Apakah jeans harus sering dicuci atau jangan dicuci untuk mempertahankan kualitasnya? Hal ini masih sering menjadi perdebatan terutama dalam segi kesehatan pemakai.
Berikut adalah jawabannya:
"Banyak teorinya. Ada orang bilang, semakin sering dicuci semakin kuat karena serat-serat dari benang akan bersih. Karena kotoran akan merusak benang, karena kita pakai setiap hari ada kotoran. Tapi ada juga yang bilang kalau nggak dicuci hasilnya lebih bagus. Itu tergantung orangnya. Nggak ada frekuensi khusus, pilihan saja, nggak ada yang benar atau salah," urai Respati Hafidz, yang mendirikan situs komunitas jeans darahkubiru sejak 2009.
Ada sebagian orang yang memilih tidak mencuci jeans yang baru dibeli selama berbulan-bulan demi mendapatkan efek-efek tertentu. Direz menjelaskan, jeans yang jarang dicuci biasanya akan menimbulkan efek garis-garis pudar yang lebih kontras. Garis-garis tersebut bisa nampak pada bagian selangkangan, pinggiran jahitan di sekitar paha atau lutut.
"Mereka juga hanya mau jeansnya beda dari yang lain. Nggak ada fungsi yang spesifik kecuali buat dapatin hasil. Minimal enam bulan lah nggak dicuci kalau mau dapatkan efek," ujar pria berusia 27 tahun yang akrab disapa Direz ini, ketika berbincang dengan wolipop di Cilandak Town Square, Jakarta Selatan.
Soal aman atau tidaknya jeans yang tidak dicuci, memang belum ada penelitian resmi yang dilakukan dokter, organisasi kesehatan maupun ahli kesehatan. Namun seorang mahasiswa di Universitas Alberta, Kanada, pernah melakukan sebuah eksperimen. Mahasiswa bernama Josh Le itu tidak mencuci jeans nya selama 15 bulan karena ingin mendapatkan warna jeans yang lebih natural. Eksperimen itu pun mengundang penasaran, apakah jeans yang tidak dicuci menyimpan banyak kuman berbahaya? Jeans kemudian diteliti oleh profesor di universitas tersebut, Rachel McQueen. Ia mengukur jumlah kotoran di celana yang dikenakan Josh.
Jeans milik Josh lalu dicuci dan dikenakan lagi selama dua minggu berturut-turut tanpa dicuci. Setelah dibandingkan, ternyata jumlah bakteri yang ditemukan (pada jeans yang 15 bulan dan dua minggu) hampir sama. Dari penelitiannya terungkap, bakteri paling banyak ditemukan di daerah selangkangan. Ada sekitar 8.500-10.000 bakteri per sentimeter persegi di bagian tersebut. Namun McQueen menekankan, tidak ada satupun bakteri tersebut yang berbahaya.
"Aku pikir aku akan menemukan beberapa E. Coli, tapi ternyata tidak ada. Bakteri yang ditemukan tidak dalam tingkat yang menimbulkan kekhawatiran," ujar MCQueen, seperti dilansir abcnews. Meski begitu, McQueen menambahkan, hasil penelitiannya ini tidak bisa digeneralisasikan. Penelitian tersebut sangat tergantung pada individu yang memakai jeans tersebut Meskipun terbilang aman, Anda tetap harus menjaga kebersihan jeans juga tubuh. Celana yang lama tak dicuci biasanya akan meninggalkan bau tak sedap. Jika ingin menghilangkan baunya, General Manager Lee Cooper Indonesia Frieda Dharmawan menyarankan untuk menjemur jeans sambil diangin-anginkan.
"Dijemur tapi dibalik di bawah matahari karena matahari bisa mematikan kuman-kuman. Tapi jangan sepanjang hari, cukup 15-20 menit," ujar Frieda kepada wolipop.
Direz menambahkan, "Pertama dijemur, digantung. Terus ada seperti bubuk-bubuk khusus yang bisa menghilangkan bau. Untuk perawatan itu saja. Diangin-anginkan."
Jadi intinya anda tidak perlu khawatir memakai fashion dari bahan denim jika tidak dicuci
Sumber:
http://www.lombergbags.com/blog/2014...berbulan-bulan
Sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/53b4182ba2cb178e688b47c2