Quote:
Jepang, adalah negara yang kaya dengan keragaman kehidupan modern dan tradisional. Di negara yang juga sering disebut Negeri Sakura ini ente bisa dengan mudah menemukan kuil di balik tingginya gedung pusat perbelanjaan. Wanita-wanita ber-yukata yang melintas di tengah pusat kota. Tradisi yang masih kuat dipegang ditengah majunya pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi memang jadi keunikan tersendiri.
Sayang, konon katanya Jepang masuk ke negara yang kurang ramah bagi pejalan dengan modal cekak. Tingginya harga di negara ini membuat perjalanan ala backpacker kurang bisa dilakoni. Hey, mitos itu gak selamanya benar kok! Kali ini ane akan memaparkan trik agar ente bisa menjalani perjalanan ala backpacker di negeri matahari terbit ini.
Quote:
1. Rajin-Rajinlah Menyatroni Situs Budget Airline yang Sering Menawarkan Promo Penerbangan
Biaya termahal yang harus ente keluarkan demi mewujudkan pertualangan ke Negeri Sakura adalah ongkos tiket. Dalam kondisi normal, tiket PP ke Jepang bisa dibanderol dengan harga 5-8 juta. Tapi buat ente yang dananya terbatas, jangan berkecil hati dulu. Dengan sedikit ketekunan dan kelihaian mencium kesempatan, tiket murah masih mungkin ente dapatkan.
Jangan malas berkunjung ke situs budget airline yang sering menawarkan tiket promo. Jika ente memesan jauh-jauh hari, tidak jarang harga yang bisa ente dapatkan cukup bersaing. Bahkan, Mei lalu budget airlines yang banyak melayani rute Asia menawarkan tiket promo seharga 3 juta rupiah saja untuk perjalanan pulang pergi Kuala Lumpur bagi 2 orang. Iya, cukup Rp 1.500,000,00/ orang. Lumayan banget âkan?
Quote:
2. Pilih Musim Dingin Sebagai Waktu Keberangkatan
Ingin tiket murah, tentu ente harus mau sedikit berkorban. Salah satu pengorbanan agar bisa dapat tiket murah adalah dengan menghindari peak season yang jadi incaran turis kebanyakan.
Di Jepang, Haru (musim semi, bulan Mei-Juni) dan Natsu (musim panas, bulan Juli-September) adalah waktu paling menggoda untuk traveling. Saat itu Sakura mulai bermunculan, udaranya pun hangat dan menyenangkan. Wajar jika harga tiket di bulan-bulan tersebut melonjak tinggi.
Tapi biarkan turis berdompet tebal yang menikmati hangatnya cuaca. ente yang mau irit harus rela sedikit berpayah-payah. Trik untuk mendapatkan tiket murah adalah pergi saat Fuyu (musim dingin.) Maskapai penerbangan biasanya lebih loyal memberikan potongan harga untuk kepergian di musim dingin yang relatif sepi penumpang.
Jangan khawatir kehilangan kesempatan menikmati pemandangan di musim dingin. Ada beberapa destinasi wisata yang justru lebih cantik jika dikunjungi saat salju sedang banyak berkumpul di atas tanah.
Quote:
3. Pintar-Pintar Pilih Penginapan, Jangan Sampai Uang dan Waktumu Habis Di Jalan
Tiket sudah terbeli, kini saatnya memutar otak demi mendapatkan penginapan yang strategis. Jepang terkenal dengan biaya transportasi yang tidak murah, maka dari itu ada baiknya ente pilih penginapan yang akses ke berbagai lokasinya mudah. Ada beberapa alternatif yang bisa ente coba:
a. Backpacker Hostel
Dari situs macam HostelWorld ente bisa dengan mudah memesan penginapan, bahkan jauh-jauh hari sebelum berangkat ke Jepang. Pilihannya pun beragam, mulai dari yang murah sampai yang mahal. Tapi semurah apapun penginapan di Jepang, jangan harap ente bisa dapat harga dibawah Rp 100.000,00 ala hotel kelas melati.
Jika beruntung, harga termurah untuk share dorm yang diisi 6 orang mengharuskanmu merogoh kocek sebesar 1.300 Yen atau sekitar Rp 160.000,00 . Harga ini bervariasi tergantung kota tujuan yang ente datangi, dan pilihan kamar yang dipilih. Kalau mau kamar yang cuma diisi 1-2 orang dan berkamar mandi dalam, siap-siap saja harus membayar lebih mahal.
b. Menginap Ala Couchsurfer
Kemudahan teknologi kini bisa jadi jembatan untukmu yang butuh tempat menginap murah di negara orang. Lewat situs Couchsurfing ente bisa menemukan member CS (couchsurfer-red) yang dengan senang hati membuka pintu tempat tinggalnya untuk ente menumpang sementara.
