Sebelumnya tidak ada repost diantara kita
:Quote:NDAK REPOST KOK GAN!!!
Sebelumnya boleh dong di rate 5 dulu :Quote:
Ane Juga gak nolak yang ijo2 :
Quote:
Tapi jangan dibata ya :Quote:NIH SI SUMUR AJAIBNYA GAN :Quote:SUMUR AJAIB !!!
Quote:Intermezzo
Pembantaian Mineirazo yang dialami oleh Brasil pada babak semifinal Piala Dunia 2014 kemarin (08/10) meninggalkan duka mendalam bagi publik Negeri Samba. Tampil dalam Piala Dunia yang dihelat di kandang sendiri, Selecao harus mengubur mimpi ke final setelah dibantai 1-7 oleh Jerman di Mineira, Belo Horizonte.
Ada banyak wajah sedih suporter Brasil yang tertangkap kamera tengah bersedih dan meratapi nasib tim kesayangan mereka, namun tak sedikit pula yang memilih pergi meninggalkan stadion bahkan sebelum babak pertama berakhir. Namun salah satu pemandangan suporter yang paling memilukan adalah saat seorang kakek berkumis putih memandang nanar ke arah lapangan sambil memeluk replika trofi Piala Dunia.
Ia adalah Clovis Acosta Fernandes, seorang fans fanatik Selecao dengan julukan 'Gaucho da Copa'. Fanatisme pria berumur 59 tahun ini patut diacungi jempol karena selalu menonton laga Brasil di hampir setiap turnamen besar sejak tahun 1990 silam!
Tentu saja ada banyak kisah unik yang terjadi sepanjang 24 tahun Clovis menjadi traveller, mendukung perjuangan Brasil yang berlaga di turnamen besar. Simak pengalaman menyentuh kakek berwajah ramah ini dalam rangkuman berikut.
Quote:1. Awal Petualangan
Mimpinya untuk mendukung Brasil dimulai pada tahun 1970. Tahun itu digelar Piala Dunia Meksiko, yang merupakan edisi pertama yang ditayangkan secara live oleh televisi Brasil. Takjub akan atmosfer Piala Dunia, Clovis pun bertekad bulat untuk bisa selalu mendukung Selecao saat bertanding di putaran final Piala Dunia.
"Suatu hari nanti saya akan menyaksikan Piala Dunia secara langsung dan berwarna (karena televisi saat itu masih hitam putih). Jika Tuhan berkehendak, saya pasti bisa," kata Clovis, yang saat itu masih berusia 15 tahun.
Quote:2. Asal-Usul Panggilan
Clovis Acosta Fernandes adalah pria berumur 59 tahun yang bekerja sebagai agen real estate saat sedang tidak berkeliling dunia mendukung tim nasional Brasil. Penampilannya mudah dikenali dengan atribut topi, syal, dan sepatu tradisional khas Gaucho. Karena sebab itulah, panggilan 'Gaucho da Copa' melekat untuk Clovis selama bertahun-tahun.
Quote:3. 1990, Awal Wujudkan Mimpi
Clovis akhirnya benar-benar berhasil mewujudkan mimpinya tersebut dua puluh tahun berselang, pada Piala Dunia 1990 di Italia. Sayangnya, saat itu ia melakukannya dengan meninggalkan kedai pizza miliknya di Porto Alegre.
"Saya berubah menjadi orang yang kurang bertanggung jawab. Saya memandang pekerjaan saya bukan lagi hal terpenting dalam hidup," kenang Clovis.
Karena tak mampu mengatur waktu dengan baik antara berpergian mendukung Brasil dengan dunia kerja, pada akhirnya Clovis menjual restoran tersebut kepada saudara laki-lakinya.
Quote:4. Rekor Mencengangkan Clovis
Piala Dunia 2014 kali ini merupakan Piala Dunia ketujuh bagi Clovis. Sejak memulai perjalanannya pada tahun 1990, ia total telah menyaksikan langsung 7 Piala Dunia, 6 Copa America, 4 Piala Konfederasi, dan satu Olimpiade.
Dalam perjalanannya, ia telah menjelajahi 66 negara dan menyaksikan 154 pertandingan !
Quote:5. Mempersatukan Suporter Brasil
Clovis mendirikan grup bernama 'Gauchos na Copa', yang beranggotakan sekumpulan suporter Brasil yang siap melakukan perjalanan ke luar negeri untuk mendukung timnas.
"Perjalanan mendukung Brasil biasanya mahal, dan tak semua orang punya waktu serta biaya untuk menemani saya. Jadi melalui grup ini, kami merekrut orang-orang baru dan terus berkembang menjadi lebih besar," jelas Clovis.
