Welcome To Allemania Thread
Spoiler for No RepostBukti ane ga
c="http://cdn.kaskus.com/images/smilies/capedes.gif" border="0" alt="" title="Cape d... (S)"/>
Quote:Skripsi: Selayang Pandang
Bagi agan-agan yang saat ini lagi mengambil kuliah program sarjana dan sedang duduk di semester akhir, skripsi ataupun tugas akhir sudah menjadi bagian dari kebutuhan hidup. Bahkan dapat dikatakan, skripsi bisa saja menjadi salah satu bagian kebutuhan primer mahasiswa; SANDANG untuk menutupi aurat kita serta sebagai pelindung tubuh dari panas-dinginnya udara, PANGAN untuk memberikan energi pada tubuh kita agar tetap fit dalam beraktivitas, PAPAN untuk tempat berlindung, berteduh dari teriknya matahari maupun derasnya hujan, dan sebagai tempat berkumpulnya keluarga kita, DAN SKRIPSI sebagai syarat lulus kuliah, diwisuda, dan melanjutkan hidup di dunia kerja dengan titel sarjana yang kita impikan, mencari penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Banyak sekali mahasiswa yang mengatakan bahwa skripsi itu bagaikan "battle of final boss" di "Game" perkuliahan kita. Hal ini tentunya sangatlah jelas sekali. Yang namanya final boss battle itu pasti letaknya ada di akhir scene / level permainan. Selain itu pastinya sulit (meskipun sulit itu relatif). Lalu pastinya, tenaga si karakter yang si gamer itu mainkan telah terkuras, bahkan habis-habisan, baik pada saat battle dengan si final boss tersebut maupun pada perjalanan di level-level sebelumnya untuk mencapai level ini. Namun, ane yakin, dalam kondisi seperti itu, satu hal yang ga bakal mau dialami oleh gamer: "Game Over."
Hal-hal itu semua sama saja seperti skripsi. Yang namanya skripsi itu terletak di akhir semester perkuliahan kita. Pastinya sulit, ribet, dsb (meskipun itu relatif ya). Lalu, dalam menyusun skripsi, segala sumberdaya kita terkuras, mulai dari tenaga, waktu, pikiran, dan finansial. Khusus finansial, berapa banyak biaya yang harus kita keluarkan. Coba dihitung, ketika agan mau memulai untuk menyusun skripsi, muncul biaya untuk membeli buku-buku atau referensi-referensi berbayar sebagai penambah teori maupun tinjauan literatur. Lalu ketika skripsi sudah mulai masuk kedalam tahap pengolahan data, agan harus mengeluarkan biaya untuk memperoleh data-data penelitian sebagai kebutuhan skripsi (jika penelitian agan membutuhkan data primer: biaya mencetak kuesioner, biaya penunjang kuesioner, dsb; maupun data sekunder: biaya untuk memperoleh data mentah dari sumber-sumber / lembaga-lembaga terkait). Lalu menjelang dan usai sidang skripsi, agan harus mencetak skripsi agan. Belum biaya-biaya tak terduga sebagai penunjang penyusunan skripsi, seperti biaya cetak revisi, biaya transportasi, biaya makan-minum, biaya berobat (bagi yang sakit karena mikirin skripsi melulu ). Selain itu, bagi mahasiswa-mahasiswa senior yang skripsinya tidak kunjung kelar, mereka juga harus berhadapan dengan batas waktu maksimum studi (program sarjana biasanya 12 hingga 14 semester, tergantung kebijakan kampus masing-masing), yang artinya, jika skripsi tidak juga selesai hingga batas waktu maksimum studi, maka Game Over-lah kuliah mereka (Baca: Drop Out).
Nah, untuk dapat menyelesaikan skripsi tepat waktu menurut ane ya gan tidak cukup hanya dengan bermodalkan serius saja. Karena pada beberapa kejadian, ada faktor X yang bisa saja menjadi penghambat kita dalam proses penyelesaian skripsi tepat waktu tersebut. Seperti pada beberapa kasus yang ane temui selama menyusun skripsi. Ada teman ane yang menurut ane sudah cukup serius dalam mengerjakan skripsinya, namun karena dospem skripsinya "agak rese", doi sampai sekarang ga selesai-selesai. Ketika teman-teman ane dengan dospem yang berbeda telah di-Acc (disetujui) untuk sidang skripsi, doi jangankan minta Acc, kelar aja belum, padahal doi start-nya lebih awal dan jauh lebih serius dibandingkan dengan teman-teman ane lainnya yang udah di-Acc. Ternyata, dospemnya sangat perfeksionis, salah dikit aja revisi, baik materi maupun teknis. Intinya ga bisa lanjut kalo belum sempurna sesuai dengan harapan dospem doi. Maklum lah, dosen senior, udah profesor.