Tidak hanya menawarkan tempat tinggal gratis, menginap ala couchsurfer juga memberimu kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat lokal. Member couchsurfing yang ente tumpangi itu bisa jadi orang yang mampu memberi saran perjalanan. Tidak sedikit juga yang masih tetap berhubungan baik dengan CS yang memberi tumpangan sekembalinya mereka ke tanah air.
c. Menginap di Dorm Teman
Jepang adalah negara yang jadi tujuan banyak pelajar Indonesia untuk menimba ilmu. Tidak sulit menemukan komunitas orang Indonesia di Jepang. Bahkan mungkin kawanmu adalah salah satu diantaranya. Kalau mau dapat tumpangan gratis yang minim basa-basi, dorm atau apato (apartemen-red) teman bisa jadi andalan.
Satu yang harus ente ingat, tidak semua rumah di Jepang punya futon (kasur-red) berlebih. Maka, sebelum menginap pastikan dulu kawanmu punya cadangan futon yang bisa ente gunakan. Kalau tidak, ente harus siap tidur di sofa atau di lantai. Tapi tenang, kondisi ini bisa diakali dengan membawa sleeping bag yang bisa ente pakai untuk menghalau dingin.
d. Urban Camping di Koen (Taman Kota-red)
Ada lagi pilihan gratis untuk menginap: camping di taman publik! Hah, kemping? Di tengah kota? Yup, Jepang punya aturan unik soal izin membuka tenda di taman kota. Pada dasarnya, kebiasaan tidur di tempat umum sudah bukan jadi hal yang aneh di tengah masyarakat Jepang. ente bisa dengan mudah menemukan orang-orang tertidur di kereta, di stasiun, hingga backpacker yang menumpang tidur di Mc Donald.
Jika tertarik melakukan urban camping ente tidak perlu repot mengurus berbagai persayaratan. Temukan taman kota, buka tenda, kemudian nikmatilah pengalaman berkemah di tengah kota. Tapi ingat ya, jadilah pelancong yang bertanggung jawab. Jangan buang sampah sembarangan!
Quote:
4. Temukan Moda Transportasi yang Paling Menguntungkan
Biaya transportasi di Jepang tidaklah murah, kereta cepat (shinkansen) dari Fukuoka ke Tokyo saja bisa dibanderol dengan harga 12.000-40.000 Yen, sesuai jarak tempuh perjalanan. Itu artinya ente harus mengeluarkan uang sebesar 1,3 juta â" 5 juta rupiah. Tapi bukan jalan-jalan backpacker dong namanya kalau tidak bisa menemukan alternatif yang lebih terjangkau?
a. Gunakan Situs Hyperdia Untuk Mencari Pilihan Kereta Lokal yang Lebih Terjangkau
Daripada naik Shinkansen yang harganya selangit, kenapa tidak memanfaatkan kereta lokal yang harganya lebih murah? Selama ente tak diburu waktu, naik kereta lokal justru bisa memberimu kesempatan melakukan eksplorasi ke lebih banyak tempat. ente bisa turun di stasiun kota yang ingin ente jelajahi, melihat-lihat sekeliling, kemudian memutuskan apakah atau melanjutkan perjalanan atau menetap beberapa hari.
Melalui Hyperdia ente bisa menemukan berbagai pilihan jenis kereta mulai dari Shinkansen hingga local train. Situs ini juga memberikanmu rute perjalanan, lamanya jarak tempuh, hingga di stasiun mana saja ente harus berganti kereta.Hyperdia juga menyediakan pilihan Bahasa Inggris buat ente yang sama sekali buta aksara Jepang.
b. Pilih Transportasi Dalam Kota yang Paling Efektif dan Murah, Kemudian Pilih Tiket Terusan
Setiap kota di Jepang punya sistem transportasi andalan yang berbeda. Di beberapa kota, kereta api bisa ente jadikan tumpuan untuk berjalan-jalan. Di beberapa kota lain, jalur bus lebih efisien untuk digunakan. Agar tidak salah memilih, riset dulu moda transportasi apa yang paling menguntungkan untukmu.
Jika sudah menemukan mode transportasi yang paling sesuai, usahakan untuk membeli tiket terusan. Harga tiket satuan biasanya berkisar antara 300-500 Yen setiap perjalanan. Bandingkan dengan harga tiket terusan âTokyo Free Kippuâ yang memungkinkanmu bebas naik kereta, bus dan subway di Tokyo selama 1 hari penuh dengan hanya membayar 1.580 Yen. Jauh lebih irit âkan?
c. Jangan Ragu Beli Seishun 18 Kippu
Pada musim liburan musim Panas dan musim Dingin, perusahaan kereta api Jepang menawarkan tiket kereta api terusan yang berlaku untuk masa penggunaan 5 hari. Tiket kereta ini memungkinkan penggunanya menjajal seluruh rute kereta api lokal di Jepang. Harganya pun cukup murah, 11.850 Yen atau sekitar Rp 1.500.000,00 .
