Wah langsung jadi HT, padahal baru ane post.. Thx Officer, dan agan2 sekalian
Quote: Kalian tidak percaya? Coba kalian tanya teman kalian yang sedang tinggal di Jepang, apa ini benar atau tidak.
Inilah 60 Kebiasaan Yang Akan Terbentuk Ketika Kamu Tinggal Di Jepang, Tapi Tidak Akan Berguna Di Negara Kita!
Karena ane spoiler 1 1, ente pencet Shift + X aja gan yg ga mau klik 1 1!
Quote:
Spoiler for : 1. Lupa cara untuk mengunci pintu. Bahkan ketika kalian ingat, kalian tidak akan peduli.
Spoiler for : 2. Berpikir semua polisi itu baik dan ramah. Mereka bercanda dengan kamu, dan bahkan meminjamkan uang untuk ongkos taxi.
Spoiler for : 3. Mereka tidak tahu uang palsu itu seperti apa karena tidak ada yang seperti itu di Jepang. Kecuali, uang fotokopi.
Spoiler for : 4. Tidak pernah mengunci sepeda ketika berhenti di suatu tempat untuk suatu keperluan. Tidak ada yang pernah dicuri meskipun meninggalkan barang bawaan di sepeda. Di Indonesia? Kalian harus siap beli sepeda baru.
Spoiler for : 5. Minum air keran ketika merasa haus. Kalauminum air keran di Indonesia bakalan keminum apa ya? Ecoli? Giardia? Shigella? Entamoeba histolytica? Di Indonesia, minum air keran dikira norak.
Spoiler for : 6. Tidak pernah menghitung uang kembalian dari kasir. Uangnya selalu pas, dan tidak ditukar dengan permen, atau ditawarkan untuk disumbangkan.
Spoiler for : 7. Membungkukkan badan ke semua orang termasuk ke orang asing. Di Jepang, sangat umum untuk membungkukkan badan.
Spoiler for : 8. Tidak pernah melakukan double-check kualitas produk yang dibeli di tempat, termasuk laptop. Tidak ada barang palsu di Jepang.
Spoiler for : 9. Tidak pernah melihat kiri-kanan ketika menyeberang jalan. Di Indonesia, kayaknya perlu untuk senam leher lebih dulu.
Spoiler for : 10. Bertelanjang kaki ketika di rumah. Kalau di Indonesia, sepertinya masih banyak yang bertelanjang kaki juga.
Spoiler for : 11. Tidak pernah bertanya siapa sebelum membuka pintu.
Spoiler for : 12. Tidak tahu bagaimana cara membuang sampah. Sampah yang bisa dibakar atau tidak bisa dibakar? Bahkan kita harus melihat kalender untuk mengetahui sampah jenis apa yang boleh dibuang hari ini.
Spoiler for : 13. Menjadi pemakan sayuran.
Spoiler for : 14. Mulai berpikir kalau pembajakan itu ilegal.
Spoiler for : 15. Kehilangan keingintahuan untuk makan di restoran. Semua restoran terlihat sama di Jepang. Menu yang sama, harga yang sama.
Spoiler for : 16. Meletakkan payung di tempat payung di luar rumah. Tidak masalah. Tidak akan ada yang mencurinya.
Spoiler for : 17. Tidak tahu bagaimana cara memilih sayuran yang berkualitas. Semuanya terlihat bagus di supermarket.
Spoiler for : 18. Tidak bisa menawar. Semua harga di Jepang sudah nett.
Spoiler for : 19. Tidak tahu bagaimana cara membuka pintu, kecuali pintu rumah sendiri, karena semuanya menggunakan pintu otomatis.
Spoiler for : 20. "Sumimasen" jadi kata-kata yang umum diucapkan.
Spoiler for : 21. Lupa cara berselisih. Jepang sangat damai.
Spoiler for : 22. Tidak perlu membawa kertas tissue ketika pergi. Setiap toilet umum mempunyai kertas toilet.
Spoiler for : 23. Terbiasa membawa 2 dompet. Satu untuk uang kertas. Satu untuk uang koin.
Spoiler for : 24. Tidak perlu khawatir tidak ada lift untuk pengguna kursi roda atau kereta bayi.
Spoiler for : 25. Percaya penuh dengan ramalan cuaca. Kalau dikatakan tidak akan hujan jam 2 siang, maka saya akan keluar jam 3 siang tanpa payung.
Spoiler for : 26. Tidak perlu khawatir dengan sedikitnya jumlah makanan yang dibeli.
Spoiler for : 27. Cenderung percaya kalau sea food lebih murah daripada daging.
Spoiler for : 28. Sangat merasa bahwa membuang sampah dan meludah sembarangan adalah tindakan yang jahat.
Spoiler for : 29. Tidak perlu khawatir akan terdiskriminasi karena perbedaan aksen.
Spoiler for : 30. Tidak perlu khawatir akan dicap aneh oleh orang karena "hanya mencoba tidak membeli" di toko mainan. Kalau di Indonesia? Mungkin penjual malah akan marah-marah.
Spoiler for : 31. Berpikir bahwa kota yang bersih adalah kebutuhan dasar manusia.
Spoiler for : 32. Berpikir kalau setiap sudut tempat umum harus mempunyai vending machine.
