Ane tekankan bahwa disini ane tidak bermaksud untuk membanding-bandingkan jenis pekerjaan, pertanyaannya, Apakah salah jika gaji seorang sarjana lebih rendah daripada seorang buruh ? tukang parkir ? tukang bangungan ? mari kita berfikir secara logis.
Sebelumnya, ane tinggal di Yogyakarta, dimana biaya hidup disini masih relatif murah. Sekarang Ane mau share pengalaman kerja (gaji) ane dan beberapa temen ane. Untuk yang pertama, Ane ceritakan pengalaman kerja temen2 ane yang bergelar diploma ataupun sarjana.
Quote:
1. Ane (graphic designer - D3 Broadcasting)
Setelah lulus, tanpa melamar kesana-kemari alhamdulillah ane ditawari kerja disebuah perusahaan advertising. Gaji yang ane terima adalah Rp. 1.100.000,- (UMR Jogja sekitar 1.175.000,-). Dan itu masih berlangsung sampai sekarang (7 bulan)
2. Sebut saja A (lulusan S1 Arsitek)
temen ane ini baru awal lulus tahun ini, dan alhamdulillahnya juga sudah diterima di salah satu perusahaan consulting bangunan. Gaji yang ia terima Rp. 1.450.000,-
3. Sebut saja B (lulusan S1 Informatika)
Temen ane yang ini sudah bekerja hampir selama 1 tahun di dinas pendidikan pemuda dan olahraga Yogyakarta. Gaji temen ane Rp. 1.050.000,-
4. Sebut saja C (Cameraman : D3 Broadcasting)
Temen ane ini bekerja di salah satu TV lokal di Jogja, gaji yang dia terima Rp. 1.150.000,-
Berikut temen2 ane yang pendidikan mereka maksimal sampai SMA/SMK :
Quote:
1. Sebut saja D (SMP - buruh bangunan)
Dalam sebulan temen ane ini bisa mendapatkan gaji minimal Rp. 1.600.000,-
2. Sebut saja E (SMK - karyawan accesories handphone)
Dalam sebulan temen ane ini ,medapat gaji berkisar 1,1 juta - 1,5 juta
3. Sebut saja F (SMA - buruh pabrik pakaian dalam wanita)
Sebulan temen ane ini menerima gaji antara 1,2 juta - 1,6 juta)
Dengan pendapatan seperti itu, ane bersyukur dan alhamdulillah cukup buat kebutuhan sehari-hari. Tapi terkadang ane berfikir "ah udah kuliah lama, gaji masih aja dibawah / sama saja dengan mereka yang tidak kuliah, padahal jam kerja kita sama".
Quote:Sekian trit dari ane, maaf apabila ada kalimat2 yang tidak berkenan bagi agan2 sekalian. Sekali lagi, ane tidak bermaksud membangding-bangdingkan jenis pekerjaan.
Quote:
--------------------------Komentar Kaskuser--------------------------
Top Komentar
Quote:
Quote:Original Posted By FajarDZ8217 âº
Jangan kecil hati gan. Ini pandangan ane soal perbedaan gaji buruh dan para profesional:
Kalau buruh boleh jadi gajinya sama/lebih besar dari kita, tapi level buruh itu kebanyakan operator alias kerjanya keterampilan aja, bukan kreativitas. Buruh bisa naik jabatan kalau perusahaan memberi sponsor untuk pelatihan. Kalau nggak ya seumur-umur gajinya segitu. Kalaupun naik pastinya menyesuaikan dengan profit perusahaan alias banyak pertimbangannya.
Sebaliknya para profesional (mereka yang pernah kuliah), untuk jangka panjang lebih menguntungkan, karena bisa menggunakan kreatifitasnya untuk meningkatkan penghasilan. Misalnya bekerja tambahan dengan keahiliannya, membuka usaha atau menjajal bisnis sendiri terkait pengalaman.
Masih banyak lagi perbedaannya tapi ane batasin segitu dulu, nunggu tambahan dari Kaskuser lain biar seru diskusinya.
Intinya sih, sabar. selama kita sabar dan mau meningkatkan keahlian kita pelan-pelan penghasilan akan mengikuti. Mohon maaf bila ada kata yang tidak berkenan.
Generasi Wirasusaha
Quote:
Quote:Original Posted By Elleanore âº
sama kyk di bandung tuh pdhal UMR 2jt (CMIIW) tp masih bnyk yg digaji di bwh UMR padahal dah S1
makanya ane putuskan untuk wiraswasta
Quote:Original Posted By Yor El âº
yah kaya omongan orang bijak...
gelar belum tentu mendatangkan kemakmuran ..
mending wiraswasta aj deh
Quote:Original Posted By suhardani âº
bener kata agan ini, ane juga nanti pengen nyoba buka usaha
Quote:Original Posted By sihungmaung âº
Ane kebetulan s1 kependidikan dr universitas negeri pencetak guru ternama di indonesia gan, kenyataaannya sampai saat ini ane ud cba lamar sana sini tp blm rejekinya kali.
nah kelirunya kita selalu beranggapan bahwa keberhasilan perguruan tinggi selalu dinilai dr dimana nanti dia bekerja atau seberapa besar gajihnya, bukan dr pembentukan mental dan sikap.
emang sih klo ditimbang gajih emang g adil, tp percaya kok pendidikan bisa bikin kita lbh strugle bahkan tidak stak dalam aktivitas yg sama scra berulang-ulang.
alhamdulillah gan, dg kondisi ane sarjana guru yg blm jd guru hehehe.
ane malah bisa banyak mengeksplor diri ane sendiri, skrg dalam sebulan pendapatan ane bisa mencapai 4-6 juta.
tp wlpn bgtu ane masih tetep pgn jd guru gan, mau mengabdi.
intinya sih ikhlas ngabdiin ilmu yg kita dapet sambil jalani dan mensyukuri hidup dan rejeki yg dikasih sama Tuhan.
buat berbagi kisah bisa pasang di pejwan gan hehe
mudah-mudahan agan jg bsa sukses.
Sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/53c5ee341a9975c72a8b469d