Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie asyik menunggang kuda, Senin(5/5/2014).
Ical 'Mengalah' Jadi Cawapres Prabowo? Golkar: Dibahas di Rapat DPP
Senin, 05/05/2014 17:57 WIB
Jakarta - Dalam pertemuan 'koalisi helikopter' hari ini, capres Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) memberikan isyarat bersedia jadi cawapres dari capres Partai Gerindra Prabowo Subianto. Isyarat itu bisa saja ditegaskan Ical di saat rapat bersama pengurus DPP Selasa (6/5) besok malam.
"Besok malam akan ada rapat DPP. Bisa saja itu (Ical jadi cawapres Prabowo) dibicarakan pada rapat besok malam," kata Jubir Partai Golkar Tantowi Yahya ketika dihubungi, Senin (5/5/2014).
Rapat DPP Golkar yang dihadiri para pengurus akan dimulai pukul 19.30 WIB besok di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakbar. Nantinya, pelaksanaan Rapimnas akan dibahas juga dalam rapat tersebut.
"Kapan pelaksanaan Rapimnas? Apakah DPD diundang? Itu akan dibahas pada rapat besok," ujarnya.
Namun Tantowi belum mau berspekulasi tentang kepastian duet Prabowo-Ical. "Apapun isu terkini setelah Pileg akan dibahas pada Rapimnas," jawabnya.
Selain rapat DPP esok hari, Ical juga rencananya akan menerima ormas dan sayap Golkar malam ini di rumahnya di Menteng, Jakpus. Perwakilan ormas dan sayap akan menyerahkan 7 butir kesepakatan hasil rapat pada Jumat (2/5) lalu.
"Malam ini kita serahkan 7 butir itu ke Ketum, sama seperti yang kita lakukan saat bertemu Ketua Wantim Pak Akbar," kata Ketum Satkar Ulama (ormas Golkar) Aly Yahya saat dihubungi terpisah.
Usai bertemu dengan Prabowo di Bojong Koneng siang ini, Ical menyatakan kesiapannya untuk jadi cawapres Prabowo.
"Nomor satu, nomor dua bagi kami tidak ada masalah, kita tidak masalah. kita sama-sama berfikir yang lebih baik bagi negara," papar Ical terpisah.
http://news.detik.com/pemilu2014/rea...at-dpp?9911012
Ical Tak Persoalkan Jadi Capres atau Cawapres
Senin, 5 Mei 2014 16:34 WIB
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie atau akrab disapa Ical tak mempermasalahkan apakah dirinya diusung menjadi capres atau cawapres dalam pemilu Presiden 2014.
Hal itu diutarakannya usai bertemu Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto di kediaman Prabowo di desa Bojong Koneng, Bogor, Jawa Barat. Ical mengatakan siapa capres-cawapres yang didukung Golkar, akan diketahui sebelum tanggal 18 Mei.
"Saya sudah bilang, kalau bisa dua Presiden enak. Tapi sama-sama mau nomor satu atau dua, tidak masalah. Saya sudah katakan, Presiden dan Wakil Presiden hanya instrumen untuk kesejahteraan rakyat," ujar Ical, Senin (5/5/2014).
Menurutnya baik dirinya maupun Prabowo tidak mempermasalahkan siapa yang harus diusung menjadi capres. Ia kembali menegaskan posisi Presiden dan Wakil Presiden hanya instrumen saja.
"Kesamaannya itu, kami katakan posisi itu (Presiden-Wakil Presiden), hanya instrumen saja untuk memperbaiki negara," imbuhnya.
http://www.tribunnews.com/pemilu-201...-atau-cawapres
Pengamat: Jadi Cawapres Pun Ical Sulit Menang
Senin, 5 Mei 2014 | 13:34 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com â" Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical disarankan mengubur ambisinya, baik menjadi calon presiden maupun calon wakil presiden. Menurut pengamat politik Heri Budianto, Golkar harus merelakan Ical untuk tidak maju pada pemilu presiden mendatang karena elektabilitasnya yang rendah.
"Menurut saya memang sudah saatnya ARB melepas hasratnya untuk maju sebagai capres dan bahkan cawapres," ujar Heri saat dihubungi Kompas.com, Senin (5/5/2014).
Heri menilai, jika Ical tetap memaksakan diri maju di pilpres, maka Golkar akan sulit duduk di pemerintahan. Meskipun menurunkan target menjadi cawapres, kekuatan Ical untuk mendongkrak suara dinilai masih lemah.
Menurut Heri, sebaiknya Golkar mengusung tokoh lain untuk menjadi cawapres. Ia menyebutkan tiga nama yang potensial, yakni politisi senior Golkar Jusuf Kalla, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung, dan Ketua DPP Golkar Priyo Budi Santoso.
Selama ini, pencalonan Ical sebagai capres terus digoyang oleh sejumlah elite di internal Golkar. Salah satu yang memicu adalah tingkat elektabilitas yang dinilai tak mampu bersaing dengan dua bakal calon lain, Prabowo Subianto dan Joko Widodo. Salah satu pendiri Golkar, Suhardiman, bahkan meminta Ical untuk mundur dari pencapresan.
Heri yakin pergolakan di internal Golkar mengenai pencapresan akan selesai setelah dibawa ke rapat pimpinan nasional dalam waktu dekat. "Golkar partai berpengalaman. Perbedaan seperti apa pun akan mencair," ujarnya.
Berdasarkan hasil hitung cepat, Golkar tidak dapat mengusung capres-cawapres sendiri lantaran suaranya pada pemilu legislatif kemarin hanya sekitar 15 persen. Untuk itu, Golkar tengah membangun koalisi, salah satunya dengan Partai Gerindra.
http://nasional.kompas.com/read/2014...l.Sulit.Menang
--------------------------
Yang penting bisa ikut berkuasa, menjadi orang nomor 2 di republik ini seandainya Prabowo menang Pilpres!
Sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/53679d81c907e7ff478b45b1