Nah, di thread ane kali ini, ane ingin mengulas tipe-tipe dosen pembimbing skripsi yang ada di Dunia Kampus. Ada yang enak, ada yang ga enak. Sebenarnya, enak atau ga enak itu juga relatif gan. Ada yang merasa enjoy sekalipun dospem skripsinya galak banget, soalnya doi tau cara ngejinakinnya (baca: cara mengambil hati dospemnya agar ga galak). Ada juga yang dospemnya udah baik, ramah, wellcome, tapi si mahasiswanya tetep aja ga puas dengan berbagai alasan jelek ke dospemnya. Semua itu tentunya tergantung dari si mahasiswanya itu sendiri.
Quote:Berbagai Tipe Dosen Pembimbing SkripsiSpoiler for Tipe Ke-1Tipe Perfeksionis
Pada tipe dosen pembimbing skripsi yang seperti ini, seperti yang sudah ane ulas sebelumnya, doi selalu menginginkan kesempurnaan kita dalam menyusun skripsi. Intinya, kalau belum bener, pasti ga bakal di-Acc untuk sidang skripsi. Pastinya, agan yang mendapatkan dospem skripsi seperti ini akan disuguhkan banyak sekali revisi di setiap agan mengajukan progress penyusunan skripsi. Dospem skripsi yang seperti ini biasanya dosen tua, senior, dan kebanyakan sudah bergelar profesor atau doktor. Dospem seperti ini juga biasanya telah benyak memiliki pengalaman di dunia penelitian, baik akademis maupun praktis, sehingga terlihat sangat fasih. Sedikit saja agan melakukan kesalahan terutama di bagian teori dan model atau metodologi penelitian, pasti langsung ketahuan dan disuruh revisi. Dospem skripsi seperti ini lebih menginginkan kita lulus dengan hasil terbaik daripada hanya sekedar cepat lulus.
Spoiler for Sedikit TipsSedikit Tips Jika Dospem Skripsi Agan Tipe Perfeksionis
Spoiler for Tipe Ke-2Tipe Cuek
Pada tipe dosen pembimbing skripsi yang seperti ini, doi cenderung "masa bodo" terhadap progres penyusunan skripsi yang sedang agan kerjakan. Mau bimbingan, monggo. Belum niat bimbingan, monggo. Mau revisi, monggo. Belum niat revisi, monggo. Dospem skripsi tipe cuek seperti ini cenderung membebaskan sepenuhnya progres penyusunan skripsi kepada mahasiswa yang bersangkutan. Alasannya cukup sederhana. Doi memandang mahasiswanya sebagai orang yang telah dewasa, sehingga mahasiswa yang bersangkutan telah secara sadar mengetahui sepenuhnya mengenai tugas dan tanggung jawab mereka. Kalo mereka butuh, monggo, kalo ga ya monggo. Sekilas, tekanan yang dihadapi mahasiswa selama skripsi tidak besar, terutama bagi mahasiswa-mahasiswa yang masih belum sadar pentingnya niat dan fokus dalam mengerjakan skripsi. Tapi, mahasiswa yang seperti ini bakalan ga kelar-kelar skripsinya dan tekanan baru mulai muncul ketika teman-temannya satu persatu sudah pada lulus atau mahasiswa yang bersangkutah sudah mulai mendekati batas waktu maksimum studi. Kelabakan deh.
Spoiler for Sedikit TipsSedikit Tips Jika Dospem Skripsi Agan Tipe Cuek
Spoiler for Tipe Ke-3Tipe Ga Bisa Dihubungi
Nah, jujur aja ya, ane sebenarnya paling males banget kalo dapet dosen pembimbing skripsi tipe kaya gini. Ditelpon ga bisa. Kadang nyambung tapi ga diangkat, bahkan kadang di-reject! Di sms berkali-kali ga ada balesan. Di email apalagi. Di tanya ke pihak Bagian Akademik, dia nya juga ga bisa menghubungi doi. Bisa bimbingannya hoki-hokian kalo ketemu di kampus. Itu pun kalo dia punya waktu. Kalo engga? Habislah sudah. Tipe dospem skripsi seperti ini biasanya adalah tipe dosen yang sibuk di luar kampus. Kebanyakan sih nyambi kerja di tempat lain, sehingga ketersediaan waktu mereka sangat terbatas sekali untuk mahasiswanya. Tipe dospem seperti ini juga bisa terjadi di kalangan mana saja. Muda ataupun tua, gelarnya cuma master ataupun profesor doktor, oranganya kalem atau galak, ga ngaruh.
