurnaan dari suatu sistem saat ada penolakan berarti akan ada solusi dari suatu kebijakan, yang saya lihat adalah pada kualitas guru atau tenaga pengajar yang tidak seragam, seperti contoh kasus ini:
http://forum.detik.com/-t836368.html
Jadi permasalahan utama sekarang pada kualitas guru/tenaga pengajar / infrastruktur yang tidak seragam, semoga kebijakan pemerintah ke depannya adalah meningkatkan kualitas guru dalam rangka penyeragaman kualitas bukan dengan menghilangkan sistem UN
Tetapi kalo mengikuti keinginan masyarakat untuk menghilangkan UN saya rasa pemerintah telah gagal dan telah hilang wibawanya
saya juga berduka atas meninggalnya dik Leony, tapi juga perlu diingat bagi rekan2 peserta UN lainnya, bunuh diri hanya melarikan diri dari masalah dan sesuatu yang sangat dibenci Tuhan
Semoga setelah masuk api penyucian kelak dapat bergabung dalam pangkuan Bapa.
RIP for Leony
Quote:SUMUR
Quote:THREAD ANE YANG LAIN GAN:
COSPLAYER INI MENGGEMASKAN
WANITA YANG RELA MENJUAL KEPERAWANANNYA
JOURNEY TO THE WEST
Sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/536ba2c18807e785088b4705