Assalamu'alaikum, halo gan and sist nubitol mau ikutan ngeramein jagad thread kaskus nih Mumpung masih suasana Imlek ane mau coba berbagi info tentang salah satu tradisi perayaan umat Tionghoa. Beberapa hari lalu umat Tionghoa merayakan Hari Besar Imlek dan 15 hari setelah perayaan Imlek diadakan yang namanya perayaan Cap Go Meh. Nah, apa sih Cap Go Meh itu? ga usah panjang lebar langsung disimak aja thread ane
Spoiler for cek repost:
Quote:Di Indonesia, Hari Raya Yuan Xiao lebih dikenal dengan sebutan Hari Raya âCap Go Mehâ yang artinya adalah malam ke-15 Tahun Baru Imlek. Bulan Pertama (Zhen Yue [æ£æ]) dalam penanggalan Imlek disebut juga dengan istilah âYuan Yue [å æ]â. Dalam bahasa Mandarin, Malam disebut juga dengan istilah âXiao [宵]â. Jadi Yuan Xiao artinya adalah Malam dengan Bulan Purnama pertama dalam Tahun yang baru. Festival âYuan Xiaoâ disebut juga dengan Festival âShang Yuan [ä¸å è]
r />
Quote:Perayaan Festival Yuan Xiao atau perayaan Cap Go Meh sudah ada sejak 2000 tahun yang lalu saat Dinasti Han. Pada saat itu, Sebagaian besar Rakyat dan Bangsawan serta Kaisar adalah beragama Buddha yang kemudian mengetahui bahwa setiap Bulan Pertama Tanggal 15 Imlek para Bhikkhu akan melakukan penyalaan pelita untuk menghormati Buddha, maka Kaisar âHan Ming Di [æ±æå¸]â yang berkuasa saat itu memerintahkan untuk menyalakan Pelita di Istana dan juga semua Vihara untuk menghormati Buddha. Kaisar kemudian juga memerintahkan Rakyatnya untuk menggantungkan Lentera atau menyalakan Pelita di rumah masing-masing untuk menghormati Buddha.
Dalam Agama Buddha, Bulan Pertama tanggal 15 Imlek juga diperingati sebagai hari suci âMagha Pujaâ yaitu hari berkumpulnya 1250 arahat pada waktu yang bersamaan tanpa adanya kesepakatan terlebih dahulu untuk mendengarkan pembabaran Dhama dari Sang Buddha Sakyamuni, semua Arahat adalah Ehi Bhikku yang artinya adalah ditabhiskan oleh Buddha Sakyamuni sendiri.
Dalam Agama Tao [é"æ], terdapat istilah San Yuan Shuo [ä¸å 说] yang terdiri dari Festival âShang Yuan Jie [ä¸å è]â yakni jatuh pada tanggal 15 bulan pertama Imlek, Festival âZhong Yuan Jie [ä¸å è]â yang jatuh pada tanggal 15 bulan 7 Imlek dan âXia Yuan Jie [ä¸å è]â yang jatuh pada tanggal 15 bulan 10 Imlek. Mereka masing-masing bertanggung jawab atas Langit, Bumi dan Manusia. Tanggal 15 bulan Pertama adalah Shang Yuan Jie yang juga bertanggung jawab atas Langit, memiliki makna sukacita. Pada Hari tersebut juga harus menyalakan Lampu Pelita.
Dalam Perkembangannya, penyalaan lampu pelita di Dinasti Han hanya satu hari, sampai pada Dinasti Tang menjadi 3 hari, Dinasti Song menjadi 5 hari, Bahkan saat Dinasti Ming, perayaan penyalaan Lampu Pelita ini dimulai pada hari ke-8 sampai hari ke-17 bulan pertama Imlek (tepat 10 hari). Pada Dinasti Qing, Perayaan Festival Yuan Xiao dipersingkat menjadi 4~5 hari, tetapi bentuk perayaan diperbanyak seperti adanya kegiatan barongsai dan tarian Naga.
Ada beberapa cerita dan dongeng mengenai asal usulnya Festival Yuan Xiao (Cap Go Meh), diantaranya adalah Cerita tentang penyalaan Lampu dan Pemberantasan pemberontakan keluarga Lv di Dinasti Han.
Spoiler for Cerita tentang Penyalaan Lampu:
Quote:Pada Zaman dulu, banyak terdapat Raksasa dan Binatang buas yang sering menganggu umat Manusia. Oleh Karena itu, masyarakat saat itu membentuk pasukan untuk mengusir raksasa dan binatang buas tersebut. Suatu hari, seekor burung dewa tersesat dan jatuh ke bumi sehingga tidak sengaja dibunuh oleh para pemburu binatang buas tersebut. Kaisar Langit mengetahuinya dan sangat marah sekali yang kemudian memerintahkan para tentara langit untuk menghukum umat manusia dengan cara membakar bumi pada tanggal 15 bulan pertama penanggalan Imlek.
