Home » » Gunung Slamet Siaga Mulai Hari Ini

Gunung Slamet Siaga Mulai Hari Ini

Status G. Slamet Siaga mulai tgl 12-09-2014 (http://www.vsi.esdm.go.id/#)

urutan status dari level tertinggi ke terendah
Awas (Level IV)
Siaga (Level III)
Waspada (Level II)
Normal (Level 1)

G. Slamet tgl 11 September 2014 jam 12 -00 18.00 WIB.
Visual :
Cuaca terang angin tenang, G.Slamet terhalang kabut. Saat cerah, teramati 38 x letusan/erupsi abu tebal coklat kehitaman tinggi 200 - 1500 m, 40 x lontaran material /lava pijar (ini letusan/erupsi tipe Strombolian) tinggi 200 - 1500 m dr puncak, material pijar/lava meluncur sejauh sekitar 1300 m membakar 2 titik kawasan hutan ( semak belukar) sisi sebelah Timur dan Barat Laut gunung dari puncak. Terdengar 20 x suara Dentuman kuat.
KEGEMPAAN :
- 25 x Gempa letusan;
- 83 X Gempa Hembusan.
KESIMPULAN :
Aktivitas G. Slamet cenderung meningkat dari jumlah dan energi kegempaan dan letusan, Agar masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 4 km dr puncak; diluar radius tsb, masyarakat agar tetap tenang; tidak panik dan takut dgn suara suara letusan dan dentuman lakukan aktivitas seperti biasa.
Sumber : Surono; Ka Badan Geologi, Kem. ESDM RI
https://www.facebook.com/sar.banyumas

Spoiler for cincin raksasa

foto cap- Asap berbentuk cincin muncul dari puncak Gunung Slamet di Jawa Tengah, 11 September 2014 - Ant - Lukmansyah


r /> Metrotvnews.com, Brebes: Fenomena awan berbentuk cincin muncul saat Gunung Merapi di Jawa Tengah mengepulkan asap putih, Kamis (11/9/2014). Warga yang menyaksikan fenomena langka itu pun mengabadikannya dengan kamera ponsel.

Cincin raksasa itu tampak jelas dari Desa Dawuhan, Kecamatan Simprag, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Di saat bersamaan, terdengar dentuman cukup keras mengiringi kepulan asap putih itu.

Lingkaran putih membumbung tinggi. Diameternya melebar. Sepuluh menit kemudian, awan cincin memudar dan hilang.

Yuli, seorang warga, mengaku fenomena itu kali pertama terjadi. Fenomena itu muncul sejak aktivitas vulkanik gunung tertinggi di Jawa Tengah tersebut berada dalam status siaga pada 12 Agustus 2014.


[spoiler[/youtube]

Gunung Slamet melontarkan lava pijar mulai 9 hingga 10 September 2014, MI - Liliek Dharmawan
[/spoiler]

Spoiler for Tenda Pengungsian Gunung Slamet

Kendaraan polisi melintas samping tenda pengungsian dengan latar belakang Gunung Slamet di Lapangan Desa Tuwel, Kabupaten Tegal, Jateng, Kamis (11/9). TNI, PMI dan BPBD mulai memasang tenda didua titik kaki Gunung Slamet, karena sejak Rabu (10/9) malam aktivitas Gunung Slamet meningkat drastis dengan tiga tiga kali letusan besar disertai luncuran lava pijar mencapai radius dua kilometer, yang mengakibat kebakaran hutan di dekat batas vegetasi. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)


Spoiler for Asap Sulfatara Gunung Slamet

Gunung Slamet mengeluarkan asap sulfatara terlihat dari Lapangan Desa Tuwel, Kabupaten Tegal, Jateng, Kamis (11/9). Sejak Rabu (10/9) malam aktivitas Gunung Slamet meningkat drastis dengan tiga tiga kali letusan besar disertai luncuran lava pijar mencapai radius dua kilometer, yang mengakibat kebakaran hutan di dekat batas vegetasi. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah


Spoiler for Gempa Tremor Gunung Slamet

Semburan lava pijar pada kawah Gunung Slamet terlihat dari Desa Pandansari, Paguyangan, Brebes, Jawa Tengah, Kamis (4/9). Dalam sepekan terakhir Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat akitivitas gempa tremor terus menerus yang ditandai dengan semburan lava pijar tanpa henti pada kawah Gunung Slamet. (ANTARA FOTO/Idhad Zakaria)


Spoiler for Sinar Api Gunung Slamet

Sinar api yang muncul pada kawah Gunung Slamet, terlihat dari lokawisata Baturraden, Banyumas, Jateng, Minggu (31/8). Sinar api yang muncul menjadi indikator adanya letusan magmatik yang telah berada di permukaan kawah, dan hingga saat ini letusan Gunung Slamet masih bertipe strombolian yang diikuti dengan letusan gas. ANTARA FOTO/Idhad Zakaria


Spoiler for Letusan Strombolian Gunung Slamet

Lontaran lava pijar strombolian pada kawah Gunung Slamet, terlihat dari Desa Pandansari, Paguyangan, Brebes, Minggu (17/8) pagi. Letusan strombolian yang terjadi lebih dari seratus kali dalam semalam ini, dapat dilihat pada ketinggian 2050 mdpl, dengan jangkauan lontaran material pijar, telah melebihi batas vegetasi puncak Gunung Slamet. (ANTARA FOTO/Idhad Zakaria)


Spoiler for

Sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/5411dd2d507410623e8b456b

Hosting

Hosting
Hosting

TryOut AAMAI

Hosting Idwebhost

Hosting Idwebhost
Hosting Handal Indonesia

Belajar Matematika SD

Popular Posts

Arsip Kaskus HT

 
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger