Sorry klo berantakan, karena ane msh nubi trus via Hp jg bikin trit nya.
Ane cm mau sharing aja gan suka duka nya jd penerbang komersil di maskapai lokal indonesia, terutama menyangkut momen2 khusus yg kadang butuh kelapangan hati bukan hanya dr diri sendiri jg dr keluarga sebagai penunjang ketenangan kerjaaan ane.
Oke langsung aja, ane adalah pilot di salah satu maskapai penerbangan indonesia, posisi ane adalah seorang First Officer pesawat berbadan besar Airbus 330 dengan rute penerbangan domestik+international.
Ane kerja di perusahaan ini sudah jalan 5th dr 2009 stelah lulus dr sekolah terbang milik pemerintah di curug.
Mungkin ada di antara agan2 dsni yg bercita2 jd seorang penerbang, ane pun nyemplung disini karena memang cita2 ane dr kecil pengin jd pilot. Alasannya macam2, ada yg tertarik karena gaji yg besar, suka travelling ketempat2 yg ga semua org bisa datangin, atau sekedar penasaran ingin melihat awan dr dekat. Semua sah2 aja gan.
Ane mau sharing disini buat agan2 yg kepingin bgt atau punya obsesi menjadi seorang pilot perlu di pikir matang2, knp?
Di balik gaji kita yg besar, di balik gaya hidup kita yg glamor, di balik gagahnya seragam yg kita pakai setiap kali tugas, ada sebuah pengorbanan yg harus agan dan keluarga agan terima.
1. Seorang pilot di didik dengan disiplin yg tinggi, dengan kemampuan untuk menganalisa sebuah masalah dengan cepat dan segera mencari jalan keluar yg tepat. Karena nyawa pekerjaan kami berkaitan dengan waktu, saat pesawat kami msh terparkir di bandara kami bisa mengandalkan teknisi pesawat untuk segala kerusakan pada pesawat, tp saat terbang kami hanya mengandalkan kemampuan otak kami untuk berfikir secara cepat memperbaiki kerusaka pesawat sebelum lebih dulu menghujam tanah, maka kamipun harus menguasai ilmu yg di pelajari teknisi pesawat di sekolahnya.
2. Saat pesawat kami melintasi sebuah negara dengan jangkauan satelit, kami di pandu oleh Air Traffic Controller (ATC) untuk menemukan jalan menuju bandara tujuan kami, tp saat kami di luar jangkauan satelit komunikasi Radar ATC, kami harus mengerti batasan2 Airways yg kami lewati agar tidak tersasar atau malah memotong Airways di luar jalur kami yg bisa mengakibatkan Air Collision, karena itu kami harus menguasai teknik navigasi yg di pelajari teman2 ATC di sekolahnya.
3. Kami jg harus memiliki kondisi badan yg fit, menjaga asupan makanan kami, dan rajin berolahraga. Karena setiap 6bln sekali kesahatan kami di cek secara rutin dr ujung rambut sampai ujung kaki, apabila kami di nyatakan tidak sehat, maka kami tidak di perbolehkan bekerja.
4. Kami jg harus belajar setiap hari berkaitan dengan pesawat yg kami terbangkan karena setiap 6bln jg kami harus menjalani ujian kompetensi terbang di simulator lengkap dengan ujian kelas nya berkaitan dengan seluruh sistem pesawat kami, apa bila kami dinyatakan tidak lulus dengan nilai minimal 85% maka kami tidak di izinkan bekerja.
5. Ini adalah bagian paling berat menurut saya dimana kita harus mengorbankan momen2 penting dan berharga demi kepentingan penumpang kami, saya merasa sedih saat istri saya berjuang melahirkan anak pertama saya, dan saya sedang tugas terbang ke melbourne, saat ulang tahun pertama anak saya, saya sedang di tokyo.... Terlebih saat hari raya seperti sekarang saya sedang berada di beijing dimana tidak ada opor ayam, salat ied berjamaah atau pun gema takbir berkumandang.
Inilah beberapa alasan mengapa seorang pilot yg hanya tamatan SMA seperti saya mempunyai gaji minimal 18jt setiap bulannya, karena semua kami bayar dengan hilangnya kehidupan sosial kami di lingkungan rumah dan keluarga, pengorbanan istri2 kami untuk bisa menerima setiap kondisi dengan hati ikhlas, dan apabila kami mengalami kecelakaan saat tugas, tidak ada yg bisa menjamin bahwa jasad kami bisa kembali untuk di kuburkan secara layak di iringi doa dr keluarga dan org2 dekat kami, itulah mengapa setiap tugas yg kami jalankan adalah jg persiapan keluarga kami untuk kepergian abadi kami.
Semoga trit saya bisa memberikan sedikit pencerahan buat agan2 semua yg berminat menjalani profesi ini.
Persiapan sebelum terbang
Fajar 1Syawal dr ketinggian 41.000 kaki
Briefing sebelum descent
Keluarga yg sering ane tinggal dan harus melalui segala kesulitan tanpa ane
Sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/53d61ba10d8b46d7638b46a0