Seorang Putri dari Kaisar Langit yang sangat berbaik hati sangat sedih dan tidak tega untuk melihat umat manusia yang tidak bersalah mengalami penderitaan tersebut. Putri tersebut secara diam-diam turun ke bumi untuk memberitahukan perintah kaisar langit tersebut kepada umat manusia. Orang-orang yang mendengarkannya sangat panik dan takut sekali, beberapa saat kemudian seorang Lansia (lanjut usia) mengeluarkan suatu ide agar setiap rumah menyalakan lampu, petasan dan kembang api pada hari ke 14, 15 dan 16 bulan pertama penanggalan Imlek untuk mengelabui Kaisar langit. Dengan demikian, Kaisar Langit akan mengira bahwa bumi lagi mengalami kebakaran dan ledakan.
Semua orang menyetujui ide tersebut dan lakukan persiapan masing-masing. Pada malam ke 15 bulan pertama saat Kaisar langit melihat ke bumi, Kaisar Langit melihat bumi terang benderang seperti benar-benar terjadi kebakaran dan juga terdengar suara ledakan selama 3 hari berturut-turut. Dengan demikian, masyarakat saat itu dapat selamat dari musibah kebakaran tersebut dan dapat melindungi harta benda mereka dari bencana. Untuk memperingati keberhasilan tersebut, pada tanggal 15 bulan pertama Imlek, setiap keluarga menyalakan lampu dan memasang lentera dirumahnya serta membunyikan petasan dan kembang api.
Spoiler for Keberhasilan pemberantasan pemberontakan Keluarga Lv (å) oleh Han Hui D:
Quote:Pada Dinasti Han, setelah wafatnya Kaisar Han Gao Zu [æ±é«ç¥] (kaisar pertama Dinasti Han, Liu Bang). Putra dari Permaisuri Lv [åå] yang bernama Liu Ying [åç] naik tahta menjadi kaisar dengan gelar Kaisar Han Hui Di [æ±æ å¸]. Tetapi Kaisar Han Hui Di sangat lemah dan sifatnya yang pengecut dan ragu-ragu menyebabkan kekuasaannya jatuh ke tangan Permaisuri Lv [åå]. Setelah Kaisar Han Hui Di wafat, Kekuasaan sepenuhnya diambil alih oleh Permaisuri Lv, banyak jabatan tinggi diduduki oleh keluarga Lv. Para menteri dan pejabat tinggi Dinasti Han sangat marah, sedih dan kuatir akan Dinasti Han yang semestinya adalah milik keluarga Liu, tetapi mereka tidak dapat berbuat apa-apa terhadap Permaisuri Lv. Setelah wafatnya Permaisuri Lv, Pejabat-pejabat keluarga Lv yang dulunya mendapat dukungan penuh dari Permaisuri Lv merasa kuatir dan terancam. Mereka yang dipimpin oleh Jenderal Lv Lu [åç¦] merencanakan untuk merebut kekuasaan kerajaan Dinasti Han.
Perencanaan Rahasia tersebut akhirnya terdengar oleh Liu Nang yang saat itu menjabat sebagai Raja Qi. Untuk melindungi Dinasti Han dari pemberontakan tersebut, Liu Nang memutuskan untuk melakukan penyerangan terhadap keluarga Lv dan kelompoknya.
Setelah berhasil memberantas pemberontakan ini, anak kedua dari Kaisar Han Gao Zu yang bernama Liú héng [åæ'] naik tahta menjadi Kaisar Dinasti Han dengan gelar Han Wen Di [æ±æå¸]. Untuk memperingati keberhasilan ini, Kaisar Han Wen Di memerintahkan untuk melakukan perayaan pada tanggal 15 bulan pertama Imlek, Setiap keluarga di Ibukota diharuskan untuk menggantungkan Lentera, menyalakan lampu dan melakukan Pesta yang meriah di seluruh sudut Ibukota.
Ane aja baru tau gan tentang sejarahnyapadahal perayaan ini udh ada di negara ini sejak ane belom lahir.
kalo agan-agan ada yang mau nambahin atau mengkoreksi, monggo
Quote:SUMBER
This Thread Supported By :
KLIK BANNER TO VISIT KALONG MALAM BASE CAMP
Sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/52fb365cf8ca17090a8b458d