"Saya tak mau bemimpi sendirian. Karena itulah saya mengumpulkan teman."
Mereka pergi ke negara manapun Brasil bermain dengan pesawat, setelah itu biasanya mereka menyewa mobil untuk bepergian ke lokasi Brasil bertanding. Komunitas ini menjadi kaya pengalaman karena mempelajari banyak kultur lokal dalam melakukan perjalanan.
Quote:6. Makan Makanan Anjing di Paris
Sebuah pengalaman kurang menyenangkan dialami Clovis saat mendukung Selecao di Piala Dunia 1998 yang dihelat di Prancis. Saat bersama dengan kelompoknya menyewa apartemen di Paris, Clovis dan kawan-kawan membeli makanan bernama Baguette dan Pate untuk sarapan.
Siang harinya, kelompok Clovis beramai-ramai menuju kamar mandi untuk memuntahkan santapan yang telah mereka makan. Mereka baru saja mengetahui bahwa "Pate" yang mereka jadikan sarapan ternyata adalah makanan anjing!
Quote:7. Kisah Mobil Unik di Jepang
Sebuah kejadian unik terjadi di Jepang, saat Clovis memberikan dukungan kepada Brasil pada Piala Dunia 2002. Meskipun sudah mengantongi SIM internasional, ia mengalami masalah untuk mendapatkan mobil pinjaman di Jepang. Pada akhirnya ia memutuskan membeli mobil untuk berpergian selama berada di sana.
Pada akhir turnamen, di mana Selecao berhasil menjadi jawara dunia untuk kali kelima, Clovis menjual mobilnya demi membeli sebuah PlayStation untuk anak laki-lakinya.
"Pada akhirnya saya menukar mobil dengan sebuah mesin PlayStation, saya serius!" kata Clovis.
Quote:8. Jadi 'Selebritis' Berkat FIFA
Selain kisah unik seputar mobil, Clovis pada tahun 2002 juga mendadak menjadi populer setelah dipilih oleh FIFA sebagai Star Supporter mewakili Brasil.
"Saya mendapatkan banyak publikasi dari media internasional. Tiba-tiba stasiun televisi manapun menampilkan wajah kakek berkumis dengan semangat tinggi yang selalu mengikuti Timnas Brasil ke manapun mereka bertanding. Selain itu juga mereka meliput kultur tempat asal saya, Rio Grande do Sul," kenang Clovis.
Quote:9. Berpergian Dengan Biaya Sponsor
Popularitas Clovis secara unik pada akhirnya membuat sejumlah sponsor bersedia membayarinya untuk melakukan perjalanan. Pada Piala Konfederasi 2009, perjalanannya ke Afrika Selatan dibiayai oleh pemerintah Rio Grande do Sul dengan total dana sebesar USD 6 ribu.
Saat pergi menyaksikan Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, ia kembali mendapatkan sponsor dari sebuah agensi travel. Dengan demikian, ia tak perlu lagi mengeluarkan banyak uang untuk mendukung perjuangan Brasil di luar negeri.
Quote:10. Menginap di Rumah Fred
Kepopuleran Clovis membuatnya kerap mendapatkan tempat tumpangan menginap dari sesama fans dengan mudah ke manapun ia pergi. Uniknya, saat mendukung Brasil di Piala Konfederasi 2013 Clovis mendapatkan kesempatan langka untuk menginap di rumah striker Samba, Fred!
"Fred dan ayahnya adalah orang yang baik. Selain pemain yang hebat, Fred adalah pria dengan kepribadian luar biasa. Dia menyambut saya dan rekan perjalanan saya dengan tangan terbuka," jelas Clovis.
Quote:11. Selain Brasil, Juga Mendukung Jerman
Kekalahan 1-7 yang dialami Brasil atas Jerman pada semifinal Piala Dunia 2014 mungkin masih menyisakan sedikit rasa gembira bagi Clovis. Pasalnya, pada tahun 2010 lalu ia menyebutkan nama Der Panzer sebagai negara yang diinginkannya melaju jauh di turnamen.
"Saya menyukai Jerman. Kultur Gaucho memiliki banyak kesamaan dengan orang Jerman. Maksud saya, terkadang saya merasa sedikit menyerupai orang Jerman," jelas Clovis.
Usai kekalahan kemarin, Clovis juga dengan sukarela memberikan replika trofi miliknya kepada suporter Jerman, dan berharap Der Panzer keluar sebagai juara turnamen kali ini!
"Bawa trofi ini ke final! Seperti yang kamu lihat, ini tidaklah mudah. Namun kamu berhak mendapatkannya. Selamat!"
Sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/53bf325ea09a3977788b472a