Spoiler for : 33. Melupakan paham "barang murah semuanya jelek". Karena toko 100 yen (sekitar 10.000an) memang sangat murah tapi sangat bagus!
Spoiler for : 34. Percaya kalau semua sale dan diskon di suatu toko itu benar-benar sale dan diskon. Saya rasa, di Indonesia masih ada yang menaikkan dulu harga dasar barangnya.
Spoiler for : 35. Bersiaplah untuk terkejut ketika ada berita tentang kecelakaan. Di Jepang, sangat sedikit kecelakaan yang terjadi karena memang tingkat disiplin orang Jepang di Jalan sangatlah tinggi.
Spoiler for : 36. Berpikir kalau membuat kesalahan itu adalah hal yang aneh.
Spoiler for : 37. Berpikir kalau semua makanan itu aman dan bersih.
Spoiler for : 38. Terbiasa dengan menunggu transportasi publik sesuai jadwal. Waktu keterlambatan kereta api di Jepang cuma 0,19 detik!
Spoiler for : 39. Merasa normal bertemu dengan orang tua dengan semangat yang tinggi.
Spoiler for : 40. Percaya kalau iklan itu benar.
Spoiler for : 41. Walaupun tidak ada yang melihat, tetap mengangguk ketika sedang berbicara di telepon.
Biasanya orang Jepang mengangguk dan mengatakan "Hai, Hai..." di telepon.
Spoiler for : 42. Keluar dari kereta secara otomatis untuk memberi jalan kepada orang di belakang ketika kereta nya terlalu penuh.
Spoiler for : 43. Menekan tombol lantai kemudian menahan tombol buka secara alami untuk pengunjung lain di dalam lift.
Spoiler for : 44. Tidak pernah membunyikan klakson ketika menyetir. Tidak pernah membunyikan bel ketika naik sepeda.
Spoiler for : 45. Berbicara "Japanglish" ketika berbicara "English".
Spoiler for : 46. Tidak perlu khawatir walaupun resleting tasmu terbuka. Bahkan ketika meninggalkannya di kursi ketika pergi untuk memesan kopi starbucks.
Spoiler for : 47. Berdiri di sebelah kiri eskalator, memberikan jalan untuk orang lewat di sebelah kanan (untuk Osaka, ada di sisi sebaliknya).
Spoiler for : 48. Menyimpan sampah di dalam tas dan membuangnya di rumah.
Spoiler for : 49. Selalu membawa sapu tangan dan asbak portable.
Spoiler for : 50. Menunggu sampai lampu lalu lintas bewarna hijau meskipun tidak ada mobil yang lewat di jalan.
Spoiler for : 51. Antri untuk semua hal.
Spoiler for : 52. Merasa wajar ketika menerima bungkukan badan di tempat pelayanan umum.
Spoiler for : 53. Meletakkan handphone dan dompet di saku belakang, setengahnya dibiarkan terlihat oleh mata orang.
Kalau di Indonesia, sepertinya sudah hilang begitu saja diambil copet.
Spoiler for : 54. Duduk di taman dengan bebas. Di Jepang banyak sekali taman yang tersebar.
Spoiler for : 55. Membersihkan sepatu sekali dalam setahun. Kok bisa?
Lihat, bersih sekali kan jalanannya? Tidak perlu lagi repot-repot membersihkan sepatu saking bersihnya jalanan di Jepang.
Spoiler for : 56. Tidak pernah mengecek apakah ada tissue toilet di dalam toilet karena hampir semuanya adalah toilet elektronik.
Spoiler for : 57. Jangan merokok di jalanan. Carilah smoking area.
Spoiler for : 58. Tidak perlu mencuci sayuran dengan benar. Bahkan terkadang memasaknya langsung tanpa mencucinya.
Spoiler for : 59. Tidak panik ketika gempa terjadi.
Spoiler for : 60. Naik kereta api, pergi bekerja, membayar tagihan, semuanya tepat waktu.
Semua kebiasaan ini dapat terjadi karena tingkat sosial masyarakat Jepang yang tertata dengan sangat baik, contohnya, tingkat kriminalitas yang rendah.
Quote:SUMBER 1
SUMBER 2
Quote:Original Posted By Silahkan diliat juga gan âº
[Must Read] Trik - Trik Social Media Yang Mungkin Agan Belom Tahu
Agan Suka Dengan Hamster Yang Menggemaskan? Coba Lihat Dulu Pantat Hamster
Patah Hati,Gadis Cantik Ini Broadcast di Instagram,lalu Bunuh Diri(+Gambar Dia Tewas)
Kisah Shoko Tendo, Putri Bos Yakuza: Tatto, Diperkosa, Hingga Membuat Buku
23 Adegan Fail Akibat Nge-Pause di Saat Yang Salah
Maukah Agan Naik Pesawat Bersama Pramugari Sexy Ini?
Agan Pasti Ngakak Klo Liat Orang Kaya Gini Di Angkot
Geng Modern Kini Anggotanya Anak Sekolahan Gan! (BB 17++,Agak Sadis)
Pasang Foto Cewek IGO Sexy, Cara Mudah Populer Di Sosmed (Bonus Foto IGO Gans!)
Hot Mama Yang Berkarir Cemerlang di Bollywood
5 Hal yang Harus Didapet Biar Liburan Gak Sia-Sia
Sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/53684be7ab07e721518b45e3