Spoiler for Sedikit TipsSedikit Tips Jika Dospem Skripsi Agan Tipe Ga Bisa Dihubungi
Spoiler for Tipe Ke-4Tipe Galak
Kalo yang satu ini, doi cenderung mudah emosi, marah-marah, apalagi kalo skripsi agan ga kelar-kelar! Udah revisi ga bener, progres lambat, eh ketahuan plagiat dari salah satu jurnal. Bisa dibayangin deh tuh marahnya kaya apa. Dosen pembimbing skripsi tipe ini cenderung menggunakan kekuasaan koersifnya untuk dapat mengendalikan mahasiswanya sesuai dengan harapan beliau. Koersif di sini bukan berarti dengan cara kekerasan seperti memukul atau sejenisnya ya, karena itu tidak dibenarkan secara hukum dan etika (bahkan dapat dipidanakan bagi yang melakukannya), tapi lebih berupa ancaman sanksi seperti tidak mau memberikan Acc jika tidak disiplin, atau memarah-marahi mahasiswanya yang tidak serius dalam menyusun skripsinya. Sebenarnya kebanyakan problem yang terjadi di sini adalah si mahasiswanya menjadi takut menghadap ke dospem skripsinya untuk bimbingan. Takut âkena semprotâ.
Spoiler for Sedikit TipsSedikit Tips Jika Dospem Skripsi Agan Tipe Galak
Spoiler for Tipe Ke-5Tipe Kejar Target
Nah, bagi ane, yang satu ini lah yang paling enak. Alhamdulillah, kebetulan ane dapet yang kaya gini. Dosen-dosen pembimbing skripsi tipe kejar target kaya gini biasanya selalu mematokkan target untuk progres penyusunan skripsi kita, kapan kira-kira harus selesai bab satu dan lanjut ke bab dua, kapan kira-kira data penelitian harus sudah terkumpul dan mulai di analisis, kapan kira-kira skripsi kita harus sudah kelar dan siap kalo mau sidang skripsi semester ini, dsb. Enaknya adalah, kita jadi terbantu oleh beliau setidaknya dalam me-manage waktu dalam proses penyusunan skripsi kita. Tipe dospem skripsi yang kaya gini juga biasanya selalu mematok waktu kapan harus bimbingan berikutnya, kapan harus nyerahin revisi, kapan harus ini, kapan harus itu, dsb. Disamping itu, banyak mahasiswa-mahasiswa bimbingannya yang menjadi semangat serta optimis bisa lulus semester ini (bagi mereka yang sebelumnya masih ga yakin). Dospem kaya gini juga tidak menuntut kita menyusun skripsi sesempurna mungkin, yang penting progres skripsi lancar serta kerjakan revisinya dengan baik dan tepat waktu. Jika masih ada yang salah, tetap direvisi sambil meneruskan ke bab berikutnya. Menjelang Acc masih ada yang salah, selama kesalahannya ga fatal sih no problem. Nanti ketika sidang akan ada penguji yang siap mengkoreksi skripsi agan. Itu lah hakikatnya sidang skripsi. Melakukan koreksi atas skripsi yang kita buat sebagai bentuk penyempurnaan kualitas skripsi serta pertanggungjawaban kita atas penyusunan skripsi tersebut. Nah, tapi pasti ada aja mahasiswa yang ga senang dengan tipe dospem skripsi kaya gini. Seperti mahasiswa yang masih ingin santai-santai, ga kuat dengan kejar deadline, dsb. Biasanya, dosen tipe ini pada dasarnya ga galak. Tapi bisa saja mendadak galak kalo agan ga serius, bahkan main-main ngerjain skripsinya.
Spoiler for Sedikit TipsSedikit Tips Jika Dospem Skripsi Agan Tipe Kejar Target
Spoiler for Tipe Ke BerikutnyaMonggo Share Dimari Gan
Quote:Kesimpulan & Saran Dari Ane
Sebenarnya, mau apapun tipe dospem skripsi yang kita dapat, enak atau ga enaknya semua kembali bergantung dengan niat dan keseriusan kita dalam mengerjakan skripsi tersebut gan. Mereka kan sebenarnya hanya fasilitator ilmu dan penunjang penelitian saja. Tanggung jawab skripsi tetaplah ada di tangan mahasiswa yang bersangkutan. Kita lah yang harus menyesuaikan diri dengan kondisi dosen pembimbing skripsi kita.
Mohon
+ Komennya Ya Gan n Sis
Spoiler for SumberPemikiran ane
Mbah Google
Sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/542a48a7d675d4664e8b4568