Dengan tiket terusan yang bisa ente dapatkan di setiap stasiun ini, ente bisa menjelajah ke seluruh pelosok Jepang dari Hokkaido hingga Kyushu. Satu yang harus ente persiapkan jika ingin backpacking menggunakan tiket ini: kemas barang seringkas mungkin dan pastikan ente tahu benar di stasiun mana saja ente harus berpindah kereta.
d. Bus Malam Bisa Jadi Alternatif
Selain kereta, bus malam juga bisa jadi alternatif untuk perjalanan antar kota di Jepang. Harga yang relatif bersaing dan kenyamanan yang ditawarkan membuat bus malam layak dijajal. Saat tiket Shinkansen harganya mencekik leher, tiket bus malam masih bisa terjangkau dalam anggaran pejalan berkantung tipis.
e. Jangan Malas Jalan Kaki!
Di Jepang, jangan pernah malas jalan kaki. Sarana dan prasarana jalan di Jepang sangat mendukung untuk pejalan kaki. Siapkan sepatu yang nyaman, pakaian yang sesuai cuaca, dan jangan lupa bawa jas hujan atau payung. Tak perlu takut tersesat, di sekitar stasiun kota ente bisa mendapatkan peta yang bisa memandu perjalananmu.
Quote:
5. Cerdiklah Mencari Pilihan Untuk Makan Hemat!
Makanan di Jepang terkenal mahal. Tapi jangan kecil hati dulu, ente tetap bisa makan dengan harga terjangkau kok asal pintar memilih.
a. Beli makanan cepat saji di Konbini
Jepang terkenal dengan banyak convenient store (konbini) yang bisa jadi alternatifmu untuk mencari makanan murah. Di konbini, ente bisa menemukan onigiri, salad, hingga set makanan (bento) yang harganya cukup terjangkau dan mengenyangkan. Di sana ente juga bisa menghangatkan makanan-makanan tersebut di mocrowave hingga ente bisa menikmatinya dengan lebih nikmat.
b. Ingin Sushi? Beli Saja Kaiten Sushi
Gak afdol rasanya kalau ke Jepang nggak makan sushi. Buat pelancong dengan anggaran minim, kaiten sushi cocok dicoba untuk mengobati rasa penasaranmu akan rasa sushi otentik asli Jepang. Satu piring sushi di atas roda berjalan ini dipatok dengan harga mulai 100 Yen- 300 Yen. Cukup murah bukan?
c. Jajal Street Food yang Murah dan Yuuum!
Jangan ragu mencoba jajanan yang dijual di jalanan Jepang. Ada oden (makanan rebus semacam tempura yang berkuah hangat), tempura, hingga okonomiyaki (omelet khas Jepang), karage, hingga Takoyaki. Makanan yang dijajakan di kanan-kiri sisi jalan ini biasanya dijual dengan harga murah pun disajikan dalam keadaan hangat.
Hmmmmâ¦.nyum-nyum!
Quote:
6. Belanja Oleh-Oleh di Hyakuen Store
Pulang dengan tangan kosong setelah melancong bukanlah kebiasaan orang Indonesia. Tapi, harga souvenir khas Jepang biasanya cukup mahal. Kantung pejalan yang mepet bisa makin kering kalau harus bawa oleh-oleh yang harganya selangit. Untunglah Jepang punya toko 100 Yen yang bisa ente tuju untuk mencari oleh-oleh.
Di toko ini, hampir semua barang kebutuhan tersedia. Mulai dari alat mandi, pernak-pernik, sampai alat rumah tangga. Harganya pun murah â" tak lebih dari Rp 15.000,00 saja.
Quote:
7. Tak Perlu Ambisius Menentukan Destinasi
Satu trik paling ampuh agar biaya jalan-jalanmu ke Jepang tetap terkontrol adalah dengan mengatur strategi dalam menentukan destinasi. Jepang terdiri dari 2 kepulauan besar, akan sangat mahal jika ente berambisi untuk menaklukkan seluruhnya dalam satu waktu. Be considerate with your budget, tentukan destinasi yang terjangkau anggaranmu.
Tuntaskan dulu menjelajah Pulau Kyushu sebelum menyeberang Ke Honshu. Jangan buru-buru ingin ke Tokyo kalau tiket yang ente dapat mengharuskanmu turun di Fukuoka. Tiap wilayah di Jepang punya keunikan dan keindahannya sendiri, yang layak untuk dijelajahi. Kalau masih belum menyambangi semua tempat, ente juga selalu punya alasan untuk kembali kan?
Lalu, tunggu apa lagi? Angkat ranselmu, kemas barang-barang ke dalam koper. Negeri Sakura yang penuh keindahan itu sudah menunggu untuk ente taklukkan!
SUMBER
Sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/544d9fd860e24be57c8b4568