Spoiler for no repost
Quote:Jakarta - Di akhir pekan, banyak orang bersantap di restoran. Meski terasa lebih nyaman karena Anda tinggal duduk dan menyantap makanan, Anda tidak tahu kebersihan dapur dan bahan-bahan yang menyusun hidangan Anda. Keracunan makananpun bisa saja terjadi.
Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan agar terhindar dari risiko kesehatan karena bersantap di luar. Berikut saran dr. Oz (24/11/2012):
Spoiler for 1. Daging busuk
Beberapa restoran menyajikan daging yang sudah tak segar sebagai steak well-done. Sebab, semakin lama Anda memasak daging, semakin rasanya tersamar. Apalagi jika steaknya disiram saus, rasanya semakin tersembunyi. Hal yang sama berlaku bagi sajian ikan.
Jika Anda tak mengonsumsi babi, berhati-hatilah saat memesan daging sapi muda (veal). Karena mahal, daging sapi muda sering diganti dengan daging babi. Biasanya daging tersebut dipukul-pukul serta dilapisi tepung roti dan saus.
Karena itu, pesanlah steak dengan tingkat kematangan medium karena daging yang digunakan harus segar. Hati-hati dengan ikan yang diolah menjadi sup (terutama soup of the day) atau dimasak dengan kuah kental. Minta daging sapi muda untuk dipanggang saja, tidak dilapisi tepung roti. Selain lebih sehat, Anda juga bisa lebih mudah menilai kualitas daging.
Spoiler for 2. Prasmanan adalah tempat bakteri berkembang biak
Makanan yang tersaji secara prasmanan mengalami suhu tak konsisten. Makanan di dasar panci agak hangus, namun makanan di permukaan dingin. Selain itu, West Virginia University pernah menemukan bahwa scrambled egg yang disajikan prasmanan ternyata dibuat dari pengganti telur cair.
Sebaiknya, pergilah ke restoran penyaji makanan prasmanan saat baru dibuka. Jadi, makanan yang tersedia masih segar karena baru dimasak. Pilih pasta, gandum-ganduman, atau sayuran dan hindari olahan daging.
Spoiler for 3. Menu spesial adalah pilihan buruk
Menu spesial (special of the day) biasanya berganti setiap hari dan ditawarkan dengan harga lebih mahal. Sayangnya, hidangan tersebut biasanya terbuat dari makanan yang perlu disingkirkan secara cepat. Contohnya daging, ikan, dan sayur yang sudah tak segar serta saus sisa. Makanan ini justru bisa menimbulkan keracunan.
Kalau Anda tertarik dengan menu spesial, jangan malu bertanya tentang bahan-bahan yang digunakan. Sebaiknya jangan memesan menu spesial di hari Minggu. Sebab, restoran jarang dikirimi pasokan makanan di akhir pekan. Jadi, kemungkinan makanan yang disajikan pada Minggu malam sudah disimpan di kulkas beberapa hari.
Spoiler for 4. Jangan datangi restoran yang akan tutup
Sebaiknya jangan bersantap di restoran yang akan tutup sejam lagi. Anda akan mendapat hidangan yang bahan-bahannya telah disiapkan berjam-jam sebelumnya. Bakteri jadi punya banyak waktu untuk berkembang biak. Para stafnyapun mulai beres-beres. Jangan-jangan, makanan Anda terkena sedikit semprotan pembersih.
Sebaiknya, cari restoran yang punya waktu operasi lebih panjang. Stafnyapun akan melayani Anda dengan lebih baik karena tak terburu-buru.
Spoiler for 5. Toilet kotor, berarti dapurnya juga kotor
Ingin mengetahui seberapa bersih dapur sebuah restoran? Cek saja kebersihan toiletnya, karena biasanya hal ini menunjukkan seberapa jauh staf restoran menjaga kebersihan di seluruh bagian restoran. Jika WC dan wastafelnya saja kotor, bagaimana dengan kulkas dan meja di dapur?
Dr. Oz menyarankan untuk tidak bersantap di restoran yang tempat sampah di toiletnya berisi lebih dari setengah. Jika tidak ada tisu toilet dan sabun, berarti toiletnya tidak diawasi dan dibersihkan secara rutin.
Spoiler for 6. Lemon tidak dicuci
Kebanyakan restoran tidak mencuci lemon. Buah ini dibiarkan saja di bungkusnya sampai terhidang di piring Anda. Lewat uji independen, Dr. Oz menemukan bahwa lemon dari beberapa restoran dipenuhi kuman, termasuk jamur, bakteri, Staphylococcus, dan jamur Candida.
Sebaiknya, minta lemon untuk Anda peras sendiri, tidak diperaskan di dapur restoran. Pastikan airnya tak menyentuh kulit lemon yang penuh kuman.
Spoiler for 7. Jangan minta staf membungkuskan makanan
Jika makanan tak habis, biasanya kita menyerahkannya kepada pelayan untuk dibungkuskan. Namun, tidak ada tempat khusus untuk membungkus makanan sisa di dapur. Jadi, piring Anda bisa saja diletakkan di samping piring-piring kotor dan bahkan sampah.
Lebih baik, minta wadah untuk membungkus, lalu masukkan sendiri makanan sisa Anda ke dalamnya.
Spoiler for 8. Karaf minuman jarang dicuci
Karaf minuman, biasanya untuk mengisi ulang air putih atau teh, terkadang dicuci hanya sekali sehari, yakni di malam hari saat restoran akan tutup. Artinya, di siang hari, teko minuman digunakan berulang-ulang. Meski di dalamnya hanya terdapat air putih, bukan berarti teko tersebut bersih.
Saat pelayan mengisikan gelas Anda, perhatikan apakah teko tersebut mengenai bibir gelas Anda. Jika iya, berarti teko yang sama juga mengenai bibir gelas pelanggan lain. Bayangkan kuman yang terkumpul dan bisa jadi terminum oleh Anda!
Solusinya, Anda bisa meminta sedotan agar tak perlu meminum langsung dari gelas.
Pesan TS
Quote:Bukan berarti semua restoran kayak gini lho gan. Tapi dengan adanya thread ini diharapkan kita lebih selektif dan berhati-hati dalam memilih menu ataupun restoran tempat kita makan.
SUMBER
SUMBER
Spoiler for Jangan Lupa!
Spoiler for Komen kaskuserQuote:Quote:Original Posted By majhulahâº
wah jadi ilfill masuk restoran karena thread agan
Quote:Original Posted By reddepil âº
ga smua restoran gt gan
Quote:Original Posted By tokomapan âº
waduh jangan sampe deh makan daging busuk gan
Quote:Original Posted By menkokesra âº
kudu hati2 nih makan diresto
Iya gan, ga semua kayak gitu kog, tapi ga ada salahnya kita lebih berhati-hati.
Quote:Quote:Original Posted By kambingg.hitam âº
lebih enak,lebih sehat juga lebih ekonomis masakan bini dirumah gan
belum punya bini gan..
Sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/544d9fee1a997552468b4568