Home » » Gimana Menurut Agan Soal Pengemis Asli Vs Pengemis Pekerja?

Gimana Menurut Agan Soal Pengemis Asli Vs Pengemis Pekerja?

Malam Kaskuser yg Budiman nan Dermawan

Mohon Maaf jika Thread ini kagak jelas dan mengandung unsur Rasisme kita hanya meninjau beberapa Seorang Pengemis yg kian marak dikota-kota kita. dan kadang kita dibuat bingung, haruskah kita memberi atau haruskah kita mengabaikan mereka.

berikut hasil analisa beberapa kawan-kawan yg meninjau mereka. kali aja agan-agan bisa menambahkan mana yg asli dan mana yg pekerja.

Pengemis Asli Versus Pengemis Pekerja

Pengemis Asli: Jika berjalan, lebih cenderung tidak memperhatikan sekitarnya, mereka lebih cenderung melihat ketanah, hanya mengikuti naluri hatinya kemana kakinya berjalan.

Pengemis Pekerja: Lebih cenderung memperhatikan sekitarnya, kepalanya menengok kanan kiri cuma ingin melihat target yg pas. Misal, agan baru turun dari mobil, dan agan dengan pakaian serba mewah, si pengemis pekerja pasti akan menghampiri agan dengan terburu-buru karna agan dianggap target yg pas.

Pengemis Asli: Lebih bersyukur ama apa yg dia dapat. asal sehari dia bisa makan, dia ga akan meminta-minta lagi dihari ini. dan dia ga pernah menolak apapun yg agan beri, walaupun agan memberinya hanya 100rupiah, dia tetap menerimanya dan mengucapkan terima kasih. beda dengan Pengemis pekerja, jika agan memberi sedikitnya 100rupiah, tampangnya bakal berubah sinis dan ga akan mengucapkan terima kasih. Hari gini gituloh,, buat beli permen satu aja, ga cukup 100 rupiah.

Pengemis Pekerja: Pengemis Pekerja, ga pernah bisa bersyukur ama apa yg sudah diperoleh, walaupun perutnya sudah kenyang, dia akan tetap mengemis karna dia mempunyai target pendapatan perhari.

Pengemis Asli: Mereka tidak akan pernah kembali ke tempat yg sama. karna sebenarnya dia malu. malu karna meminta, malu karna mengemis, karna mereka masih mempunyai rasa malu.

Pengemis Pekerja: Pengemis Pekerja, selalu kembali ketempat yg sama. Misal rumah Agan didatangin pengemis pekerja, biasanya seminggu sekali pengemis itu mampir kerumah agan. karna bagi pengemis model ginian, kalau "MALU", ga akan dapat duit.

Pengemis Asli: Kebanyakan cacat fisik mereka memutuskan untuk menjadi pengemis karna memang tidak ada hal lagi yg sanggup mereka perbuat untuk mendapatkan uang.

Pengemis Pekerja: Badannya terlihat lebih sehat dan Segar. cuma model pakaiannya yg terlihat lusuh. apalagi jika pengemis ini berkerumun/berkelompok. lebih cenderung banyak bicara. Terlebih lagi jika sudah membawa Anak untuk dipaksa ikut mengemis.

Tambahan
Bagaimana jika pengemis ini menetap disuatu tempat?? misal duduk seharian didepan toko, warung makan, tempat2 ibadah??


Kalo analisanya sih gini.
Pengemis Asli: Jarang berlama-lama ditempat itu, kalopun seharian penuh dia ditempat itu,,artinya mereka juga tuna wisma.

Pengemis Pekerja: Selalu datang tepat waktu, dan betah berlama-lama. kadang sampai membawa makanan sendiri. dan satu hal lagi, biasanya jika Pengemis pekerja membawa sebuah wadah (mangkok,kaleng untuk tempat uang). kebanyakan mereka cuma menyisakan beberapa uang receh dalam wadahnya (uang yg gede, dikantongin, agar terlihat belum ada yg memberi). beda dengan pengemis asli, mereka ga akan menyisihkan/mengantongi uang yg ada dalam wadahnya. dan mereka apa adanya.

Nah, yg jadi pertanyaan.. apakah kita mendapatkan Pahala jika kita memberi uang pada para Pengemis Pekerja tersebut??
jawabannya: tergantung niat keikhlasan kita jika kita memberi sesuatu pada seseorang (walaupun mereka kaya raya, walaupun uang yg kita beri ga berguna), asal kita Ikhlas memberi, Pahala lah imbalannya

Quote:Quote:Original Posted By goodmouse â–º
ini salah satu tema thread yang ane tunggu gan..

memang agak susah mencari orang miskin yang memang membutuhkan dan tetap memiliki "harga diri". mereka yang dengan berat hati mengemis karena sudah tidak tau lagi bagaimana memenuhi kebutuhan. mereka yang dengan malu luarbiasa mengemis karena tidak memiliki kemampuan fisik atau modal untuk berusaha. mereka yang tidak bisa diterima bekerja apapun dimanapun.

kebanyakan pengemis di jalanan itu pengemis professional gan. terkoordinir secara sistematis, masive dan terstruktur. sombong dan tak tahu malu.

ane lebih rela membagi rejeki ane ke -
kakek, nenek, bapak atau ibu yang renta tetapi masih memiliki harga diri dengan menjual barang atau jasa yang seharian menunggu dagangannya dipinggir jalan (biasanya barang/jasa yang kurang penting). amplop, sol sepatu, pulpen, dll. dijual dng harga murah. biasanya mereka menolak uang lebih dari kita.

pengamen yang memang niat nyanyi full lagu dan tidak memaksa pendengarnya untuk memberi uang.

- kurang sejahtera, kemiskinan, dan keterpurukan ekonomi bisa mendera siapa saja dengan alasan apapun.. tetapi selama nafas masih ada, seharusnya kemiskinan kemiskinan dijadikan alasan untuk bekerja keras semampu kita.. sisanya biar yang memiliki hak mengatur rejeki yang menentukan-

kalau ada salah kata ane mohon maap sebesar2nya.
Ane setuju banget ama pendapat agan ini.. terutama kata yg saya tebelin,,
pengemis sekarang bener2 profesional udah kayak marketting aja.. pengemis pekerja bisa dikatakan terpelajar. banyak Ide yg mereka buat untuk mendapatkan simpati para dermawan2. sebagian contoh ya gan:
- Membawa Balita berjalan kesana kemari,
- Sumbangan2 mengatas namakan Panti, Masjid DLL.
- dan yg paling ngeselin nih gan.. Pengemis yg tiba2 mengedarkan tulisan ayat2 suci Al Qur'an, Al Kitab DLL. trus tiba2 meminta imbalan atas edaran kertas yg kita terima. kalo ga dikasih uang, mereka bakal nyumpah2in bawa2 nama tuhan.




Sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/54551658582b2ede6c8b4569

Hosting

Hosting
Hosting

TryOut AAMAI

Hosting Idwebhost

Hosting Idwebhost
Hosting Handal Indonesia

Belajar Matematika SD

Popular Posts

Arsip Kaskus HT

 
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger